45. Jangan pergi

401 39 4
                                    

Setelah Krystal diizinkan pulang oleh dokter keluarganya tak langsung pulang ke negaranya. Mereka masih menetap di kota ini dengan harapan jika ingatan putrinya akan kembali pulih. Tinggal di apartemen Kai adalah salah satu solusi terbaik untuk mengembalikan ingatan Krystal. Kai sendiri yakin Krystal akan ingat dengan masa lalunya bersama pria itu. Kai adalah hidupnya Krystal.

"Ini apartemen siapa Dad?" Tanya Krystal saat dirinya melangkahkan kakinya masuk ke apartemen ini.

"Kai, dulu kau juga tinggal bersamanya di sini" Ungkap ayahnya membuat Krystal terkejut.

"Jadi aku sudah sedekat itu dengan pria itu?" Tanyanya membelak kedua matanya dan hanya dibalas anggukkan kedua orang tuanya

Ibunya mengajak putrinya untuk beristirahat di kamarnya. Krystal sendiri merasa tidak asing dengan kamar ini. Tetapi entahlah kenapa dirinya masih tak ingat apapun tentang Kai.

"Jika kau membutuhkan ibu kau bisa memanggil kami"

Krystal hanya menganggukkan kepalanya menatap kepergian ibunya. Tiba-tiba saja handphonenya berdering. Nomor yang tak dikenalinya sedang menunggunya. Tanpa berfikir panjang dirinya langsung menerima panggilan ini. Mungkin ini panggilan yang sangat penting.

"Kau sudah sampai?"

"Kau" Ungkap Krystal terkejut.

"Bagaimana kau tau nomor ku"

"Aku ini calon suami mu sayang"lontar Kai tersenyum menyeringai menunggu reaksi dari wanita itu.

"Katakan kau ingin apa?"tanya Krystal dengan ketus.

"Aku hanya ingin  kau menyimpan nomor ku ini"tambah Kai tersenyum.

Krystal menghela nafasnya berat kemudian berkata " Baiklah aku akan menyimpan nomor mu"

"Terimakasih sayang" Ungkap Kai sebelum dirinya mematikan teleponnya.

Malamnya saat semua penghuninya apartemen itu tertidur pulas. Kai mengendap-endap masuk ke kamar Krystal. Wanita itu tertidur dengan pulas dengan keadaan lampu di matikan. Kai tersenyum menatap wanita itu yang masih cantik ketika seperti ini. Kai berbaring  berhadapan di samping Krystal yang saat ini tertidur pulas. Keesokan paginya Krystal terkejut mendapatkan sosok pria itu di sampingnya.

"Astaga apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Krystal terkejut sembari melirik tubuhnya sendiri. Untungnya saat ini dirinya masih memakai pakaian yang utuh.

"Jangan keras-keras kau akan membangunkan kedua orang tuamu"

"Apa kau tak waras kau masuk ke kamar ini dan...... Untunglah kau tak memperkosa diriku "kata Krystal menghela nafasnya sembari menatap pria itu.

" Soal itu kita pernah melakukannya"potongnya melihat wajah terkejut dari wanita itu.

"Apa"

"Tidak kau pasti berbohong" Tolak Krystal yang masih tak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut Kai.

"Untuk apa aku berbohong kepada mu. Kita memang pernah becinta di kamar ini"tambahnya menatap wajah Krystal yang masih syok.

"Malam itu kau terlihat begitu sangat seksi. Suara mu yang sangat indah menggiurkan kita untuk melepaskan semuanya. Kau begitu senang jika aku......

"Keluar dari tempat ini!" Usir Krystal menatap tajam pria itu.

Kai tertawa melihat ekspresi wajah dari Krystal. "Baiklah aku akan keluar."

Kai beranjak dari ranjangnya dan mendekati Krystal. "Jika kau tertarik lagi untuk melakukannya. Datanglah ke padaku"tambah Kai tersenyum menatap wajah Krystal yang langsung memerah mendengar perkataannya.

My Boyfriend Is Idol {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang