Dua jam lebih seluruh kelas di SMA Greenlight High melakukan kegiatan pembelajaran. Selama itu pula Sungchan terus merasakan gelisah hebat
Bahkan Jisung sampai memberikannya air minum di sela sela pembelajaran
Tak lama, bunyi bel sekolah terdengar. Menandakan masuk waktu istirahat pertama
"kak, kenapa sih? Lagi 'liat'?" tanya Jisung yang jengah. Sejak tadi pula ia juga tak fokus dengan materi karena ulah kakaknya itu
"Sung, perasaan kakak ga enak" gumam Sungchan
"emang kenapa? Cerita coba"
Sungchan masih bungkam. Tapi matanya melirik ke arah samping kelas. Beberapa orang melewati kelasnya
"astaga!" pekik Sungchan. Chenle dan Yohan pun ikut membalikkan badan
"kenapa?" sahut Yohan
"yang perempuan paruh baya tadi-"
"itu asli, kak. Kenapa? Cerita in" desak Jisung
"heh! Jangan bilang lo-"
Yohan membekap mulut Chenle yang kelewat lancar dalam urusan pertubiran
"diem! Jangan bikin rumor! Sungchan emang beda. Udah lu diem aja" bisik Yohan membuat Chenle meneguk salivanya kasar
"duh, sekarang gw tau kenapa perasaan gw ga enak terus"
"oya! Kenapa?!" tanya Jisung
"jangan takut, jangan panik. Gw liat aura ga enak di ibu ibu tadi. Kalo gw bener, itu penjaga kantin kan?"
"i-iya. Kata bokap itu penjaga kantin. K-kenapa?" gugup Chenle
Sungchan ingin angkat bicara, sebelum sentakan yang hampir seperti dorongan cukup keras itu mengenai tubuhnya
"cegah mereka ke kantin barat. Ledakan gas bakal terjadi 15 menit lagi"
Aura mencekam ketiganya dapati saat Sungchan menggeram marah. Kilatan matanya menajam, meski tak ada tanda tanda ia marah
Jisung kelimpungan
"kak Jaem, maaf yah. Kasian kak Sungchan"
Ia meraih kalung salib yang berkilauan di dada Sungchan. Mengusapnya beberapa kali, dengan sedikit bacaan
Tiba tiba tubuh Sungchan seperti kembali terdorong, membuatnya sadar akan sesuatu
"c-cepet ke kantin!" serunya
"heh, minum dulu!" ucap Yohan
Sungchan acuh. Ia menarik tangan Jisung, dan berlari menjauh
"d-dia kerasukan?"-Chenle
"ga papa. Itu tadi kakaknya. Mulai sekarang, biasain lo percaya sama dia. Dia ga mungkin boong soal ginian"
Lalu keduanya ikut menyusul kakak beradik kembar yang entah sudah dimana
.
"WOY! JANGAN DISITU LO!"
"MINGGIR! JANGAN DIPINTU LO!"
"HEH, ANAK BARU! KITA MAU MAKAN!"
"PERGI GAK LO!"
"cepetan pergi deh lo, ngapain sih disitu?!"
"MINGGIR WOY!"
Teriakan demi teriakan Sungchan dan Jisung dapati karena aksi nekad mereka yang menutup pintu akses masuk kantin
"kakak kakak, jangan jajan dulu. Plis, bahaya. Tunggu 10 menit lagi kalo ga percaya"
Jisung gemetar, namun ia hanya diam. Berusaha sekuat mungkin membantu kakaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Boy
Fiksi Penggemar"b-bunda, Sungchan takut..." "kak, Jisung temenin yah. Tapi jangan kasih tahu Jisung gimana bentuknya. Jisung juga takut" Si lelaki dengan tinggi semampai yang takut melihat hal dari dunia lain karena mendiang kakaknya sendiri. Hanya berbekal cicita...