Malam itu Krystal tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dirinya diselimuti rasa penasaran dengan pria yang membawanya ke apartemennya. Untungnya tadi pagi dirinya telah menyelinap masuk ke kamar Kai setelah pria itu pergi. Krystal melihat album EXO tergeletak di atas meja. Dirinya berfikir pria itu adalah seorang fanboy karena menyimpan barang-barang berbau K-Pop di kamarnya. Tetapi saat Krystal membuka album itu dirinya menemukan foto Kai yang terpampang jelas di sana. Pria itu sangat tampan dengan balutan jas merah yang di pakainya.
Flashback
"Tidak ini tidak mungkin"gumamnya terkejut memegang dahinya. Krystal membuka lagi lembaran lainnya. Ternyata ada foto pria itu dengan member EXO.Kakinya begitu lemas dan tidak kuat untuk membopong tubuhnya. Krystal terjatuh duduk di kasur empuk milik pria itu. Dirinya tak menyangka jika ia bisa satu atap dengan Kai seorang idol terkenal. Tetapi yang lebih menakutkan sekarang adalah jika sampai salah satu fansnya tau dia tinggal satu atap dengan Kai. Bisa-bisa hidupnya dalam bahaya yang sangat besar.
"Aku tidak bisa tinggal di sini terlalu lama. Bisa-bisa identitas ku akan terungkap"putusnya menutup kembali album itu lalu meninggalkan kamar Kai.
Krystal membuka paper bag yang di kasih oleh Kai kepadanya tadi. Dirinya kemudian membuka bungkus handphone. Pria itu membelikan handphone dengan jenis terbaru dan paling mahal.
"Apa ini dibenarkan?......tapi kan bukan aku yang memintanya untuk membelikan handphone. Salah dia sendiri kenapa dia membelikan handphone dengan harga yang selangit."
Tapi Krystal teringat akan kartu kredit yang di berikan oleh Kai. Dirinya merasa telah berhutang banyak kepada pria itu. Pertama pria itu membawanya dan membelikan semua kebutuhannya.
"Kenapa aku jadi begini..... tidak Krystal lupakan semua itu. Lebih baik kau kembali ke tujuan utama mu. Mencari siapa nama pria itu sekarang!"ucap Krystal dengan semangat. Dia menghidupkan handphone itu dan membuka google. Tetapi sayangnya tidak ada koneksi internet.
"Astaga kenapa kau tidak bertanya kepada Kai soal password WiFi nya sih. Jadi kau sendiri yang susah mana tidak ada kartu SIM nya"kesal Krystal membanting handphonenya di kasur.
"Kai juga sih kenapa tidak membelikan kartu SIM nya juga. Sudah tau kalau handphone itu harus ada kartu SIM."
"Jadi kau menyalahkan ku karena tidak membelikan kartu SIM juga" ungkap Kai yang berdiri tegak di depan pintu kamarnya. Sepertinya pria itu habis dari dapur kerena membawa segelas air putih. Kai lalu masuk menghampiri Krystal yang merasa tidak enak karena sudah berbicara seperti tadi.
"Aku lupa memasukkan kartu SIM mu di paper bag tadi"cerita Kai mengambil kartu itu dari saku celananya. Dia lalu membuka SIM itu dan memasangnya di iPhone baru milik Krystal.
"Nomor siapa yang kau masukkan?"
"Nomor ku"jawab Kai setelah mengetik nomornya dan menyimpannya di kontak Krystal.
"Untuk apa aku menyimpan nomor mu."
"Hei kita ini tinggal satu atap, dan kau masih menjadi tanggung jawabku. Aku tidak mau mengambil resiko jika terjadi sesuatu kepadamu dan aku tidak ada bersamamu. Jadi nomor ini akan menjadi komunikasi saat kau dalam keadaan darurat!"tegas Kai hanya di balas anggukan Krystal saja.
"Untuk password WiFi aku tidak memasang WiFi di sini?"
Apa?"pekik Krystal membuat Kai menutup kedua telinganya.
"Maaf"
"Telinga aku ini ingin pecah pendengar pekikan mu."
"Ya maaf, lagian kau itu kan punya uang banyak. Masa tidak mampu memasang WiFi di sini"sindir Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Idol {End}
FanfictionNiatnya kabur karena di jodohkan oleh kedua orangtuanya, Krystal malah dipertemukan oleh Kai. Bahkan wanita itu malah tinggal bersama dengan Kai di apartemennya. Kai adalah seorang Idol ternama yang namanya sedang naik daun. Mereka tidak tau jika ke...