JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
"Mas mau bicara sama kamu Ra.." ujar Adit yang terliat serius.
"Yauda bicara disini aja mas? Mas mau ngomong apa?" Tanya Indira.
"Tapi mas mau ngomong berdua aja sama kamu.." jawab Adit.
Indira menatap ke arah Elina padahal ia dalam keadaan tidak boleh keluar bahkan tidak boleh bertemu dengan Adit sampai ijab qabul nanti.
"Yauda mas mau ngomong dimana?" Tanya Indira.
"Yukk ikut mas.." ujar Adit sambil meraih tangan Indira.
Elina hendak melarang namun Indira memberi isyarat bahwa mereka akan baik-baik saja.Adit membawa Indira ke belakang panti yang tidak ada seorang pun disana. Ia ingin membicarakan ini tanpa orang lain yang akan mengetahuunya.
"Ada apa sih mas? Kalau bunda tau kita pasti kena marah loh.." ujar Indira.
"Kamu lihat ini.." ujar Adit sambil memperlihatkan foto yang ada di ponselnya. Awalnya Indira sempat bingung dengan foto yang di tunjukkan oleh Adit namun tiba-tiba ia mengingat taman itu.
"Ini bukannya taman deket rumah sakitnya kamu kan mas? Memangnya ada apa dengan taman ini?" Tanya Indira yang masih bingung.
"Coba deh kamu lihat baik-baik foto itu.. apa ada yang berbeda atau ada yang salah?" Jawab Adit.
Indira kembali melihat foto itu dengan fokus dan mencari apa yang salah dari foto tersebut. Sontak ia langsung tau ada sosok dirinya di foto itu bersama seorang pria yang tidak lain tidak bukan adalah Dimas mantan kekasihnya.
"Jadi mas mau ketemu sama aku cuma karna foto ini?" Tanya Indira.
"Kamu bilang cuma? Cuma? Kamu di foto itu bersama pria lain Ra? Siapa dia?? Kenapa kamu gak cerita apa-apa sama mas?" Ujar Adit.
"Itu cuma mantan kekasih aku mas.. lagian kami gak sengaja ketemu kok.." jawab Indira.
"Mantan kekasih? Tapi masih bisa sebahagia itu pas ketemuan? Jangan bilang kamu masih ada rasa sama dia.."ujar Adit.
"Ya ALLAH mas.. jangan menyimpulkan sesuatu dengan seenaknya gitu dong.. itu cuma kebetulan aku lagi senyum pas kejepret di foto bukan karena akunya emang seneng ketemu dia.. mas udah dong sebentar lagi kita mau nikah loh.. jangan hanya masalah sepele seperti ini kita jadi brantem mas.." jawab Indira mencoba untuk menenangkan Adit.
Seperti yang di katakan orang-orang ujian itu akan datang disaat mendekati pernikahan. Jika sepasang kekasih itu mampu melewati itu semua maka kelak jalan menuju pernikahannya akan baik-baik saja. Namun Indira tidak menyangka bahwa ia merasakan ujian itu disaat sebentar lagi pernikahan akan dilaksanakan. Hanya dalam waktu satu minggu akad nikah akan berlangsung namun masalah muncul tiba-tiba.
"Kamu juga gak bilang sama mas pernah ketemu sama mantan kamu itu.. kamu sengaja sembunyiin dari mas Ra?" Ujar Adit.
"Engga mas.. engga... bukan begitu karena bagi aku itu bukan hal penting untuk dibicarakan bukan karena aku sembunyikan mas.. lagian aku ketemu sama mantan aku itu disaat mas lebih memilih dokter Airin di rumah sakit bukannya malah milih aku.." jawab Indira yang mulai tidak sabar.
"Jadiiii.. disaat itu kamu mulai mencoba untuk bersama pria lain? Iyaaa? Hanya karna mas bawa Rania ke IGD? Kamu tau kan mas dokter.." ujar Adit.
"Aku tau mas .. aku tau mas dokter.. tapi mas yang gak tau kalau dokter Airin saat itu pura-pura dan mas malah milih dia dibanding aku.. dan satu hal yang harus mas tau.. aku gak ada niatan untuk kembali bersama mantan aku atau pun pria lain.. kalau mas gak percaya sama aku yauda gapapa.. apalah arti pernikahan kalau kita gak bisa saling percaya.." ujar Indira kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK MAS DOKTER [END]
RomanceMencintai pria yang masih mencintai wanita lain sungguh sangat menyakitkan. Tidak pernah di sangka oleh Indira ia akan jatuh hati dengan Adit yang hatinya masih menyimpan perasaan kepada mantan kekasihnya. Penasaran? Silahkan di baca.. Maaf jika ba...