Part 55

2.3K 241 35
                                    

"Apa yang telah kamu lakukan?" itu yang dikatakan Albert pada Sharon saat masuk keruang kerja adiknya.

"Apa yang kulakukan? Aku sedang bekerja." Jawab Sharon yang sebenarnya merasa heran melihat Albert mengunjunginya.

"Jangan bermain drama. Apa maksudmu dengan membayar orang untuk mencelakai Helena dan menuduh Theresia?"

"Jangan sembarangan menuduh, aku tidak tahu apa yang kamu maksudkan."

"Kamu membayar orang untuk mencelakai Helena dan menuduhkannya pada Theresia, sekarang kamu berpura-pura tidak tahu dan tidak terlibat dan masih bertanya apa maksudku?" Nada suara Albert semakin meninggi dan wajahnya semakin memerah menahan kemarahan yang sudah ditahannya sejak dari kantor polisi tadi.

"Aku memang tidak tahu apa yang kamu maksudkan, apa buktimu menuduhku seperti itu?" nada suara Sharon  mulai berubah juga, awalnya dia masih tenang tetapi mendengar perkataan Albert, dia takut jika rencananya telah terbongkar dan dia juga penasaran darimana kakaknya bisa mengetahui jika dia yang membayar para penjahat itu.

"Masih tidak ingin mengaku?"

"Aku benar-benar tidak tahu apa yang kamu maksudkan, jika kamu kemari hanya untuk menuduhku tanpa dasar, lebih baik kamu pergi. Aku masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan." Saat ini pikiran Sharon hanya satu, menghindar atau lebih tepatnya melarikan diri sebelum Albert melakukan hal lainnya.

"Aku berpikir bisa membuatmu mengatakan dan mengakui perbuatanmu, setidaknya aku ingin mendengar alasan kamu melakukan semua ini, tapi kelihatannya kamu tidak akan mengakuinya." Albert mengakhiri perkataannya, mengangkat telepon genggamnya dan meminta orang yang rupanya sejak tadi ikut mendengarkan untuk masuk.

Pagi tadi Albert bersama Theresia dan pengacaranya datang kantor polisi, meminta bukti selain perkataan para pelaku kejahatan itu. Polisi memperdengarkan rekaman percakapan seorang wanita yang mengaku bernama Theresia dengan pimpinan pelaku kejahatan. Wanita itu mengintruksikan tugas yang harus dikerjakan dan menyebutkan nominal yang cukup besar sebagai bayarannya.

Pada awalnya Albert masih belum mengenali suara wanita itu, tapi dia yakin itu bukan suara istrinya. Dia meminta rekaman itu kembali diulang, saat itulah dia menyadari mengapa dia merasa mengenal suara wanita itu.

"Itu bukan suaraku." Kata Theresia.

"Bagaimana jika dilakukan pencocokan suara?" tanya pengacara pada penyidik.

"Itu akan kami lakukan, apakah ada yang mengenali suara itu? Jika benar bukan suara nyonya, artinya wanita ini berniat menjebak anda dengan menggunakan korban. Apakah ada orang yang dendam pada kalian?" Jawab penyidik.

Theresia melihat kearah Albert, dia menyadari perubahan raut wajah Albert dan dia mengenalinya raut wajah itu sebagai raut wajah marah, "Ada apa?" tanya Theresia pada Albert sambil menyentuhkan tangannya pada tangan suaminya.

"Anda mengenali suara wanita itu?" tanya penyidik.

"Jika klien saya mengetahui siapa wanita dalam rekaman ini, bagaimana?" tanya pengacara Albert.

"Jika Tuan Drone tidak keberatan untuk menyebut namanya, kami akan segera membawanya kemari untuk diinterogasi dan melakukan pencocokan suara, setelah itu kita akan melihat sejauh mana keterlibatannya, apakah ini yang pertama atau selama ini dia sudah sering melakukannya, selain itu juga tergantung pihak korban." Kepala penyidik itu melihat pada Albert, menunggu jawaban dari orang yang mengenali suara dalam rekaman itu.

"Aku mengenal suara itu tetapi ijinkan aku menemuinya terlebih dahulu untuk mengetahui motif dan tujuannya sebelum kalian membawanya." Kata Albert membuat Theresia langsung bertanya, "Siapa?"

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang