63. SGS

8K 688 36
                                    

****

Bara dan Nefa sudah sampai di sekolah, Bara merasa moodnya naik drastis karena mendengar ucapan Nefa tadi.

"Mau ikut ke kantin gak?" tanya Bara setelah membuka helmnya.

Nefa menggeleng, ia tidak mau ikut pergi ke kantin karena harus pergi ke kelasnya, gadis galak itu sudah sangat rindu dengan sahabat kecilnya, yaitu Noka.

"Enggak, mau langsung ke kelas."

"Ya udah sana, kalok ada apa-apa jangan telfon gue," kata Bara seraya tertawa lepas.

"Sialan lo! Bukannya khawatir malah bodo amat!" ucap Nefa sambil memukul lengan Bara.

"Bercanda, Nefa. Maksud gue kalok ada apa-apa, nelfon Marvel aja, jangan gue!"

"Baraaa!" pekik Nefa sambil menghentak-hentakan kakinya.

Bara kembali tertawa, Nefa terlihat sangat menggemaskan saat sedang kesal.

"Tau ah! Mau ke kelas aja gue!" kesal Nefa sambil membalikkan badannya.

Sebelum jauh, Bara menarik tangan Nefa tiba-tiba, membuat gadis galak itu berbalik dan langsung menubruk badan Bara.

"Bara apaan sih! Lepas ah!" kata Nefa sambil ingin melepas pelukan Bara, tapi lelaki itu malah menahannya.

"Makasih ya Nef, tadi omongan lo bikin semangat gue balik lagi," ucap Bara dengan suara pelan.

Nefa tersenyum, ia pun membalas pelukan Bara dan mengelus punggung lelaki itu.

"Sama-sama, Bar! Kalok temen gue happy, gue juga happy kok," balas Nefa dengan lembut.

Bara melepas pelukan itu dan menatap Nefa lekat, tangannya terangkat untuk mengelus kepala bumil kesayangan Archelon itu.

"Ya udah kalok gitu, gue ke kantin dulu ya, bye bumil!" Bara melambaikan tangannya dan berlalu pergi dari sana.

Nefa mengulum senyum, ia pun membalikkan badannya dan pergi menuju kelasnya.

****

Rendi telat datang ke sekolah, dan sudah dipastikan ia akan mendapat hukuman dari Black Team.

Badannya terasa pegal setelah tadi berlari mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali.

"Gila si Nathan! Kejamnya sama banget kayak Nefa!" kata Rendi sambil berjalan menuju kelasnya.

"Rendi!" panggil seseorang yang membuat Rendi menoleh ke arah belakang.

Seketika ia merasa malas karena harus bertemu dengan perempuan licik yang terlihat sangat menyebalkan di matanya.

Tapi ia harus bertahan, Rendi harus memberikan kesan baik pada perempuan licik ini.

"Kenapa?" tanya Rendi dengan nada rendah.

"Aku tadi liat kamu dihukum sama Nathan, pasti capek. Nih aku bawa minuman buat kamu," ujar perempuan itu sambil menjulurkan minuman dingin ke arah Rendi.

Sebenarnya Rendi malas menerima barang dari perempuan licik itu, tapi demi dramanya. Ia harus bisa.

"Makasih!" Rendi mengambil botol itu dan meminumnya.

Perempuan itu terlihat sangat senang dan kagum saat melihat Rendi minum, jakun lelaki itu terlihat naik turun saat meneguk minuman dan itu terlihat sangat keren di mata nya.

"Oh iya, lo masih sama Noka?" tanya Rendi setelah minum setengah dari botol itu.

Perempuan itu tampak bingung mendengar pertanyaan Rendi.

Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang