39. Lamaran Stevan

164 31 0
                                    

Mungkin inilah kesempatan Stevan untuk melamar Krystal saat di kantor kerjanya. Semua orang yang bekerja di kantor itu sudah sangat akrab dengan Stevan. Mereka bahkan sudah menanyakan kepadanya kapan akan melamar Krystal. Stevan lalu memberi tahu akan rencananya kepada ibunya Krystal. Ibu Jung menyetujui rencananya dan dia 100% mendukungnya. Ayah Krystal bersiap netral dengan hal ini. Dirinya hanya bisa mendukung apa keputusan putrinya itu.

"Apa kau yakin Krystal akan menerima lamaran mu?" Tanya ayahnya Krystal yang sangat ragu dengan hal ini. Stevan tersenyum penuh keyakinan jika lamaran ini akan diterima dengan Krystal.

"Stevan sudah lama dekat dengan Krystal aku yakin dia akan menerima lamaran ini. "

Krystal saat ini sedang sibuk dengan pekerjaanannya. Pemotretan yang dilakukan oleh Kai saat ini sedang di lakukan di luar kantor mereka. Stevan terlebih dahulu memberi tahu dengan teman-temannya dengan rencana ini. Teman rekan kerja Krystal sangat senang akhirnya pria itu akan meresmikan hubungan ini. Mereka semua sangat mendukung dan bersedia untuk membantu mendekorasi tempat ini.

Saat mereka sedang di tempat yang sama Kai dan Krystal seperti orang asing satu sama lainnya. Mereka berbicara seadanya mengangkut tentang posisi mereka saat itu.

"Menurutku bagaimana jika jas yang dikenakannya tidak usah dikancing"

Mereka menyetujui ucapan Krystal dan melepaskan jaket itu. Tetapi menurutnya itu masih kurang. Krystal berinsiatif untuk menghampiri Kai dan melepaskan bunga yang ada di jasnya. Mereka berdua saling gugup satu sama lainnya ketika sedekat ini.

"Maaf, tetapi aku harus melepaskan sedikit atas kancing bajumu"kata Krystal hanya dibalas anggukan pria itu.

Kai menghirup aroma tubuh wanita itu. Parfum yang dikenakannya tidak pernah berubah sama sekali. Kai sangat menyukai aroma parfum itu. Setelah sadar jika Kai terus menerus menatapnya seperti ini. Krystal langsung bergegas meninggalkan tempat ini. Sedangkan Kai melanjutkan pemotretannya sampai selesai.

"Krystal kau tak boleh masih mempunyai perasaan itu lagi"gerutunya sembari membereskan pekerjaannya. Setelah selesai Krystal bergegas kembali ke kantornya tetapi dirinya tak sengaja melihat Kai sedang menggendong seorang anak berumur 2 tahun. Putri itu adalah salah satu anak rekan kerjanya. Pengasuhnya saat itu sedang sakit sehingga tidak bisa merawat anaknya. Akhirnya Lee Shina memutuskan untuk membawa anaknya.

Krystal terdiam menetap pria itu yang saat ini sedang mencoba akrab dengan anak itu. Dirinya memegang perutnya teringat dengan perkataan dokter itu yang mengatakan jika saat ini dia positif hamil.

"Krystal!"panggil Mr. Elly membuyarkan lamunannya. Krystal langsung bergegas menemui wanita itu.

Disisi lain Stevan dan teman rekan kerja Krystal sudah selesai mendekorasi tuangan ini. Kelopak bunga sudah tersusun dengan rapi dan indah di sana. Stevan membuka handphonenya setelah mendapat informasi jika Krystal saat ini sedang menuju ke sini. Dirinya langsung mengambil sikap untuk melamar wanita itu. Stevan berharap semoga wanita itu menerima lamarannya.

Dritt....

Kai mereggoh handphonenya setelah mendapatkan pesan dari ibunya. "Astaga kenapa aku lupa untuk memberikannya tadi." gerutunya bergegas pergi. Untungnya barang itu masih ia bawa di mobilnya. Jika Kai tidak memberikannya pasti ibunya akan memarahinya.

Semenjak kejadian itu keluarga Krystal sangat sulit dihubungi. Ibu Kai ingin meminta maaf atas kejadian yang menimpa gadis itu. Tetapi dirinya bingung ingin mengirim pesan lewat mana. Bahkan setelah mengirim lewat email dirinya tidak mendapatkan balasan sama sekali. Ketika mendengar jika Kai ada pemotretan di San Frassico tempat tinggal Krystal. Ibunya langsung memberikan surat ini dan meminta putranya untuk memastikan jika surat ini sampai ditangannya.

My Boyfriend Is Idol {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang