52. SGS

7.2K 554 10
                                    

Gue harap kalian suka dan enjoy baca cerita gue😅 dukung terus karya gue dengan cara follow, vote, dan berkomentar dengan baik ya guys, jangan lupa masukin cerita SGS ke reading list kalian ya, bantu promosikan atau recommendedtin ke temen kalian😊 Terima kasih🙏🌹

___Happy Reading___

Ucapan selamat terus bermunculan di handphone Nefa, pertandingan perdananya kemaren setelah 8 bulan vakum, menjadi trending topic di Ardilova Internasional School, bahkan ada juga murid dari berbagai negara di bawah naungan Ardilova Internasional school yang memberi selamat padanya.

Gadis galak itu benar-benar terkenal di Ardilova Internasional School.

"Dari semalem main handphone mulu!" tegur Marvel sambil mendudukkan dirinya di samping Nefa.

"Banyak banget yang exited sama kembalinya gue ke basket," kata Nefa dengan senyuman lebar.

Marvel ikut tersenyum, tentu ia tau itu, dari semalam ada banyak ucapan selamat yang diberikan orang pada Nefa dan Kevin pun sudah mengetahui itu, lelaki itu sangat senang dengan apa yang sudah dilakukan putrinya.

Dan setiap Nefa bisa membuat Kevin senang, pasti akan ada imbalannya. Buktinya dengan sekarang, gadis itu tengah berada di depan teras rumahnya untuk menunggu hadiah dari Kevin berupa mobil Lamborghini Veneno.

Nefa memang pecinta mobil Lamborghini garis keras, gadis itu memiliki beberapa mobil Lamborghini sebagai koleksinya di rumah Kevin.

Nefa meletakkan handphonenya di atas meja, ia menatap Marvel yang juga tengah menatapnya.

"Kenapa lu liatin gue kayak gitu sih?" tanya Nefa dengan alis terangkat sebelah.

"Lo gak ada mual gitu, Nef? Gak ngerasain pengen makan apapun gitu?" tanya balik Marvel yang membuat Nefa bingung.

Nefa menggeleng, apa maksudnya? Tentu ia tidak merasakan itu semua, memangnya Nefa sakit apa?

"Enggak tuh, emang kenapa sih?"

Raut wajah Marvel terlihat kecewa, padahal ia sudah sangat berharap Nefa hamil.

"Lo apa gak ngerasa lagi hamil gitu, Nef? Padahal setiap kita main gue selalu keluar di dalem," kata Marvel frontal.

Nefa memukul tangan Marvel yang berada di atas meja, pipinya bullshing saat mendengar ucapan Marvel.

"Ngomongnya gitu amat, Vel! Lagian 'kan kita masih sekolah, belum waktunya punya baby," jelas Nefa dengan selembut mungkin, agar tak menyinggung lelaki itu.

Marvel memang sangat ingin memiliki anak, entah kenapa lelaki itu ingin cepat-cepat memiliki baby di perut Nefa.

"Emang kenapa kalok kita masih sekolah? Ada masalah?" tanya Marvel dengan ketus.

"Vel, kita nikah sambil sekolah aja udah salah, apalagi punya baby, gue janji. Saat kita lulus kita bakalan punya baby sesuai apa yang lo mau." Nefa mengelus tangan Marvel dengan lembut.

"Nef, jaman sekarang itu, jaman kuasa dan uang. Selagi lo punya uang dan kuasa, lo bebas ngapain aja, percuma lo kaya dan punya banyak kenalan, kalok gak di manfaatin!" kata Marvel dengan kesal.

"Pernikahan kita itu terjadi karena udah takdir! Cobak aja kita gak nikah, mungkin sekarang gue akan kehilangan mama, kadang ada kesalahan yang terpaksa dilakukan karena suatu alasan penting yang gak bisa kita abaikan! Alasan kita masih bisa sekolah di SMA Merah Putih, karena papa punya kuasa atas Ardilova Internasional School, gue udah bilang 'kan, uang dan kuasa saat ini berpengaruh!" jelas Marvel sewot.

Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang