Part 35

2.4K 235 42
                                    

"Selamat malam." sapa manager resto pada Albert yang sudah duduk dimeja yang dipesan asistennya menunggu kedatangan Helena.

"Malam, ada apa?" tanya Albert kesal karena merasa terganggu.

"Didepan ada yang mengaku sebagai tamu anda, tetapi....."

"Tetapi kenapa?"

"Kami hanya ingin anda memastikannya."

"Saya hanya menunggu satu orang dan namanya Helena Aaroon, mengapa aku harus memastikannya? Ada apa ini?"

"Karena kami tidak yakin, dia adalah tamu yang anda tunggu."

"Maksudnya?"

"Dia tidak seperti wanita-wanita yang datang kemari, dia menggunakan pakaian yang terlalu santai bukan pakaian resmi."

Albert mulai paham maksud dari simanager, dengan terpaksa dia berdiri dan berjalan keluar. Apa yang membuat simanager ragu juga membuatnya terkejut.

Wanita yang datang memang benar adalah Helena tetapi wanita itu tidak menggunakan gaun yang sesuai dengan peraturan restorant itu atau tepatnya gaun yang cocok dengan undangan makan malamnya. Helena menggunakan jeans dan t-shirt yang menurut Albert sangat-sangat keterlaluan dan tidak menghargainya.

Helena yang melihatnya langsung menyapanya, "Hai, kelihatannya aku tidak diijinkan masuk dan maaf jika aku tidak mengetahui peraturan resto ini. Bagaimana jika bicara diluar saja?"

Albert langsung sadar jika Helena mungkin tidak pernah ke restoran semewah ini, dan untung saja asistennya tidak berhasil mendapat tempat di Piere's yang lebih mewah dari resto ini dan sempat membuatnya kesal tadi siang karena jika tidak mungkin dia akan merasa dipermalukan berkali-kali lipat, apalagi jika mereka mengusir langsung tanpa meminta konfirmasinya.

"Kurasa tidak masalah jika kamu tidak tahu. Dia adalah tamu yang yang saya tunggu, pindahkan saja meja saya ke ruang vip supaya tidak terlihat oleh tamu yang lain."

Akhirnya karena Albert adalah langganan mereka dan juga mengenal pemilik resto itu, si manager mengijinkan Helena masuk dan langsung menyiapkan ruang vip paling ujung sehingga saat Helena masuk dia tidak terlihat oleh tamu yang lain.

Helena yang sejak awal masuk sudah ditolak karena masalah gaun, sebenarnya sudah merasa kesal, ditambah tatapan merendahkan yang diberikan para pelayan dan yang terakhir adalah letak ruangan yang ditempati mereka.

Helena seorang arsitek, dia tahu tentang tata letak ruangan dan dia tahu alasan simanager menempatkan mereka disana.

Selera makan Helena menghilang, jika sebelumnya dia sangat tertarik mengicipi makanan di resto itu sekarang karena apa yang dia alami dan lihat tidak sesuai dengan bayangannya, selera makannya langsung hilang. Dia membandingkan resto itu dengan Piere's, tempat David mengajaknya, dan langsung mengetahui mengapa di Piere's sangat sulit mendapatkan tempat, tentu saja karena pelayanan mereka yang menghargai pengujung.

"Kurasa lebih baik aku yang membantu memesankan makanan untukmu, aku tahu menu-menu enak disini dan kamu apsti tidak terbiasa dengan menu-menu yang ada didaftar ini." Kata Albert ketika mereka sudah duduk berhadapan.

"Terserah." jawab Helena yang lebih memilih mengamati kesekeliling ruangan.

Setelah Albert selesai memesan, Helena berkata, "Kelihatannya resto ini adalah salah satu desain karyamu."

"Tepat sekali. Kelihatannya kamu sudah mengenal desainku dan bisa langsung mengenalinya." Kata Albert dengan bangga tanpa menyadari jika Helena yang sudah kesal semakin kesal dengan kesombongan Albert.

"Jadi selain memenuhi janji untuk makan malam denganmu, apakah ada hal yang ingin kamu bicarakan padaku?"

"Banyak hal yang ingin kubicarakan padamu, bagaimana jika setelah kita menikmati makan malam?"

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang