71. SGS

8.5K 750 74
                                    

****


"Anef, Arkian rindu!"

Deg!

Jantung Nefa berdetak lebih cepat, aroma tubuh Noka bisa dihirupnya dengan leluasa, sederhana namun memabukkan! Ia sangat suka itu.

"Maafin gue Nef, jangan kayak gini, mending lo hajar gue aja dari pada harus diemin gue, Arkian rindu lo, Nef," lirih Noka sambil mengeratkan pelukannya.

"Lepasin Ka! Nama gue itu Nefa bukan Anef!" kesal Nefa sambil ingin melepas pelukan itu, tapi Noka sangat erat memeluknya.

"Gue lukain lu sedalam itu ya, Nef? Sampai lo gak mau deket-deket lagi sama gue? Lo udah lupain persahabatan kita ya?" tanya Noka yang membuat pergerakan Nefa terhenti.

Nefa mengigit bibirnya, ia tak bisa mendengar nada rendah milik Noka itu.

"Lo duluan yang lupain persahabatan itu, Noka. Not me!" kata Nefa yang membuat Noka makin mengeratkan pelukannya.

"Iya, emang gue! Gue ngehancurin segalanya, gue hancurin hati lo, kepercayaan lo, semuanya! Gue emang bodoh! Relain persahabatan demi cinta sialan itu!" ucap Noka menyalahkan dirinya.

Nefa menundukkan kepalanya, air matanya seketika menetes ke tangan Noka, ia tak bisa berbohong, ia sangat rindu sahabatnya itu.

"Maafin gue karena gak nurutin ucapan lo, maafin gue karena udah lukain hati lo, maafin gue karena udah khianatin persahabatan kita, cuman itu yang bisa lakuin, Nef! Cuman itu!" tutur Noka dengan nada makin rendah.

"Tapi apa gak bisa lo maafin gue, Nef? Gue tau kesalahan gue fatal, gue emang egois! Setelah gue hancurin hati lo dengan gak tau malunya gue minta lo kembali lagi! Tapi cuman itu Nef, cuman itu yang gue harepin, berharap lo akan balik lagi sama gue," sambung Noka lagi.

"Andai yang khianatin gue itu bukan lo, Ka! Bukan sahabat yang selalu gue banggain, bukan sahabat yang selalu gue gangguin, orang terdekat gue bahkan lebih dekat dari siapapun, andai yang ngelakuin itu adalah Marvel, orang yang bisa dikatakan asing di hidup gue, mungkin gue gak akan sesakit ini Ka, mungkin gue gak akan sehancur ini."

"Tapi ini lo Ka! It's you! Noka Arkian Aditiya, orang yang gue banggain di depan Mama dan orang yang gue perjuangin agar bisa temenan sama dia, orang yang gue pikir gak bakal nyakitin gue tapi malah buat gue hancur sedalam ini!" kata Nefa yang membuat Noka sakit hati.

Perkataan Nefa seakan menusuk Noka, membuat Noka kembali kecewa pada dirinya sendiri.

Masalahnya memang sepele, tapi imbasnya luar biasa pada Nefa, apalagi sekarang Nefa tengah hamil, membuat mood gadis galak itu sering turun.

"Gue ... Kecewa sama lo Arkian!" sambung Nefa yang membuat Noka kaku seketika.

Kata itu akhirnya keluar, kata yang seharusnya tidak dikatakan, kata yang tak pernah ada dalam persahabatan mereka selama 13 tahun lamanya.

Perlahan tapi pasti, tangan Noka mulai melepaskan pelukan itu dengan perlahan, hatinya hancur mendengar ucapan Nefa.

Nefa sekuat tenaga menahan isakan tangisnya, sebenarnya ia tak mau mengatakan itu, tapi hatinya terlalu sakit jika harus berdekatan lagi dengan Noka.

"Lo hancurin gue dengan kalimat gue gak penting hidup lo, lo sakitin hati gue dengan cara bentak gue, lo ngecewain gue dengan cara ngebela Diandra, dan lo bikin gue hilang dari hidup lo dengan cara lo mulai bohong dan gak jujur sama gue, Arkian!"

"Gue gak pernah nuntut banyak dari lo, gue gak pernah ngekang lo ini itu, dan gue gak pernah larang lo buat pacaran sama siapapun, tapi kenapa harus Diandra, Ka? Kenapa harus cewek yang pernah permaluin lo di depan umum? Kenapa harus cewek yang benci dan terobsesi untuk ngehancurin gue?" tanya Nefa yang tentu tidak bisa Noka jawab.

Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang