10. Kim Jungwoo

422 63 2
                                    

"kak, aku pulang ke rumah Chenle dulu ya. Bahas kerkom kemarin"

"udah bilang ayah?"

"udah. Pulangnya di anter Chenle. Mau bilang bunda, ga aktif"

"ya udah. Kakak juga ada perlu sama kakel"

Keduanya berpisah diujung koridor. Sungchan melangkahkan kakinya menuju ruang kelas mipa 3

"kak?" panggilnya lirih karena suasana kelas sepi penghuni

"Sungchan? Pulang?"

"iya, kak. Katanya kakak nyari gw"

"iya. Gw bilang temen lo tadi. Ke depan yuk"

"iya"

Keduanya berjalan menuju gerbang sekolah. Suasana sepi mereka dapati karena sebagian besar siswa sudah pulang 10 menit yang lalu

Sungchan terus menunduk. Entah karena apa tiba tiba 'mereka' seperti berdiri mengelilinginya. Sebagian merintih kecil meminta bantuannya

"kenapa? Kok nunduk?"

"emm-"

"lo lagi 'liat' ya? Takut? Sini deketan. Lo ingetin gw sama temen kecil gw"

Tangannya diraih Jungwoo agar sedikit dekat dengannya

"kak, disana ada orang gak sih?" tanyanya ketika melihat seorang anak kecil yang jongkok sembari menangis tersedu sedu

"gak ada. Ntar kalo ada apa apa, lo bilang. Gw ga takut kek gitu" ucap Jungwoo sambil tersenyum

"o-oke"

"btw, lo laper gak?" tanya Jungwoo

"ya lumayan. Cari makan yuk, kak"

"kebetulan. Gw butuh daging"

.

Keduanya berakhir di sebuah rumah makan di dekat sekolah. Dua porsi daging sudah terhidang rapi di depan keduanya

"kak, kok kakak pucet ya?"

"biasa. Darah rendah kakak kumat. Makanya harus langsung makan"

Sungchan mengangguk. Ia ikut melanjutkan makannya

"Chan, kayanya lo udah tau kan siapa pelakunya tadi pagi? Gw rasa lo juga udah tau apa sebabnya"

"mmmm, iya kak. Ga nyangka gw"

"dia gitu karena sahabatnya. Meskipun caranya salah"

Ucapan Jungwoo terhenti saat ponselnya berdering

Tanpa pikir panjang, ia meletakkan ponselnya diatas meja, dan meloudspeak panggilan. Tidak peduli dengan Sungchan yang sudah tidak enak mendengar percakapan Jungwoo dengan si penelepon

"kak, itu-"

"ga papa. Lanjut makan aja"

Sungchan menurut. Kalau sudah begitu, apa boleh buat? Yang penting dia tidak berniat tau isi percakapan itu

"halo"

"halo, kak"

Sungchan mangut mangut ketika tau siapa penelepon itu

"ngapain kamu?"

"makan. Baru pulang sekolah"

"kamu pusing lagi?"

"lumayan tadi"

"jangan bikin kakak khawatir, Woo. Jangan telat makan. Obatnya juga. Kamu bawa kan?"

Indigo BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang