***"Kak Rendi sama kak Nefa disuruh keruang kepsek sama pak kepala sekolah, katanya ada yang mau diomongin sama kak Rendi dan kak Nefa," tutur Lala seraya tersenyum manis ke arah dua manusia itu.
'kepsek manggil? Ada apa ya?' batin Nefa bingung.
"Kita berdua? Mau ngapain emang?" tanya Rendi sambil mengerutkan keningnya.
"Aku juga gak tau kak, cuman disuruh manggil kalian berdua sama pak Arman," jawab Lala seraya tersenyum manis ke arah sang kapten.
Rendi hanya menganggukkan kepalanya untuk merespon jawaban Lala, sedangkan Nefa? Gadis tomboy itu masih bergelut dengan pikirannya, kenapa kepsek memanggil dirinya dan Rendi, jika ini tentang basket! Maka Nefa akan langsung menolak tidak mau basa basi lagi, dia sudah sangat jengah dengan bujukan semua guru agar dirinya mau kembali ke ekskul basket.
"Eemm kak Rendi, boleh gak a-aku foto sama kakak?" Lala ragu-ragu mengatakan itu karna disamping Rendi sedang berdiri sang mantan tersayang yang diketahui semua orang bahwa Rendi masih sangat mencintai gadis galak itu.
"Boleh kok, ayok!" Rendi berpindah posisi ke samping Lala dan langsung merangkul bahu gadis itu agar lebih dekat dengannya.
"Kak Nefa! Boleh fotoin kita gak biar keliatan semua gitu badannya," pinta Lala yang membuat Nefa menatap tak percaya ke arahnya, bisa-bisanya Lala menyuruh dirinya memotret mereka.
Apa gadis itu tak tau tengah menyuruh siapa? Ini Queen Nefa Mahendra lhoo, mantan ketua Black Team yang sangat ditakuti seantero sekolah, berani sekali Lala memerintah dirinya, memangnya siapa sih Lala sampai berani menyuruh dirinya.
Rendi terkekeh pelan melihat itu, entah kenapa Nefa sangat menggemaskan saat wajahnya menahan jengkel seperti itu.
"Mana handphonenya? Jangan lama-lama ya! Gue banyak urusan soalnya," ketus Nefa sambil merampas handphone Lala dan langsung mengarahkannya ke arah Rendi dan Lala yang sedang tersenyum lebar ke arah kamera.
Cekrek!
Cekrek!
Cekrek!
Setelah tiga foto diambil dengan gaya berbeda, Nefa langsung mengembalikan handphone Lala dengan perasaan jengkel.
"Wah, hasilnya bagus banget kak, selain pinter basket kakak juga pinter motret ya, pantesan kak Rendi cinta banget sama kakak, orangnya multitalenta gitu," kata Lala yang membuat Rendi dan Nefa saling pandang.
"Makasih ya kak Renfa udah kasih waktu buat aku, aku duluan ya kak! Dada." Lala melambaikan tangannya seraya menjauh dari Nefa dan Rendi.
"Sama-sama! Jangan kapok ya untuk nyapa gue lagi!" teriak Rendi sambil melambaikan tangannya juga ke arah Lala.
Nefa mendelik tajam ke arah Rendi, cowok itu memang slalu ramah ke semua orang, membuat Nefa slalu salah paham saat mereka berpacaran dulu.
"Bisa gak sih gak usah ramah-ramah sama cewek, genit banget jadi cowok, heran!" ketus Nefa sambil menatap malas ke arah Rendi.
Rendi mengulum senyum, sikap cemburu Nefa slalu buat Rendi senang, karna itu menandakan bahwa dirinya masih ada dihati Nefa, buktinya Nefa tak suka melihat dirinya dekat-dekat dengan cewek lain.
"Kamu cemburu?" pertanyaan Rendi itu berhasil membuat Nefa melotot kan matanya.
"Enggak! Ngapain juga gue cemburu sama lo! Gak penting!" jawab Nefa ngegas.
"Ya udah sih santai, gak usah ngegas itu kalok emang gak cemburu." Rendi menatap Nefa dengan jahil, sumpah Rendi sangat rindu dengan sikap Nefa yang posesif terhadap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]
Ficção AdolescenteAnother World Of Kaptenz Eva R-01 [Sudah terbit di penerbit Loka Media Cabang Makasar] [Selesai✔] [Part masih lengkap✔] ________________ Cerita ini berkisah tentang seorang gadis galak bernama Queen Nefa Mahendra yang terpaksa harus menikahi seorang...