Seorang wanita cantik sedang berdiri dengan koper hitam yang dibawanya itu. Dengan wajah yang sangat kesal dirinya melirik arloji putihnya di tangannya. Sesekali dirinya juga melihat layar ponselnya miliknya berharap ada yang mengabarinya.
"Mentang-mentang dia sekarang telah menjadi bintang besar dia melupakanku" gerutunya kesal. Pasalnya dirinya sudah menunggu di sini kurang lebih 30 jam lamanya. Tetapi orang yang yang ditunggunya belum menampakkan wajahnya itu.
Wanita berambut panjang, berhidung mancung dengan mata biru itu memilih untuk berjalan keluar dengan emosi di dalamnya. Saat ini dirinya telah keluar dari bandara. Tiba-tiba handphonenya bergetar sebuah ada telepon masuk. Tanpa berpikir panjang dirinya langsung merogoh handphonenya di tas Gucci biru itu. Dilihatnya siapa orang yang meneleponnya saat itu.
"Aku tidak akan mengangkatnya biarkan saja dia kebingungan mencari ku disini" kesalnya mematikan layar ponselnya dan memasukkan kembali di tas jinjing miliknya.
"Enak saja aku sudah menunggunya lama tetapi dia dengan mudahnya menemukan diriku. Itu hukum yang harus dia dapatkan karena telah membuat seorang Karina menunggu lama" ucapnya tersenyum manis dan bergegas pergi dengan menggeret kopernya. Dirinya lalu mencari taksi untuk pulang ke rumahnya. Setelah mendapatkannya dirinya langsung menaiki taksi itu.
"Wow kota ini tidak berubah sama sekali. Sama persis sebelum aku meninggalkan kota ini beberapa tahun yang lalu" gumamnya memandang jalan raya di balik jendela mobil. Teleponnya bahkan terus-menerus berbunyi tetapi wanita itu tidak memperdulikan.
"Aish"geramnya yang muak mendengar suara itu. Dirinya mengorek-orek tas jinjingnya untuk mencari sumber suara tersebut. Setelah mendapatkannya Karina langsung mematikan handphonenya agar suara itu menghilang.
Disisi lain saat ini Kai sedang berada di bandara dan mencari keberadaan adiknya. Tetapi pihak petugas bandara mengatakan pesawat yang adiknya tumpangi itu sudah mendarat 30 menit yang lalu. Dengan perasaan khawatir Kai mencari keberadaan adiknya itu disekitar tempat itu. Ia berharap adiknya itu masih berada di sekitar bandara. Tetapi tetap saja dirinya tidak melihat batang hidung adiknya itu.
Tut...tut....
"Sial, kenapa Karina mengaktifkan teleponnya sih. Apakah dia saat ini sedang mempermainkan ku" gerutunya kesal lalu bergegas pergi meninggalkan tempat ini.
Di dalam mobil Kai terus-menerus mencari sosok adiknya dari balik jendela kacanya. Mungkin saja dirinya menemukan adiknya itu. Terlintas dipikiran Kai untuk menanyakan kepada Krystal yang saat ini sedang di rumah. Mungkin adiknya pulang menaiki taksi.
"Halo Krystal, apakah Karina sudah pulang?."
"Tidak ada orang baru yang datang sini"jawab Krystal tanpa ada keraguan sedikitpun saat mengatakannya.
"Kemana dia?" Batin Kai heran.
"Apa semua baik-baik saja?.....kau bertemu dengan Karina kan?."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Idol {End}
Fiksi PenggemarNiatnya kabur karena di jodohkan oleh kedua orangtuanya, Krystal malah dipertemukan oleh Kai. Bahkan wanita itu malah tinggal bersama dengan Kai di apartemennya. Kai adalah seorang Idol ternama yang namanya sedang naik daun. Mereka tidak tau jika ke...