33. SGS

8.4K 651 33
                                    

***

Nefa berjalan tidak semangat di samping Noka dan My Generation, pikirannya terus mengarah pada laki-laki tinggi yang 1 jam lalu menangis karna dirinya.

Apakah Rendi baik-baik saja? Apa Rendi sudah berhenti menangis? Apa kehidupan Rendi setelah ini akan berjalan baik tanpa ada dirinya dibelakang Rendi? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Nefa, gadis galak itu tak mau terjadi apa-apa di hidup Rendi.

Biasanya dirinya akan menjadi sandaran dan tempat curhat saat Rendi bersedih atas sesuatu, tapi sekarang tidak lagi, dia tidak bisa lagi menjadi sandaran dan tempat curhat bagi Rendi, bahkan sekarang dirinya lah penyebab Rendi bersedih.

Rendi, laki-laki yang sangat kuat tapi akan rapuh saat menyangkut Nefa dan keluarganya, kenapa ia harus menyakiti laki-laki baik seperti Rendi?

Cup!

Noka mencium pipi Nefa sekilas, membuat gadis galak itu tersadar dari lamunannya.

"Ngelamun aja dari tadi, ditungguin Marvel tuh," kata Noka seraya menunjuk Marvel yang tengah berada di atas motornya yang sedang bermain handphone.

Baru akan menjawab ucapan Noka, pergerakan Nefa langsung terhenti karna melihat sosok yang ia khawatirkan melintas di depannya.

Rendi berjalan tergesa-gesa seraya menundukkan pandangannya, seakan ia tak mau semua orang menatap dirinya yang lemah saat ini.

Hati Nefa hancur melihat itu, Rendi yang biasanya selalu menebar senyuman manisnya, kini menunduk lesu seakan tak ada lagi sinar di wajah tampannya.

"Perasaan gue aja atau mata Rendi emang merah?" tanya Keysa seraya menyipitkan matanya untuk melihat wajah Rendi.

"Iya gue juga liat, kenapa ya? Kek habis nangis gitu," timpal Viktoria menyetujui ucapan Keysa.

Nefa yang mendengar itu merasa sedih, andai mereka tau bahwa yang membuat Rendi menangis adalah dirinya, mungkin sekarang Nefa akan dibanggakan karna sudah membuat sang kapten basket menangis.

Rendi masuk ke dalam mobil sedannya dengan kasar, apalagi saat matanya melihat wajah Marvel, seharusnya ia yang menjadi suami Nefa, bukan manusia sampah seperti Marvel.

Hatinya sakit saat mengingat kejadian 1 jam lalu, dimana Nefa mengakui bahwa dia adalah istri Marvel, bahkan laki-laki tinggi itu tidak masuk kelas dan memilih berada di lapangan indoor basket untuk melampiaskan emosinya karna teringat Nefa.

Ini ketiga kalinya dirinya menangis, pertama karna ayahnya yang seakan membenci dirinya, kedua saat Nefa meminta putus karna kesalahan yang bahkan tak pernah ada di pikirannya, ketiga saat ini saat Nefa memberi tahu bahwa dia sudah menjadi istri Marvel.

Sakit, apalagi Nefa cinta pertamanya dan gadis yang selama ini ia perjuangkan, tapi ia tak boleh lemah! Ia masih punya Athara–Kakeknya yang harus ia banggakan, meski sekarang tidak ada lagi yang akan menyemangatinya dan memberikan dukungan saat dirinya down.

Meski dunianya sudah hancur, tapi ia harus tetap menjadi orang sukses agar Nefa tetap bangga pada dirinya, mulai sekarang ia harus mencoba melupakan dan menjauhi Nefa, meski itu berat.

Ia tidak sekuat apa yang dipikirkan orang, tubuh dan fisiknya memang kuat, tapi mental dan hatinya tidak sekuat itu, ia benci menangis dan terlihat lemah seperti ini.

Rendi menghapus air matanya yang tiba-tiba turun dengan kasar, sudah cukup ia menangis, ia tak boleh menangis lagi mulai saat ini.

Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang