Entah apa yang Sungchan pikirkan sampai Nara yang sudah berteduh ikut memandang wajah pemuda itu dengan pandangan terheran heran
Air yang mulai membasahi baju Sungchan dibiarkan begitu saja. Meskipun yang ia pakai adalah Hoodie dari sosok didepannya
Tak lama Sungchan menunduk. Menatap lekat Nara yang sejak tadi memperhatikannya
"Ra-"
Ucapannya terhenti saat ia melirik sekilas apa yang ada digenggaman Nara. Memori
Ia mengambil memori itu dengan pelan. Seakan takut merusaknya
Tak puas memandang dan merasakan dinginnya memori itu, Sungchan mulai menekan satu tombol yang membuat sebuah lagu terputar darinya
Uri idaeum mannasseul ttae
Useumyeonseo insahagiro hae
Naeui jeonbuyeotdeon neo
Neul hamkkehan uri dul
Geu gieok hanamyeon dwae nan
I dolgo doneun gyejeol soge
muldeun Neoreul gieokhae uril
gieokhae OraedorokNuneul gamabwa seonmyeonghage beonjyeo My youth
Areumdawo da hamkke ulgo utdeon gieok
Geu nunbusin hanttae geunareui uri
Maeumsoge da gipi ganjikhalge modu
Neowa naeui binnaneun youngLantunan lagu yang ceria dan sedikit berwarna malah membuat ia kembali menahannyamgis di bawah guyuran hujan yang kian menderas
Nara mengeryit melihat Sungchan yang semakin menundukkan kepalanya. Menahan Isak tangis
"Chan, gw ga tau arti lagu itu. Tapi-""Lain kali kita bertemu
Mari kita menyapa dengan senyuman
Kau adalah segalanya
bersama Kami berdua selalu bersama
Aku hanya butuh ingatan itu
Dicelup di musim pemintalan ini
Aku ingat kamu, ingat kami
Untuk waktu yang lamaTutup matamu, menyebar dengan jelas masa mudaku
Indah sekali, kenangan menangis dan tertawa bersama
Waktu yang mempesona, kita pada hari itu
Aku akan menyimpan semuanya jauh di dalam hatiku
Kamu dan aku masa muda bersinar"Keduanya tetap mematut pandangan. Nara, gadis itu memandang penuh arti kearah Sungchan. Lagu yang cukup menyedihkan dengan tempo beat yang baru ia ketahui
Lagu penuh kenangan
"Ra, gw ga ada gunanya"
Nara membawa Sungchan meneduh di tempat ia berteduh
"Cerita sama gw"
Sungchan tersenyum asimetris
"Gw bukan anaknya bunda sama ayah. Dan gw ternyata anaknya bunda Irene. Katanya gw sama Yohan tertukar"Nara terdiam
"Lo beruntung"Sungchan menoleh ke arah Nara
"Hm?""Lo tau? Gw sama kak Jeno juga bukan anak kandung papa. Dan kita sepakat mutusin buat pergi besok"
Sungchan menatap sosok yang lebih pendek darinya itu dengan tatapan nanar
"Tapi bang Jeno kakak kandung gw, Ra. Anaknya bunda Irene"Nara mendongak cepat
"Ga lucu, Chan""Gw ga bohong. Bang Jeno dikirimin hasil tes DNA sama bunda Irene sendiri"
Nara menangkap wajahnya yang mulai.basah oleh air mata
"Kalo itu bener, cuma gw satu satunya yang ga punya orang tua. Pria sialan itu tega misahin gw sam orangtua gw, Chan. Hiks"
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Boy
Fanfiction"b-bunda, Sungchan takut..." "kak, Jisung temenin yah. Tapi jangan kasih tahu Jisung gimana bentuknya. Jisung juga takut" Si lelaki dengan tinggi semampai yang takut melihat hal dari dunia lain karena mendiang kakaknya sendiri. Hanya berbekal cicita...