BAB 28

1.3K 111 1
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

"Buahahaha... jadi mas Adit gak tau kalau tenaga Indira persis sama dengan tenaga badak?" Ujar Elina sambil terkekeh geli.

"Sssstttttttt... jangan gede-gede ngomongnya El.. ntar Indira denger loh.." ujar Devan.

Indira sedang memasak nasi goreng sesuai pesanannya Elina.
Padahal mereka baru saja makan direstaurant tapi Elina yang nafsu makannya banyak tidak perduli akan hal itu.

"Pantesan aja baju mas langsung robek gini dibuatnya.." jawab Adit.

"Kalian lagi ngomongin gue ya..." ujar Indira sambil membawa nasi goreng di tangannya.

"Yeee.. kegeeran lo.." jawab Elina.

"Mas buka bajunya.." pinta Indira tiba-tiba.

Adit langsung menyilangkan kedua tangannya menutupi tubuhnya karena mendadak Indira memintanya membuka baju.

"Gausah lebay deh mas.. mau aku jahitin gak bajunya.." ujar Indira kesal.

Adit pun langsung nyengir kuda sambil membuka kemejanya, untungnya ia mengenakan baju kaos lengan pendek untuk daleman. Setelah itu ia langsung memberikan kemejanya kepada Indira.

"Ahh iya mas.. aku lupa malam-malam gak boleh jahit.. kalau gitu besok aja ya aku jahitnya.. mas ambil besok aja.. oke.." ujar Indira.

"Apa sih yang engga buat kamu.." jawab Adit.

Hueeeeeekkkk
Elina dan Devan serentak.

Akhirnya mereka semua tertawa bersama sambil menikmati nasi goreng buatannya Indira. Indira merasa sangat bahagia dengan keadaan saat ini. Meski ia tidak akan tau bagaimana kedepannya, namun ia hanya akan menikmati apa yang ia dapatkan saat ini.

***

Adit sedang berjalan terburu-buru memasuki rumah sakit untuk menghadiri rapat dadakan. Namun tanpa sengaja ia malah menabrak Rania yang juga sedang berjalan menuju keluar rumah sakit.

Bruuukkk!

Rania pun terhuyung kebelakang dan tidak ingin Rania jatuh, Adit langsung meraih pinggang Rania. Kini posisi mereka benar-benar sangat tidak nyaman bagi Adit.

Semua orang memandang ke arah mereka berdua, dan orang pun berbisik-bisik.

"Lihat deh dokter Adit sama dokter Rania.. uda kayak lagi syuting film india aja..ckckckckck" ujar salah satu perawat.

"Ehhh fotoin cepet.." pinta rekannya.

Akhirnya mereka mengabadikan momen langka antara Adit dan Rania. Mereka pun menshare foto itu ke group obrolan rumah sakit dan akhirnya tersebar bahwa ada cinta lokasi antara wakil direktur rumah sakit dan dokter Rania.

"Ehhh.. maaf dokter Rania saya tidak bermaksud lancang.." ujar Adit.

"Ohh.. gapapa kok dokter Adit harusnya saya yang minta maaf karena kurang hati-hati.." jawab Rania.

"Kalau begitu saya permisi.." ujar Adit.

"Iya dokter.." jawab Rania.

Adit pun pergi melanjutkan perjalanannya karena rapat akan segera dimulai. Rania masih berdiri di tempatnya sambil memandang punggung Adit yang mulai jauh dari pandangannya.

"Bahkan jatuh berkali-kali pun akan aku lakukan jika yang selalu menangkapku adalah kamu.." batinnya Rania.

"Maaf saya terlambat.." ujar Adit sambil membuka pintu ruangan rapat.

Adit pun segera duduk di kursi di samping pak Bryan selaku direktur rumah sakit.

"Kalau begitu bisa kita mulai rapatnya?" Ujar pak Bryan.

CINTA UNTUK MAS DOKTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang