33. Kecewa

336 54 0
                                    

Sungchan menatap jalan di luar mobil dengan pandangan kosong. Tak jauh berbeda dengan Yoona dan Suho yang ikut bungkam. Jisung disampingnya juga diam seribu bahasa

"Bun-"

Belum menyelesaikan kalimatnya, tapi Yoona sudah keluar dari mobil karena mereka sudah sampai di depan rumah mereka

Jisung mengusap lengan kakaknya
"Ga papa. Bunda cuma capek aja kok"

Sungchan mengangguk. Bahkan sejak ia keluar dari rumah sakit sore tadi, baik Yoona atau Suho tidak membuka mulut barang sekecap pun

Jangan beritahu Sungchan kalau kedua orang tuanya tau apa yang ia derita sekarang

Pulang tadi Nara sempat memaksa ingin ikut dengannya, tapi apa daya jika sentakan Jeno lebih menakutkan dari bentakan papanya. Jeno jarang marah, sekalinya marah dia akan mengerahkan seluruh tenaganya

"Masuk" suruh Suho

Keduanya menurut dan berjalan ke kamar di lantai 2. Dari ruang tamu, Sungchan lihat jika Yoona berkutat dengan bahan masakan untuk makan malam

.

Harusnya Sungchan istirahat. Apalagi kondisinya masih lemah, dan dokter menyarankan ia istirahat total

Sungchan beranjak

"Mau kemana lagi? Istirahat aja, kak" ucap Jisung

"Hhh, bunda diem aja pasti ada alasannya. Kakak ga mau bikin jarak lagi sama bunda"

Jisung diam melihat sosok tegap Sungchan melangkah keluar kamar

"Kakak ga tau ya kalo bunda sama ayah tau keadaan kakak?"

Di dapur, Sungchan masih enggan menunjukkan batang hidungnya di hadapan Yoona. Nyalinya cukup ciut untuk sekedar menyapa

"Bunda"

Hingga akhirnya ia memilih menurunkan rasa takutnya yang berlebih

Yoona. Wanita itu hanya menatap sekilas Sungchan yang mulai berjalan mendekat. Tangannya masih sibuk mematangkan bahan makanan diwajan

Sungchan ingin menggapai telapak tangan Yoona yang menggantung, tapi urung karena si empu menarik tangannya menjauh

Begitu terus sampai Sungchan lelah dan memilih mendekap erat tubuh mungil Yoona

"Bunda kalo mau marah sama Sungchan jangan diem aja. Diemnya bunda lebih nakutin buat Sungchan"

Yoona menyentak tangan Sungchan yang melingkar di pinggang rampingnya dan menatap netra kelam anaknya dengan mata berkaca kaca

Sungchan terkejut
"B-bunda kenapa nangis?"

"Setelah yang kamu lakukan selama ini kamu masih tanya kenapa bunda nangis?"

Sungchan bingung karena Yoona semakin mengeluarkan air matanya

"Bunda, bunda bilang ya kenapa bunda nangis" lirihnya

"Kamu anggap bunda apa?"

Pertanyaan retoris yang semakin mengerutkan kening Sungchan

"Kamu anggap bunda apa, hah?! Kalau kamu anggap orang ini bunda kamu, harusnya kamu jujur sejak awal!"

Sentak Yoona diiringi Isak tangis yang kian mengeras

"Aku-"

"Bunda ngerasa gagal jadi sosok ibu sampai ga tau anaknya sakit separah itu. Sejak kapan kamu sakit?"

Telak

Sungchan terkejut setengah mati saat rahasia terbesarnya diketahui oleh keluarganya. Ia yakin, jika ayahnya diam juga karena ini. Dan mungkin, Jisung hanya berusaha menghiburnya saja

"Bunda, maafin Sungchan. Sungchan-"

"Apa maaf bisa sembuhin ginjal kamu?!"

Yang ditanya hanya menunduk dalam dalam. Bayang bayang Yoona saat masih membencinya terlintas begitu saja membuat ia harus memutar otak agar Yoona meluapkan emosinya. Ia tak mau Yoona kepikiran

"Kalau aku sakit sejak bunda masih benci aku gimana?" Gumamnya yang masih terdengar jelas ditelinga Yoona

"Kamu mau balas dendam dengan bikin bunda menyesal? Dengan ngorbanin ginjal kamu? Dengan kamu diem aja dan tanggung ini semua sendirian? JAWAB BUNDA, JUNG SUNGCHAN!"

Pekikan Yoona kian mengeras. Jisung yang tergopoh-gopoh turun ke dapur harus dicegah Suho yang ternyata dalam diamnya juga ikut menyaksikan perdebatan antara sepasang ibu dan anak di dapur itu

"Aku ga mau bunda khawatir"

Yoona berdecih
"Berhasil? Ga, sama sekali ga berhasil! Kamu justru bikin bunda makin kepikiran!"

Sungchan masih diam melihat betapa emosinya Yoona sekarang

"Kamu tahu? Buat minta maaf atas kelakuan jahat bunda ke kamu selama 10 tahun aja rasanya ga mungkin. Bunda mati matian nahan amarah tiap kali kamu dateng di rumah. Bunda cuma pengen baikan sama kamu"

"Selama ini bunda selalu siksa kamu. Bahkan sejak 10 tahun yang lalu. Bunda minta maaf, it's okay kamu maafin. Tapi yang harus kamu tahu, hati bunda ga senyaman kamu ngucapin terima maaf bunda. Bunda masih dihantui kejahatan bunda dimasa lalu!"

Sekarang Sungchan percaya jika sosok iblis masih memiliki secuil rasa kasihan pada korbannya. Katakan Sungchan jahat mengatai bundanya iblis, tapi yang jelas kalian setuju dengan hal ini

"Kamu mudah bilang udah maafin bunda. Tapi bunda, bunda masih harus terus semua kesalahan bunda, nak. Bunda harus bisa berubah kedepannya. Buat kamu yang bunda jahatin. Tapi apa balasannya, bahkan sakit separah itupun kamu sembunyiin. Kamu malah izinin orang lain tahu daripada keluarga kamu sendiri. Bunda kecewa sama kamu"

Sungchan mendekap erat tubuh Yoona. Membiarkan wanita yang paling ia sayangi itu membasahi bahu lebarnya

"Aku ga pernah mikir sampai bisa sedeket ini sama bunda. Ngeliat apa yang udah aku lakuin dulu. Bunda kehilangan anak bunda. Dan itu karena aku. Jadi aku pikir, ini balasan karena aku udah kecewain bunda"

"Tapi dengan kamu gini malah bikin ayah sama bunda khawatir sama kamu" ucap Suho yang ikut mendekati keduanya

Yoona makin terisak
"Ga gini caranya, nak. Bunda udah ikhlasin kakak kamu pergi. Bunda cuma sedih aja tiap liat kamu yang selalu main sama kakak kamu, jadi main sendiri, meskipun Jisung sering ajak kamu main sama sama. Maafin bunda yang udah bikin kamu salah paham selama ini... Hiks"

"Bunda ga salah. Itu naluri seorang ibu ketika anaknya tersakiti. Bunda udah lakuin yang paling bener. Bunda udah minta maaf setelah bunda buat kesalahan. Itu udah cukup buat aku. Sekarang bunda ga usah ngerasa bersalah lagi ya"

Yoona mengusap air mata dipipinya
"Kamu juga"

"Keputusan ayah udah bulat" sela sang kepala keluarga

"Keputusan?" Beo Jisung

"Sungchan harus dapet donor ginjal. Secepatnya"

Sungchan membola
"Itu susah, yah. Kalo ada pun bakalan mahal. Ginjal Sungchan cuma satu yang-"

"Satu? Ginjal kamu dua duanya rusak parah, Chan. Udah stadium akhir juga. Kamu masih mau bikin kita jadi ngerasa bersalah lagi?" Tutur Yoona

Ia menegang. Hey, dokter Taeyeon tidak mengatakan jika ginjalnya rusak semua, lagipula ia hanya sakit di perut kanannya. Lagi, untuk stadium itu- apa benar ia sudah stadium akhir?

"Sekali ini aku ga pro sama kakak. Mahal murah urusan belakangan. Toh ayah yang bayar. Tugas kakak cuma operasi doang" celetuk Jisung

"Cuma cuma. Operasi kalo gagal ya mati!" Sembur Sungchan kelewat spontan

"Heh! Mulutnya. Mau ga mau, suka ga suka, kita bakal cariin kamu donor. Gimanapun dan dimanapun itu. Kamu nolak, nama kamu ilang di kk ayah" ancam Suho

"Yah, mainnya coret KK" gumam Sungchan

Yah, setidaknya ia bisa berbagi rasa sakitnya sekarang. Ia masih punya keluarga yang mau mendengarkan keluh kesahnya






Hai anyeonghaseyong!
Voment yeorobun💚


Indigo BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang