***"NEFA! MARVEL SAMA ARSYA LAGI BERANTEM DILAPANGAN!" teriak Viktoria yang membuat semua orang didalam kelas 11 IPA 2 menoleh ke arahnya.
"Seriusan lo? Mereka 'kan temenan kok bisa berantem?" tanya Nefa yang masih duduk di bangkunya bersama Noka.
"Adduhh gue gak tau, yang penting lo sekarang ikut gue kelapangan, buat misahin mereka," ucap Viktoria seraya menarik tangan Nefa keluar dari kelasnya untuk menuju lapangan.
"Gak usah narik-narik Vi, gue bisa jalan sendiri," kata Nefa sambil melepaskan tangannya dari Viktoria.
Nefa pun langsung berlari ke arah lapangan, dan benar saja ia melihat Marvel dan Arsya tengah berkelahi di tengah lapangan, Leo, Hito, Reyhan, Arga dan Bara berusaha menghentikan mereka tapi tidak ada yang mau mengalah.
"STOP!" teriak Nefa namun tak dihiraukan oleh Marvel dan Arsya.
Nefa pun mendekat ke arah Marvel dan Arsya, saat Marvel akan melayangkan pukulan ke arah Arsya, Nefa langsung berdiri di depan Marvel dan memegang tangan Marvel.
"Stop! Gak usah dilanjutin lagi," ucap Nefa lembut yang membuat keduanya langsung berhenti.
"ALHAMDULILLAH! Akhirnya berhenti juga." Hito bernafas lega saat perkelahian itu berhenti karna datangnya Nefa, jika Nefa tidak datang mungkin salah satu dari mereka tidak akan selamat.
"Kalian berdua ikut gue ke ruangan black team!" ujar Nefa sambil berjalan terlebih dahulu diikuti Leo, Marvel dan Arsya.
"Gila! Gue fikir salah satu dari mereka bakal ada yang Almarhum." Hito berbicara sambil memegang dada.
"Sembarangan! Meskipun mereka berantem parah, mereka tetep inget kalikk, kalok mereka tuh temen," jawab Reyhan sambil menoyor kepala Hito.
"Gue pengen tau, masalah mereka berantem karna apa," ucap Arga tiba-tiba yang membuat ketiga sahabatnya menoleh kearahnya.
"Kita harus cari tau," usul Bara yang diangguki oleh semua sahabatnya.
Mereka pun pergi menyusul Marvel dan Arsya keruang black team, meski harus menunggu diluar. Sedangkan di dalam ruangan black team Nefa dan Leo sedang menatap Marvel dan Arsya dengan tatapan tajam.
"Jadi, ada yang mau jelaskan kenapa kalian bisa berantem?" tanya Nefa sambil duduk didepan Marvel dan Arsya.
Semua anggota black team yang berjumlah 20 orang hanya diam, takut yang ingin ikut campur karna mereka sadar yang sedang berada diruang black team itu adalah Marvel pemimpin dari Blue Boy's, gangster terkenal yang sangat ditakuti seluruh siswa.
"Bisu lo pada? Kok gak mau jawab!" ucap Nefa santai tapi terdengar mengerikan ditelinga Marvel dan Arsya.
"Kita cuma main-main Nef! Kita gak berantem beneran," jawab Marvel yang membuat seluruh orang di ruangan itu menatap tak percaya kearah Marvel termasuk Leo dan Nefa.
"Main-main lo bilang Vel? Gua, Hito, Reyhan, Arga, dan Bara deg-degan ngeliat kalian yang udah berantem kayak mau membunuh satu sama lain, dan lo bilang cuman main-main? Gak ngotak lo berdua?" Leo menatap kecewa kearah Marvel dan Arsya, seharusnya mereka tidak begini. Sebagai anggota geng seharusnya mereka saling mendukung dan melindungi satu sama lain, bukannya berantem tidak jelas begini.
"Gue minta maaf, tapi kita beneran gak berantem beneran! Kita cuman main-main," ucap Arsya yang sedari tadi diam.
"Main-main, kok sampek babak belur!" ketus Nefa yang membuat keduanya lansung menoleh ke arah Nefa.
"Kita beneran main-main Nef! Kita gak berantem sungguhan!" kata Marvel mencoba membuat Nefa percaya dengan ucapannya.
"Gue percaya kalian cuman main-main, gue juga bakal main-main ngasih hukumannya, sekarang kalian berdua bersihin toilet cewek sampek bersih! Kalok gak bersih gue bakal tambahin hukuman kalian," putus Nefa yang langsung diangguki oleh Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]
Roman pour AdolescentsAnother World Of Kaptenz Eva R-01 [Sudah terbit di penerbit Loka Media Cabang Makasar] [Selesai✔] [Part masih lengkap✔] ________________ Cerita ini berkisah tentang seorang gadis galak bernama Queen Nefa Mahendra yang terpaksa harus menikahi seorang...