23. Kencan

512 67 3
                                    

Krystal bisa merasakan hidung Kai yang bersentuhan dengan hidungnya. Dirinya sebentar lagi akan merasakan lidah pria itu di dalam mulutnya. Tanpa berfikir panjang dirinya langsung mendorong tubuh kekar pria itu dan bergegas pergi meninggalkannya.

"Krystal kau mau kemana?" Panggil Kai yang tak di hiraukan oleh gadis itu. Kai lalu mengikuti wanita itu dari belakang sambil memanggil namanya. Tetapi sayangnya Krystal tidak menghiraukan sama sekali.

"Krystal"

"Sayang!" Kali ini panggilannya membuat langkah kaki wanita di depannya berhenti. Kai tersenyum lalu menghampiri wanita itu yang terlihat sangat ketus kepadanya.

"Kau ini kenapa tadi tiba-tiba pergi begitu saja?"

Krystal hanya diam dengan mengalihkan pandangannya. Dia sekarang tidak mood melihat wajah pria dihadapannya ini. Berani sekali pria itu menciumnya tanpa meminta izin darinya.

"Kau marah karena aku tiba-tiba ingin mencium mu tadi?"

"Aku tidak marah kepadamu."

"Kalau kau tidak marah kepadaku kenapa kau tadi bersikap seperti ini?"

Kai yakin pasti wanita itu kesal karena dirinya mencium bibir wanita itu tanpa izin darinya. Dirinya juga tidak tau kenapa dia ingin selalu mencicipi mulut wanita di hadapannya itu.

"Sayang, jika perlakuanku yang kurang menyenangkan bagimu. Kau terus terang saja biar aku tau dimana kesalahan ku"pintanya sambil memegang kedua tangannya.

Pesona pria itu benar-benar membuat Krystal tidak bisa berkata apapun. Jantungnya berdenyut dengan cepat sekali. Dirinya seakan tak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri. Itulah yang dirasakan oleh fansnya jika bertemu langsung dengan pria ini.

"Krystal....Kau baik-baik saja?" Tanya Kai memegang pipi Krystal yang sedikit gugup.

"Ya aku baik-baik saja..... sebaiknya kita pulang sekarang."

"Kau sakit?" Panik Kai memang kening wanita itu.

"Tidak aku baik-baik saja....kita bisa pulang sekarang?"pinta Krystal.

Kai tak bisa menolak permintaan wanita di hadapannya sekarang. Kai tau wanita itu sekarang sedang gugup saat ini. Dia masih ingat betul Krystal pernah mengatakan lebih baik dia menjomblo seumur hidup. Daripada harus menerima Kai di dunia ini. Tetapi sepertinya wanita itu sudah melupakan ucapannya itu.

"Mau ku bantu?"tawar Kai melihat wanita di sampingnya yang terlihat sangat sulit memakai sabuk pengamannya.

"Tidak perlu aku bisa sendiri" tolaknya yang masih terus mencoba mengaitkannya. Tetapi selama 5 menit sabuk pengaman itu belum terpasang. Tanpa berfikir panjang Kai langsung membantu wanita itu untuk memasangkan sabuk pengamannya.

"Relax, honey" bisik Kai yang masih bisa di dengar olehnya. Krystal hanya diam dan menatap pria itu yang saat ini memasangkan sabuk pengamannya.

"Kau sangat cantik saat gugup seperti ini"tambah tersenyum dan kembali ke tempat duduknya. Krystal merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa terlihat seperti orang yang percaya diri.

Kai lalu mengalihkan pandangannya dan kemudian menginjak pegal gas mobilnya. Kai bisa melihat wanita itu yang mencoba untuk bersikap seperti bisa saja seperti dulu. Tetapi sayangnya wanita itu tidak bisa melakukannya.

"Kau yakin ingin pulang sekarang?" Tanya Kai memecahkan keheningan dan menatap wanita itu dengan lekat.

"Ya aku yakin." Jawan Krystal dengan gugup.

"Baiklah aku tidak bisa menolak permintaan dari mu. Kita akan pulang sekarang."

Mereka kemudian saling diam satu sama lainnya hanya ada suara mobil jalanan yang menemani mereka. Kai memilih fokus menyetir sedangkan Krystal hanya melihat pemandangan yang mereka lalui.

My Boyfriend Is Idol {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang