***"Bangsat lo!" teriak Marvel sambil memberi bogeman mentah ke arah Chandra, membuat pria itu langsung tersungkur ke lantai.
"Lo pikir lo siapa hah?! Berani-beraninya lo nyebar fitnah kalau Archelon suka pesta miras! Tau apa lo tentang Archelon!" Marvel menendang perut Chandra membuat lelaki itu terbatuk-batuk.
Tadi saat Marvel dan anggota inti Archelon berada di dalam kelas, seorang lelaki menghampiri mereka dan mengatakan ada kakak kelas yang menyebar fitnah bahwa Archelon suka pesta miras di belakang sekolah.
Marvel yang memang sangat benci dengan kebohongan langsung naik pitam dan menghampiri kakak kelas yang sotoy itu, Marvel tidak takut sama sekali dengan Chandra meskipun Chandra adalah kakak kelasnya, siapapun itu jika ia berani mengusik Archelon! Maka ia harus bersiap mati ditangan Marvel!
"Archelon itu pengecut! Nerima tantangan dari geng Alfa aja gak berani!" kata Chandra sambil memegangi perutnya yang terasa sakit.
Ya, memang Chandra adalah anggota geng Alpha, ia terpaksa sekolah di SMA Merah Putih karna ia dikeluarkan dari SMA Nusa Bangsa, karena Chandra sempat memukul gurunya karna sudah mempermalukan Chandra di depan umum, sekolah di tempat musuh? Bukankah Chandra ingin mati lebih cepat?!
Marvel langsung menarik kerah baju Chandra, membuat lelaki itu harus terpaksa berdiri untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi Marvel. "Denger ya Chandra! ini tuh wilayah gue, sekolah gue, tempat kekuasaan gue! Kalok lu masih mau bertahan lebih lama disekolah ini, jangan belagu! Lo itu cuman sampah disini, jadi gak usah bertindak seakan lo raja disekolah ini!"
"Bilangin tuh sama bos lu, si Raka! Archelon bukannya takut untuk nerima tantangan dari geng Alpha! Tapi Archelon punya urusan lebih penting dari pada harus ngurusin pengecut kayak kalian semua!" Marvel menghempas Chandra dengan kasar, membuat lelaki itu kembali tersungkur ke tanah.
Tak terima dengan perlakuan Marvel, Chandra langsung berdiri dan memukul wajah Marvel membuat Marvel oleng kebelakang, tapi dengan cepat Arga dan Leo menangkap tubuh Marvel, agar sang ketua tidak jatuh kebelakang.
Marvel mengusap darah disudut bibirnya, menyeringai tajam membuat Chandra takut sendiri melihat Marvel.
Marvel langsung kembali memukul Chandra, dan Chandra pun tak mau tinggal diam ia terus menangkis dan membalas pukulan Marvel meskipun ia tau tidak akan mudah membuat seorang Marvel tumbang.
"Hajar Vel! Tendang kiri! Tendang kanan! Tonjok Vel!" teriak Hito sambil memperagakan orang berkelahi, bukannya memisahkan teman yang sedang berkelahi orang ini malah mendukungnya sungguh bangsat sekali Hito ini!
"Diem bangsat! Bukannya misahin, malah ngedukung lu!" Bara menoyor kepala Hito gemas.
"Aelah, udah lah gak usah kasih ampun buat Chandra, dia udah keterlaluan tau gak!" Hito menatap miris ke arah Chandra yang sudah berada di bawah Marvel.
"Leo, Arga, pisahin mereka sebelum kepsek dateng kesini," perintah Arsya yang mendapat anggukan dari Arga dan Leo.
Leo dan Arga pun menarik tubuh Marvel untuk menjauh dari Chandra yang sudah babak belur.
"Vel udah! Anak orang bisa mati gara-gara elo!" sentak Leo sambil menarik tangan Marvel.
"Argh, lu masih selamat sekarang Ndra! Lain kali kalok lu berulah lagi, lo habis ditangan gue!" teriak Marvel sambil pergi meninggalkan tempat itu.
"Gue kasih tau elo ya Ndra! Kalok lu mau selamat, jauhin Archelon! Paham!" ketus Leo sambil meninggalkan kerumunan itu bersama anggota inti Archelon lainnya.
"Anjing! Main-main lu sama gue Vel! Secepatnya sekolah ini akan milik Alpha bukan milik Archelon lagi, tunggu pembalasan gue Vel," gumam Chandra sambil memegangi sudut bibirnya.
***
Nefa telah sampai didepan UKS, tadi ia sempat mendengar bahwa Marvel pergi ke UKS setelah berkelahi dengan Chandra, tak mau mengulur waktu ia pun langsung menyusul Marvel ke UKS tak mau lelaki itu tambah parah keadaannya.
Nefa pun langsung masuk keruangan itu, mencari sosok suami bangsatnya, setelah mencari akhirnya Nefa menemukan Marvel yang sedang tiduran di sofa dengan tangan yang menutupi wajahnya.
"Vel!" panggil Nefa sambil duduk di samping tubuh suaminya.
"Nefa? Ngapain lo disini?" tanya Marvel sambil menyingkirkan tangannya dari atas wajah tampannya.
"Mau perkosa elo!" jawab Nefa yang membuat Marvel melotot tak percaya ke arahnya.
"Ya ngobatin elu lah, apalagi emang," sambung Nefa sambil mengambil kota obat yang ditempel di dinding UKS.
"Gue kirain mau perkosa gue beneran eh taunya prank, padahal gue udah siap lahir batin Nef," kata Marvel sambil menggeser tubuhnya sedikit agar Nefa bisa duduk lebih nyaman.
"Pikiran lu mesum mulu Vel, heran gue," ucap Nefa sambil meneteskan obat merah ke kapas.
"Ya habisnya lu menggoda, gimana gue gak kepikiran mesum mulu." Marvel tersenyum lebar saat melihat raut wajah Nefa yang datar.
"Kenapa bisa berantem?" tanya Nefa yang tidak menghiraukan perkataan Marvel, jika terus membahas topik tadi, sudah pasti Marvel akan terus gencar untuk menggodanya.
"Dia nyebar fitnah tentang Archelon," jawab Marvel sambil menatap wajah Nefa yang sangat dekat dengan wajahnya.
"Semua masalah bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, gak harus berantem kayak tadi." Nefa mencondongkan tubuhnya kearah Marvel agar lebih dekat dengan wajah Marvel yang sedikit babak belur, dengan posisi Marvel yang sedang tiduran dan Nefa yang duduk, sulit untuk Nefa mengobati lukanya jika tidak dekat dengan wajah Marvel.
"Orang kayak Chandra dan anggota geng Alpha lainnya, gak bisa bicarain masalah dengan cara baik-baik. Mereka akan terus mencari masalah sama Archelon, sampai mereka merasa sudah menang dari Archelon," tutur Marvel sambil menghirup dalam-dalam aroma dari tubuh Nefa.
"Lagian orang kayak Chandra, harus dikasih pelajaran sedikit biar gak seenaknya di sekolah ini," sambung Marvel sambil menatap wajah cantik Nefa.
"Susah emang, kalok ngobrol sama orang yang keras kepala," ketus Nefa sambil menekan luka disudut alis Marvel.
"Aww sakit Nef! Pelan-pelan napa!" Marvel menahan tangan Nefa agar tak terus menekan lukanya, bukannya sakit Marvel aja ingin menggoda Nefa.
"Iya sorry." Nefa mengerucutkan bibirnya, bukannya kesal hanya mencoba fokus untuk mengobati luka Marvel, itulah Nefa! jika ia mencoba untuk fokus maka ia akan mengerucutkan bibirnya, entahlah kenapa?
"Nef gue gemes," kata Marvel sambil memiringkan kepalanya dan langsung menempelkan bibirnya ke bibir Nefa.
Permainan Marvel yang lembut membuat Nefa terbuai akan permainan yang dimulai Marvel, Nefa pun meletakkan kedua tangannya di atas dada Marvel agar menumpu badannya untuk tidak terlalu jatuh ke tubuh Marvel.
"JANGAN BERDUAAN DI UKS WOY! BANYAK SETANNYA DISITU!" teriak Hito dan diiringi tawa semua temannya, membuat Nefa langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuh Marvel.
Untung saja jendela UKS sempat ditutup oleh Marvel, jika tidak! Marvel dan Nefa bisa dibully habis-habisan oleh semua temannya.
"Hito berengsek! Awas aja nanti!" gerutu Marvel sambil mengacak rambutnya frustasi.
Nefa pun merapikan seragamnya dan langsung berdiri.
"Nef! Boleh minta lebih?" tanya Marvel dengan puppy eyesnya.
"Lebih pala lo peyang!" ketus Nefa sambil berlalu pergi meninggalkan Marvel yang menahan tawa karna melihat Nefa salting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Gangster Sekolah [Sudah Terbit]
Teen FictionAnother World Of Kaptenz Eva R-01 [Sudah terbit di penerbit Loka Media Cabang Makasar] [Selesai✔] [Part masih lengkap✔] ________________ Cerita ini berkisah tentang seorang gadis galak bernama Queen Nefa Mahendra yang terpaksa harus menikahi seorang...