68. SGS

8.4K 770 96
                                    

****

"Lo bodoh apa gimana sih, Noka?! Padahal kemaren Nefa udah ngomong sambil teriak kalok sebenarnya gue tuh suka sama Rendi, dan manfaatin lo buat ngehancurin persahabatan sialan itu, belum nyadar hah?" tanya Diandra dengan senyuman lebar.

Deg!

Seketika jantung Noka berdetak lebih cepat, apa yang barusan ia dengar? Diandra hanya memanfaatkan dirinya demi menghancurkan persahabatan antara dirinya Nefa.

Jika itu benar, berarti dia sudah melukai Nefa demi perempuan ular seperti Diandra?

"Gak mungkin! Pasti kamu cuman bercanda 'kan? Ini prank 'kan?" tanya Noka mencoba berfikir positif.

Diandra tertawa, ia jadi kasihan sendiri melihat Noka, lelaki yang sangat pintar di sekolah. Nyatanya dengan mudah ia bodohi.

"Gue gak bercanda Noka! Gue serius," jawab Diandra dengan mantap.

Diandra sudah menyiapkan semua ini dengan matang, bahkan ia pergi ke kelas Marvel untuk membuat rencananya berhasil.

Karena kelas Marvel saat dekat dengan perpustakaan, jadi jika terjadi keributan di kelas itu pasti akan cepat tersebar, apalagi yang membuat keributan adalah si gadis galak, sudah pasti akan banyak yang membicarakannya.

Dan sudah pasti berita itu akan tersebar juga di perpustakaan, tempat Noka selalu menghabiskan waktunya disana.

"Selamat menghabiskan waktu, dimana udah gak ada Nefa di hidup lo, bye! Cowok bodoh!" kata Diandra sambil berlalu pergi dari sana.

Ia sudah memperkirakan semuanya, termasuk Nefa akan menjauhi Noka setelah ini, karena perempuan itu tau, bahwa Nefa sangat membenci pengkhianatan apalagi pengkhianatnya sahabatnya sendiri.

Noka tersiksa begitupun dengan Nefa, karena keduanya pasti akan saling membutuhkan, tapi mereka tidak akan lagi bersama, karena salah satu hati telah hancur dibuatnya.

Diandra menang banyak dalam permainannya kali ini, menghancurkan 2 orang secara bersamaan, sekarang dendamnya sudah terbalaskan kepada Nefa.

Kini perempuan itu harus memikirkan cara agar Rendi cepat menembaknya, ah memikirkannya sudah membuat Diandra senang setengah mati.

Noka memandang kepergian Diandra dengan tangan terkepal kuat, ia tak menyangka jika gadis yang selama ini ia bela dan sayangi, nyatanya menghancurkannya sedalam ini.

Mengorbankan persahabatan dirinya dan Nefa, demi sebuah cinta yang kini meninggalkannya, Noka benar-benar bodoh!

'Sampah!'

Tiba-tiba perkataan Nefa masuk ke dalam pikirannya, dan ia sadar jika sudah mengabaikan gadis galak kesayangannya itu.

"Nefa?" secepat kilat Noka berlari menuju motornya, Nefa harus kembali padanya.

Bodoh sekali dia! Sudah mengecewakan orang yang selama ini ada untuknya.

'Maafin gue, Anef!' batin Noka menyesal.

****

"Ini minuman sama makanannya ya," kata Razia sambil meletakkan nampan berisi makanan ke atas meja, diikuti beberapa pelayan di belakangnya.

"Makasih Tan, jadi ngerepotin," celetuk Hito dengan malu-malu.

"Lu dimana-mana emang ngerepotin Hit! Jadi gak cocok lo sok malu gitu!" celetuk Arga dengan wajah watadosnya.

Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang