****
Nefa dan Marvel baru saja sampai di SMA Merah Putih, sebenarnya Nefa masih tidak mau sekolah, apalagi kejadian kemaren membuat gadis itu kembali sedih.
Tapi karena Nathan bilang ada rapat untuk Black Team, jadi sangat terpaksa gadis galak itu sekolah.
Setalah turun dari motornya, Marvel langsung menangkup kedua pipi Nefa, membuat bibir gadis galak itu mengerucut lucu.
"Kalok ada apa-apa langsung telfon gue, mau kemanapun bilang sama gue, jangan kayak kemaren, mengerti gadis galak?" tanya Marvel terdengar seperti perintah.
Nefa menganggukkan kepalanya, ia pun melepas tangan Marvel dan memeluknya erat, Marvel selalu ada untuk dirinya dan sangat perhatian, membuat pikiran Nefa lumayan tenang karena adanya lelaki itu.
"Apapun yang Noka lakuin sama gue, jangan pernah sakitin dia, Vel! Meskipun gue kesel sama tuh anak, tapi gue gak mau liat dia terluka, jangan hajar dia ya?" pinta Nefa sambil melihat ke arah atas, memandang wajah Marvel yang juga tengah melihatnya.
Marvel menghembuskan nafas berat, Nefa selalu saja begitu! Tidak membiarkan dirinya untuk menghajar Noka, meski lelaki dingin itu sudah melukai Nefa.
Mungkin Nefa tau, jika Marvel menghajar seseorang tidak akan diberi ampun, Marvel selalu brutal dalam berkelahi tidak memikirkan lawannya akan terluka atau parahnya akan meninggal.
Dan mungkin itu yang membuat Nefa takut, takut! Jika Noka tidak akan lagi bernafas jika berantem dengan Marvel, meski lelaki dingin itu pandai dalam berkelahi tapi jika disandingkan dengan Marvel, tentu sangat jauh.
"Gue emang kesel banget sama Moka karena udah berani banget nyakitin elo, tapi kalok bumil kesayangan gue udah ngomong gitu, gue bisa apa?" tanya Marvel yang membuat senyum Nefa terbit.
"Jadi, lo gak bakalan hajar Noka 'kan?"
"Kalok gak khilaf!" jawab Marvel yang membuat senyum Nefa turun.
"Serius Marvel ih!" ketus Nefa dengan kesal.
"Iya sayang iya, gak bakalan dihajar paling cuman lebam dikit lah!" celetuk Marvel tanpa dosa.
Nefa tetap mengerucutkan bibirnya, ia memandang kesal Marvel, membuat lelaki itu terkekeh karena melihat wajah Nefa yang sangat lucu.
"Bercanda! Beneran gak bakalan dihajar," kata Marvel tak mau membuat Nefa marah.
"Janji ya, berani hajar Noka! Ilang jatah lo!" ancam Nefa yang selalu berhasil membuat Marvel diam.
"Mulai bawa jatah dah! Iya bhawel!" ketus Marvel sambil berlalu pergi meninggalkan Nefa.
Marvel akan selalu kalah debat, bila Nefa sudah membawa kata 'jatah'.
Nefa memandang kepergian Marvel dengan kekehan geli, ia terus melihat Marvel sampai lelaki itu belok kanan untuk pergi ke belakang sekolah, tempat markas Archelon.
Saat kakinya ingin melangkah menuju lorong utama SMA Merah Putih, tak sengaja matanya melihat Rendi dan anak basket putra lainnya menuju parkiran.
Nefa langsung berjalan ke arah Rendi, ia ingin meminta maaf karena sudah membawa mobil lelaki tinggi itu tanpa ijin.
"Rendi!" panggil Nefa yang membuat para anak basket langsung menoleh ke arah belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]
Teen FictionAnother World Of Kaptenz Eva R-01 [Sudah terbit di penerbit Loka Media Cabang Makasar] [Selesai✔] [Part masih lengkap✔] ________________ Cerita ini berkisah tentang seorang gadis galak bernama Queen Nefa Mahendra yang terpaksa harus menikahi seorang...