JANGAN LUPA KLIK VOTE.
Adit sedang bersiap-siap untuk menjemput indira di kosannya. Sesuai dengan janji indira yang ingin menemaninya pergi ke kondangan teman semasa kuliahnya.
Hari ini adit terlihat sangat tampan ia memakai baju yang sama seperti saat ia menghadiri pernikahan elina dulu."Oke cukup.. sekarang jemput indira.." gumam adit.
Di tempat lain indira juga sedang bersiap-siap memakai baju yang berikan oleh adit. Indira terus memandang baju yang tergantung di dinding.
"Kok gue kayak pernah liat ini baju ya tapi dimana? Ah gak mungkin banget deh ya.." gumam indira yang merasa heran.
Namun tiba-tiba sekelibat ia mengingat samar-samar ada seorang gadis yang mengenakan pakaian itu di dalam ingatannya. Namun ia tidak bisa melihat jelas bagaimana wajahnya.
"Siapa gadis itu.. apa mungkin itu elina?" Gumam indira. Karena rasa penasarannya indira memotret baju itu dan mengirimnya ke elina.
El lo pernah liat atau ngerasa punya baju kayak gini ga?
Tanya indira sambil mengirim foto di chat.Setelah menunggu beberapa menit akhirnya elina membalas chat indira.
Gue gak pernah punya baju ini ra.. tapi gue ngerasa gak asing ceh sama baju ini.. bentar gue inget-inget dulu..
Jawab elina.Belum mendapatkan jawaban pasti dan takut adit keburu menjemput indira segera bersiap-siap. Setelah beberapa menit ternyata benar adit sudah berada di depan kosannya indira.
Tuk!! Tuk!! Tuk!!
"Assalammualaikum ra.." adit mengucap salam."Waalaikumsalam.. bentar ya mas.. aku lagi siap-siap bentar lagi keluar.." teriak indira.
Karena indira sedang bersiap-siap adit duduk di kursi depan kosan.
Adit menyunggingkan senyumnya karena hari ini ia dan indira pergi bersama untuk pertama kalinya setelah kecelakaan itu terjadi.Mulai hari ini dan seterusnya adit akan terus berusaha untuk membuat indira mengingat kembali masa-masa saat mereka bersama sebelumnya. Meski kenangan pahit penolakan itu akan mencuat adit sudah siap dengan segala konsekuensinya.
Kreeekk!!
Pintu terbuka bersamaan dengan indira keluar dari kosannya.
Adit terdiam sejenak memandang penampilan indira yang sangat cantik dan anggun.
Padahal baju yang dikenakan indira adalah baju yang sama yang dibeli olehnya saat pesta pernikahan elina.
Perbedaannya hanyalah saat itu ia belum memiliki perasaan apa-apa dan saat ini perasaan itu mulai bertumbuh."Mas... mas adit.." panggil indira karena melihat adit termenung dan terdiam.
"Ehhh iyaa ra.. maaf.. uda siap? Bisa kita berangkat?" Ujar adit yang salah tingkah.
"Bisa mas.. yuk berangkat.." jawab indira.
Belum juga sampai dimobil tiba-tiba indira terpelekok karena tidak sengaja menginjak batu.
Dengan sigap adit meraih lengan dan pinggang indira agar tidak terjatuh.
Dengan posisi itu sudah pasti mereka akan saling pandang."Kita kayak gini mau sampe kapan mas?" Tanya indira yang sudah salah tingkah.
Adit langsung membantu indira berdiri dengan tegak dan indira pun tersenyum kikuk karna adegan yang biasanya ada difilm-film terjadi kepadanya.
"Yauda yukk kita berangkat.." ujar adit yang langsung membuka pintu mobilnya.
Indira pun masuk ke dalam mobil dengan masih senyum-senyum sendiri.Sepanjang perjalanan adit dan indira hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Diam-diam indira melirik ke arah adit yang sedang fokus menyetir."Ternyata mas adit cakep banget ya.. apa karena ini gue sempat suka sama mas adit..?" Gumam indira di dalam hatinya.
Indira penasaran dengan ingatan yang ia lupakan sebelum kecelakaan itu terjadi. Tentang perasaannya terhadap adit dan tentang kejadian yang sebenarnya terjadi tepat sebelum kecelakaan itu terjadi.
Hanya mendengar cerita dari elina tentunya rasanya sangat berbeda.Setelah sampai di gedung pernikahan adit mengenggam tangan indira dengan erat. Mendadak tubuh indira terasa kaku karena sentuhan tangan adit.
"Heeeiiii brooo..." ujar seseorang yang menyapa adit.
"Haiii.. apa kabar lo.." ujar adit.
"Baik dong.. siapa ini dit? Binik lo ya.. lo nikah gak ngundang-ngundang.. sombong ya lo.. gak asikkk" ujar teman adit.
"Hahahaha belum halal kok bro.. doain ya secepatnya.." jawab adit.
Adit tidak menyadari bahwa ucapannya itu membuat indira langsung melotot kaget.Indira memandang adit yang tengah tersenyum saling ngobrol dengan temannya. Jantung indira sudah tidak karuan rasanya, entah perasaan apa yang muncul tiba-tiba ini.
"Jangan baper indira.. mas adit cuma bercanda.." gumam indira dalam hatinya untuk meyakinkan dirinya agar tidak menanggapinya serius.
Selesai mengobrol adit mengajak indira untuk menyantap makanan yang tersedia disana. Tanpa melepas genggaman tangan indira. Bahkan saat memgambil makanan pun tangan indira di rangkulkan ke lengannya.
"Yaampun kenapa gue kayak anak TEKA yang takut hilang di pegangin mulu begini.." gumam indira di dalam hatinya, sambil tersenyum kikuk gara-gara semua orang memandang ke arah mereka dengan tatapan yang aneh bahkan ada yang bisik-bisik tetangga.
"Yukk ra kita cari tempat duduk dulu.." ujar adit yang membawa sepiring nasi yang isinya dua porsi cukup untuk dua orang.
Karena tangannya terus digenggam oleh adit mau tidak mau indira terus mengikuti kemana pun adit membawanya.
"Jadi kita makan sepiring berdua ini mas?" Tanya indira yang kaget melihat piring di hadapannya hanya satu saja.
"Iya kita makan berdua.. gapapa kan ra.. kamu mau kan?" Ujar adit.
Indira hanya menganggukkan kepalanya saja namun sebenarnya ia sangat malu rasanya. Apalagi ini di tempat umum dan bahkan mereka bukan sepasang suami istri jangan kan hubungan sejauh itu pacaran pun tidak.
Akhirnya mereka makan dipiring yang sama meski dengan sendok yang berbeda.
"Yang nikah gue kenapa malah kalian yang mesra-mesraan makan sepiring berdua.." ujar pengantin laki-laki yang juga temannya adit semasa kuliah.
"Memangnya lo doang yang boleh mesra-mesraan.. gue juga bisa kali.." jawab adit.
"Waahhh bener-bener lo ya dit.. tapi ngomong-ngomong kenalin dong siapa ini.." ujarnya yang penasaran dengan indira.
"Kenalin indira.." ujar adit.
"Salam kenal mas saya indira.. selamat ya atas pernikahanya.. semoga langgeng hingga kakek nenek.." ujar indira sambil menyodorkan tangannya.
"Terima kasih indira atas semua doa-doanya.. tapi ngomong-ngomong kalian ini sudah menikah atau belum ini?" Tanyanya lagi.
"Doain aja bro abis ini gue anter undangan.. oke.. hahahaha" jawab adit sambil tertawa.
"Waaahhh okeee.. sipp itu.. gue tunggu undangan dari kalian segera.. jangan lama-lama oke.." ujarnya.
Indira hanya tersenyum malu-malu saat sedang berada di posisi yang sangat aneh ini. Karena ia hanya menganggap omongan yang di ucapkan adit hanyalah candaan saja.
Karena sudah terlalu lama di acara pesta pernikahan akhirnya adit mengajak indira untuk pulang.
"Ra... kita langsung pulang? Gak mau kemana lagi gitu?" Tanya adit.
"Memangnya mas mau kemana lagi? Mas gak balik ke RS?" Tanya indira lagi.
"Hari ini mas ambil cuti.. kamu gak buru-buru mau pulang kan?"
"Engga ceh mas.."
"Yauda ikut mas aja ya.."
"Ohh oke deh.. kalo gitu.." jawab indira setuju.
Karena memang indira tidak ada janji apa pun hari ini. Akhirnya ia mengikuti kemana adit akan membawanya pergi. Adit terlihat menyunggingkan senyumnya sambil menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK MAS DOKTER [END]
RomanceMencintai pria yang masih mencintai wanita lain sungguh sangat menyakitkan. Tidak pernah di sangka oleh Indira ia akan jatuh hati dengan Adit yang hatinya masih menyimpan perasaan kepada mantan kekasihnya. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika ba...