***
"Nefa udah sampek belum?" tanya Marvel pada semua sahabatnya yang sedang duduk di atas motor mereka.
"Dari setengah abad yang lalu gue duduk disini, gue gak liat tuh tanda-tanda Nefa masuk," celetuk Hito yang membuat Marvel malas.
"Gue serius kampret!" ketus Marvel sambil memutar bola mata malas.
"Jangan seriusin gue, gue belum siap," ucap Hito seraya tersenyum manis.
"Dosa gak sih, kalok bunuh temen sendiri?" tanya Marvel yang sudah mulai kesal dengan sikap Hito.
"Gak dosa! Paling juga masuk neraka," kata Leo santai.
"Gue lebih baik masuk neraka dari pada punya temen goblok kayak Hito!" timpal Reyhan sambil menatap jijik ke arah Hito.
"Kayaknya lo punya dendam deh sama gue, Han!" Hito memutar bola mata malas mendengar perkataan Reyhan.
"Kalok boleh jujur sih iya, lo itu udah jelek, belagu, sombong, suka ngerepotin orang pokoknya malu-maluin deh," tutur Reyhan yang membuat Hito membeo dibuatnya.
"Hahahaha bener tuh," kata Arga ikut nimbrung.
"Suka ngutang lagi ke warung mang Udin," Bara tak mau kalah dalam membully Hito.
"Kok kalian pada jahat sih, Aa Arsya bantuin dedek dong! Dedek digangguin mereka!" adunya pada Arysa sambil menarik-narik tangan Arsya.
"Jijik tau gak Hit," ketus Arsya sambil melepaskan tangan Hito darinya.
Semua orang yang ada disana tertawa melihat penolakan yang diterima Hito, sepertinya mereka senang membully Hito.
"Kok lo tega ju--" ucapan Hito terpotong kala mendengar suara deruman motor.
Dari gerbang sekolah terlihat dua motor berwana merah dan biru sedang balapan masuk ke dalam sekolah, kedua motor itupun berhenti tepat di samping motor Marvel.
"Waahh gila! Itu balapan terkeren sejauh ini," ucap Nefa sambil turun dari motor merahnya, ya yang mengendarai motor merah dan biru itu adalah Nefa dan Noka.
Marvel melotot melihat Nefa datang bersama Noka, 'bukannya Nefa tadi pagi ijin berangkat duluan karna ada urusan sama My Generation kenapa sekarang malah datang bareng Moka?' batin Marvel sambil menatap tajam Nefa.
"Kenapa baru dateng?" tanya Marvel dengan nada agak tinggi.
"Eh Marvel ... Itu tadi gue jemput Noka dulu se-sebelum ketemu My Generation," jawab Nefa gugup saat mengetahui jika Marvel ada disebelahnya.
"Emang anak SD! perlu dijemput segala." Marvel memutar bola mata malas mendengar jawaban Nefa yang membuat dirinya tambah kesal.
"Gak usah marahin Nefa, gue yang suruh dia jemput gue," kata Noka dengan wajah datarnya.
"Emang lo anak kecil perlu dijemput, sadar woi lo itu cowok! Gak pantes minta jemput sama cewek, apalagi ceweknya istri orang," ucap Marvel tepat didepan wajah Noka.
Merasa hawanya mulai panas Leo berdiri dan menarik Marvel menjauh dari Noka, jika tidak begitu pasti ada perkelahian di antara mereka.
"Vel udah! Jangan berantem sama Noka didepan Nefa, nanti dia marah sama elo," bisik Leo ditelinga Marvel.
"Gue masuk dulu, ayok ka!" ajak Nefa sambil menarik tangan Noka tapi dengan cepat Marvel menarik tangannya.
"Lo bareng sama gue," ketus Marvel sambil terus menatap Noka.
"Ya udah Nef, gue ke kelas duluan jangan lupa ganti rok ya," ucap Noka sambil berlalu pergi meninggalkan Marvel dan teman-temannya.
Setelah Noka pergi menjauh, Marvel menatap Nefa tajam membuat Nefa menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]
Teen FictionAnother World Of Kaptenz Eva R-01 [Sudah terbit di penerbit Loka Media Cabang Makasar] [Selesai✔] [Part masih lengkap✔] ________________ Cerita ini berkisah tentang seorang gadis galak bernama Queen Nefa Mahendra yang terpaksa harus menikahi seorang...