Part 19

2.3K 227 35
                                    

"Ada apa?" Tanya David.
"Masih tanya, mengapa kamu mengganti semua perabot? Bahkan kamu melengkapinya."
"Oooo, itu. Aku hanya tidak suka melihat kamu tidur ditempat tidur bekas pria lain, untuk sofa aku juga tidak bisa membayangkan apa yang telah dilakukan penyewa sebelumnya disana dengan teman kencannya. "
Helena tidak tahu harus mengatakan apalagi, dia tahu David pencemburu tapi dia tidak menyangka jika tingkat cemburunya sangat parah sampai memikirkan apa yang tadi dia katakan, walau setelah David memberi alasannya, Helena akhirnya berpikir, jika mungkin memang benar semua harus diganti.
"Lalu, bagaimana dengan meja makan, peralatan dapur, dan papan gambarku?"
"Kalau itu aku menyesuaikannya dan melengkapinya. Untuk meja gambar, komputer dan perlengkapan lainnya, aku yakin kamu pasti akan membutuhkannya jadi sekalian saja kulengkapi."
"Tanpa memberitahukannya padaku atau bertanya sebelumnya?"
"Itu semua hadiah untuk beasiswamu dan ucapan selamat datang di London. Bagaimana harimu hari ini?" Kata David, berusaha meredam kemarahan dan kekesalan kekasihnya yang sudah bisa diduganya karena semua persiapan yang dia lakukan di apartement gadis itu.
"Huh, mengalihkan percakapan?"
"Bukan mengalihkan, tapi menghilangkan kekesalanmu. Aku yakin tadi pagi kamu bangun dan menyempatkan berkeliling sebelum ke kampus. Bagaimana lingkungan sekitar tempat tinggalmu?"
"Aku rasa kamu pasti tahu lingkungan bagaimana daerah tempat tinggalku, untuk apa aku menjelaskannya."
Kelihatannya kekesalan Helena tidak bisa dialihkan, satu-satunya cara untuk bisa mendapat maafnya adalah dengan mengakui kesalahannya.
"Maaf, aku bersalah."
"Bersalah apa?"
"Tidak bertanya lebih dulu padamu untuk mengganti dan melengkapi tempat tinggalmu disana."
"Aku senang dengan semuanya tapi aku kesal karena kamu tidak bertanya dan langsung memutuskannya sendiri."
"Ya, aku janji untuk tidak mengulanginya lagi. Lain kali aku akan bertanya dulu padamu. "
Helena terdiam, merasa ada yang tidak benar dari perkataan David tapi belum juga dia menemukannya David kembali bertanya, "Apakah kamu sudah mengganti password pintu utamamu?"
"Sudah, sesuai instruksimu tapi mengapa harus angka itu?"
"Supaya kamu tidak bingung, jadi kusamakan dengan password penthouse saja."
"Apakah aku tidak bisa menggantinya dengan nomor lain?"
"Bisa saja tapi melihat kepraktisanmu, kelihatannya kamu tidak akan mau mengulang instruksi pergantian password dari awal hanya untuk mengganti dengan nomor yang kamu inginkan."
"Kamu mengakaliku."
"Sudah jangan kesal lagi, aku ingin mengatakan jika kemarin semua menyukai ide dalam presentasi yang dibawakan oleh Theo. Aku bisa melihat jika didalam presentasinya itu ada banyak ide mu."
"Oh ya, mereka menyukainya? Aku hanya menyampaikan ide yang kudapat dari kunjungan bersamamu, ide itu masih harus digali lebih dalam lagi dan aku tidak bisa membantunya untuk hal itu."
"Doakan saja keputusan bersama memilih desain Theo, jika dia terpilih maka kamu pasti akan diajaknya untuk terlibat, walau aku sebenarnya sedikit keberatan."
"Mengapa keberatan?"
"Jika kamu membantunya, bagaimana kamu membagi waktumu, kamu harus kuliah, harus bekerja, dan ditambah lagi harus membantunya."
"Mengapa tidak kamu tambahkan, aku harus menghubungi, harus melakukan panggilan video denganmu?"
"Kurasa tidak perlu kutambahkan kamu sudah tahu jika itu alasan aku merasa keberatan."
Helena tertawa dan David merasa lega, karena dengan tawa kekasihnya itu dia sudah dimaafkan dan tentu saja tidak akan ada pembahasan lanjutan soal perabot di apartementnya.
"Bagaimana dengan desain Albert?"
"Mengapa kamu begitu peduli padanya?"
"Simpan cemburumu, aku hanya penasaran bagaimana dia memasukkan ciri khasnya dalam renovasi WF Hotel."
David tertawa, dia ingat pembicaraan Helena dengan temannya waktu itu.
"Dia tetap memasukkan ciri khasnya."
"Apakah presentasi lainnya juga bagus-bagus?"
"Mereka semua memiliki kesempatan dan penjelasan yang sama, hanya saja semua tergantung pada kreasi dan pemikiran mereka."
"Itu membuktikan bahwa pemikiran setiap orang berbeda. Besok aku mulai bekerja di studio, hampir sama dengan tempat Theo, banyak mahasiswa yang bekerja disana."
"Mahasiswa?"
Helena tertawa, "Ya, lumayan banyak yang seumur denganku dan tampan."
"Apakah kamu masih jet lag? Jika efek jet lag membuatmu bisa memperhatikan sekelilingmu dan menaruh perhatian pada pria, kamu harus memeriksakan kepalamu." Kata David sambil menyuapkan makan siangnya kedalam mulutnya. Perbedaan jam membuat dia baru bisa menghubungi kekasihnya saat jam makan siang, itupun dia sudah berpesan pada Gibs untuk tidak menganggunya selama satu jam kedepan.
"Apakah kamu tidak ada janji makan siang? Mengapa memesan makanan?"
"Aku membatalkannya, ada pekerjaan yang harus kuselesaikan siang ini karena setelah makan siang agenda pertemuanku padat."
"Begitu kamu masih sempat menghubungiku."
"Karena pekerjaannya adalah menghubungimu, disana sudah malam dan saat aku selesai dengan pertemuanku, kurasa kamu sudah tidur. Apakah kamu sudah terbiasa dengan perbedaan jamnya?"
"Dengan kebiasaanku bekerja dulu, aku tidak terlalu merasakan efek perbedaan jam, selain itu aku juga bisa tidur kapanpun aku ingin jadi kurasa aku tidak akan lama untuk membutuhkan penyesuaian."
"Baguslah, kamu sudah menghubungi keluargamu?"
"Sudah, mereka kutunjukkan tempat tinggalku dan berkata jika mereka lega melihat tempat tinggalku yang bagus."
"Kurasa mereka juga sama denganku, senang jika melihat kamu bahagia. Sudah malam disana, tidurlah."
"Ya, selamat bekerja."

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang