30. Bunda...

426 54 10
                                    

Sungchan merasakan kakinya bermasalah saat ia mulai menapakkan kaki ke pekarangan rumah. Mobil ia berikan ke satpam di rumahnya

Cklek

"Aku pulang"

Datangnya Sungchan bersamaan dengan Yoona yang ingin keluar rumah

Keduanya terdiam. Sungchan yang takut dengan amarah sang bunda yang akan meledak, dan Yoona yang terus menatap intens Sungchan

"Masuk"

Sungchan menurut. Meski ganjal saat Yoona tidak menyemburkan kata kata pedasnya

Yoona keluar untuk membuang sampah. Lalu kembali dan menutup pintu

Saat ia membalikkan badan. Ia masih melihat Sungchan berdiri menunduk di dekat sofa ruang tamu

Hati Yoona mencelos. Apa anaknya itu menyangka jika ia akan marah besar?

Menghilangkan perasaan itu, Yoona berjalan ke lantai 2

"Tidur"

Lagi. Aksi Yoona malah membuat Sungchan merasa tertekan

Ia mendongak
"Tapi-"

"Sekarang"

Tak bisa diganggu gugat. Sungchan harus menuruti ucapan Yoona

Ia melangkah lesu ke kamar kecilnya. Dan baru ia membuka pintu lebar lebar, jantungnya berdegup kencang. Air matanya berdesakan keluar

Kosong

Kamar itu kosong

Semua barang yang ada di dalamnya hilang seperti ditelan bumi. Bahkan figura kecil di atas nakas pun juga tidak ada

Hatinya mencelos. Apa mungkin Yoona mengusirnya? Tidak. Ia tidak bisa berprasangka buruk meski itu yang ia pikirkan

Ia berlari ke lantai atas, ke kamar bundanya yang tertutup rapat

"Bunda... Buka pintunya. Barang barang aku kemana semuanya? Bunda, buka pintunya, bunda. Hiks..."

Sungchan tidak menyerah sampai air matanya sedikit membasahi pipi tirusnya

"Bunda disini"

Sungchan meremang. Apa ia tidak salah dengar? Bunda?

Ia langsung menoleh ke satu sisi dimana Yoona berdiri anggun di depan kamar Jisung. Ahh, kamarnya juga. Itu dulu

Sungchan langsung berjalan cepat ke arah Yoona

"Bunda, maafin Sungchan. Iya, Sungchan pulang kemaleman. Ga kabarin orang rumah. Sungchan ga tau waktu kalo keluar. Sungchan-"

"Berdiri"

Kedua bahu Sungchan dipegang Yoona, membawa anaknya yang tinggi itu kembali berdiri dari bersimpuhya

Grep

Sungchan membeku. Jantungnya kembali berdetak abnormal. Air matanya seketika berhenti menetes. Matanya membola, dan ia tegang bukan main

Yoona, sosok yang ia panggil 'bunda' selama 17 tahun, memeluknya?

Setitik air mata Sungchan rasakan mengenai Hoodie nya yang basah dengan darah

"Maafin, bunda. Bunda salah. Bunda bukan orang yang baik. Bunda ga pantes disebut bunda. Bunda ga bisa jaga kamu, rawat kamu, sayang kamu. Bunda selalu bedain kamu sama Jisung. Bunda selalu salahin apapun yang kamu perbuat. Bunda minta maaf. Bunda ga pantes punya anak sebaik kamu, nak"

Air mata Sungchan menetes. Ia langsung merengkuh erat tubuh mungil sang bunda yang masih mendekapnya dalam dalam

"Sungchan udah maafin bunda"

Indigo BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang