Setelah kejadian hari tentang Sungchan yang koma, tepat tengah malam mereka mulai membubarkan diri
Terutama Nara yang syok berat dan harus istirahat di rumah barunya. Di rumah Suho. Membiarkan Jeno dan Irene menjaga Sungchan
Sampai di rumah tak banyak yang mereka lakukan. Jisung membantu Yohan merapikan koper berisi barang barangnya ke kamarnya dan Sungchan dulu
Yoona membantu Nara merapikan pakaiannya di kamar kecil yang dulu Sungchan pakai sebelum pindah ke kamar Jisung. Masih sederhana. Tapi cukup bersih dan nyaman untuk ia tiduri sendiri
"Maafin bunda, ya. Kamu harus tidur disini. Walaupun kalian adik kakak kalian harus beda kamar"
Nara hanya mengangguk. Tatapannya masih kosong
Kamar itu. Kamar sosok yang beberapa saat lalu menyuarakan isi hatinya meskipun hanya sepintas. Dan kini, bahkan ia tak yakin bisa menghilangkan pikirannya tentang Sungchan barang sejenak saja
"Kamu tidur ya. Bunda, ayah, sama kakak kamu di kamar sebelah"
Lagi, Nara hanya mampu mengangguk dan bergelung di bawah selimut tebal dengan aroma khas Sungchan
"Chan, jangan ingkar janji ya"
.
Suho menatap Yoona yang sedikit lesu dari biasanya
"Kenapa?"
"Ga papa"
"Pusing?"
"Lemes. Kasian anak anak syok liat Sungchan koma. Apalagi Nara"
Suho duduk ditepi ranjang
"Tapi ini konsekuensinya. Meskipun diluar skenario kita"Yoona mengangguk
"Yang penting Donghae ditangkap. Aku kesel diteror sama dia hampir sebulan. Dan rencana dia ini bikin aku pengen bunuh dia""Udah. Istirahat. Aku mau mandi di lantai bawah. Disini showernya mati"
Yoona masih bergeming bahkan sampai Suho menghilang dari pandangannya
"Tapi bakal lebih keterlaluan lagi kalo kamu masih sama Irene, Ho"
Yoona beranjak. Menuju kamar kedua putra kembarnya
Tak ada yang berubah. Hanya saja kini ranjang penuh barang milik Sungchan diambil alih oleh putranya, Yohan
"Maafin bunda dulu ya"
Ia mengusap pelipis Yohan yang sedikit berkeringat dan memandang Jisung yang tidur memunggunginya
Ia menarik satu kotak sedang berwarna navy dari loker ranjang milik Sungchan. Mengambil buku diary berwarna putih dan membawanya ke kamar untuk ia buka. Semuanya
.
Diary book bergambar rusa dengan tulisan tangan yang ia hias sendiri ternyata masih tersimpan rapi dengan gembok di pengaitnya
Kunci masih tergantung, dan Yoona segera membuka diary yang ia berikan di hari istimewa Sungchan
Ungkapkan semua impian mu disini
~ Life Is Still Going On ~"Bunda harap kamu benar benar ungkapin semuanya disini, ya" gumamnya
Buku kecil nampak sedikit terbuka. Yoona mengambilnya perlahan
Sesuatu mencuat keluar bersamaan dengan selembar foto. Foto dirinya. Tak cukup sampai disana, Yoona membalikkan foto kecil itu
Bunda,
Bunda ingat?
Ini foto bunda dulu waktu kita liburan. Jangan bilang bilang kalau aku curi dari laptop ayah, ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Boy
Fanfiction"b-bunda, Sungchan takut..." "kak, Jisung temenin yah. Tapi jangan kasih tahu Jisung gimana bentuknya. Jisung juga takut" Si lelaki dengan tinggi semampai yang takut melihat hal dari dunia lain karena mendiang kakaknya sendiri. Hanya berbekal cicita...