22. Kencan

592 73 3
                                    

"Aku tegaskan sekali lagi jika kau maju satu langkah lagi. Aku tidak akan segan-segan berteriak sekarang juga"ancam Krystal melangkah mundur sambil mencari sesuatu benda untuk melindunginya. Tetapi entahlah kenapa Kai terus maju walaupun dirinya memegang pena.

"Berteriak lah, kau tidak ingin melakukannya" jawab Kai yang masih terus melangkah maju. Krystal tidak bisa berkutik lagi karena tubuhnya sudah di ujung tembok. Setelah pria itu mengatakan perasaannya Kai memperlihatkan sisi lainnya. Pria itu seperti monster yang membuat Krystal takut jika berada di dekatnya. Dirinya hanya bisa menutupkan kedua matanya saat perlahan wajah Kai mendekati lehernya.

"Jangan takut baby aku hanya ingin mengajakmu pergi keluar"

Krystal perlahan membukakan kedua matanya dan memandang pria itu. Setelah perjodohan itu dan pengakuan cinta mereka. Akhir-akhir ini pria itu bisa membuat jantungnya tak beraturan seperti ini hanya karena sikapnya manisnya itu. Tetapi juga pria itu bisa membuat dirinya takut seperti tadi.

"Aku tau kau pasti sangat jenuh di rumahku. Makanya itu aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Banyak tempat di sini yang mungkin bisa mengurangi kejenuhan mu."

Krystal hanya diam dan melangkahkan kakinya ke arah ranjangnya. Dirinya masih mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Sikap pria itu membuat dirinya takut seperti ini.

"Hei"

Kai mendekati wanita itu yang meneteskan kedua matanya sambil duduk bersimpuh di lantai. Dirinya mengusap air matanya dan beranjak dari tempatnya untuk duduk di sampingnya. Kai menarik Krystal ke dalam dekapannya. Dirinya berharap dengan cara inilah Krystal bisa mulai tenang.

"Maaf, telah membuatmu takut akan ku pastikan hal itu tidak akan pernah terjadi."

Krystal langsung melepaskan pelukannya dan menatap pria di hadapannya. Ada rasa bersalah yang Kai perlihatkan dan berharap wanita itu benar-benar memaafkan kesalahannya ini. Kai lalu menjewer telinga bentuk permintaan maafnya kepada Krystal.

"....."

Kai langsung tersenyum dan menarik wanita di hadapannya ke dalam dekapannya. Sesekali dirinya mencium rambut Krystal yang sangat harum.

"Aku berjanji tidak akan membuat mu takut."

"Kau mau kan pergi bersama ku?"tanya Kai menunggu jawaban Krystal setelah mereka melepaskan pelukannya.

"Akan kupikirkan"

"Ayolah Krystal, jangan terlalu banyak berfikir"Krystal tersenyum melihat wajah pria itu yang kesal dengan jawaban yang diberikannya.

"Baiklah kita akan bertemu di pagar rumah" saran Krystal membuat mereka setuju dengan hal itu.

Wajah Kai perlahan mendekati kearahnya dengan menatap lekat wanita cantik di hadapannya. Perlahan bibir mereka saling bersentuhan dan kemudian masuk mencari kenikmatan di dalamnya. Krystal mencoba menyeimbangi ciuman yang diberikan kepada pria itu. Mereka kemudian melepaskan tautan itu dan mengatur nafasnya kembali.

"Aku ingin selalu mencicipi bibir manis mu ini"

"Kai!"kesal Krystal yang hanya bisa melihat pria itu yang bergegas keluar dari kamar. Sebelum dirinya menutup kembali pintu itu ia menoleh kearah Krystal.

"Sampai ketemu lagi, sayang" ucap Kai tersenyum lalu pergi. Krystal mengatur nafasnya kembali dan mengatur jantungnya yang berdetak kencang. Senyum terukir di wajah cantiknya setelah dirinya memegang bibirnya. Krystal langsung bergegas mempersiapkan dirinya dengan penuh semangat.

"Astaga Jongin...." Ucap ibu Kim membuat langkah kakinya terhenti.

"Apa ibu melihatku habis keluar kamar Krystal" batin Kai.

My Boyfriend Is Idol {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang