Suara decitan lantai dan roda bankar memecahkan kegentingan yang dirasakan beberapa orang di lorong rumah sakit
Sampai di depan ruangan bertuliskan UGD, ketiga lelaki itu di hentikan pergerakannya
"maaf, mohon tunggu di luar"
"s-selamatkan istri saya, sus"
Suho terduduk di kursi besi nan dingin di salah satu sisi lorong. Rambutnya berantakan, seperti tak terawat
"ayah, maafin Sungchan"
Lirihnya suara Sungchan diiringi isak tangis sukses membuat hati Suho luluh. Ia mendekap erat sosok tinggi yang menjadi putranya itu
"hey, kenapa? Kakak ga salah kok"
"tapi bunda pingsan karena Sungchan, yah"
"kak, bunda ada anemia. Dan anemia, bisa bikin penderitanya jatuh pingsan"
Selarik kalimat itu hinggap di pendengaran keduanya. Jisung, lelaki itu panik. Sangat panik. Sampai deru nafasnya sedikit memburu
"tapi-"
"bunda sembuh. Sekalipun kakak ga minta maaf" sela Jisung
Suho menarik lengan anak bungsunya
"ini Jisung? Anak ayah kenapa gini, hm?""Jisung gini juga ada alasannya, yah. Jisung gak sechildish itu marah tanpa sebab"
Jisung masih tidak membalas tatapan lembut nan tegas sang ayah
"sekalipun Jisung marah, Jisung harus ingat kalau itu bunda. Orang yang udah berkorban buat Jisung"
"tapi tadi Jisung lupa" acuh di bungsu Jung
Suho menghela nafas
"jangan diulangi lagi, ya?""semoga aja nggak, yah"
.
Suasana hening menyergap kala tiga lelaki berbeda umur itu masuk ke salah satu ruang inap VIP
Yoona terbaring dengan sekantung darah di sisi kanan tangannya, dan sekatung infus di sisi kirinya. Sempurna untuk mencegah pergerakan lebihnya
"sakit?"
Kelembutan suara Suho mengalun indah di telinga wanita itu. Ia menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaannya
Dua lelaki yang tadi ikut masuk hanya berdiri di samping sofa ruangan
"Jisung"
Yang dipanggil hanya menggerakkan bola matanya. Ia mendekati sang bunda yabg terus menatapnya sejak tadi
"maaf"
Suho mendengus. Ini bukan perangai anak bungsunya, yang susah untuk sekedar mengucapkan kata maaf
"bunda tanya boleh?"
Pertanyaan itu untuk Jisung, tapi Sungchan lah yang gemetar hebat
"bunda udah nanya"
Yoona tak menggubris ucapan anaknya
"Jisung kenapa gitu sama bunda?"Suasana kian menegang saat Jisung malah merogoh ponselnya yang ia kantongi. Mengutak atiknya dihadapan kedua orangtuanya yang penuh tanda tanya
"bunda liat dulu"
Beberapa foto di ponselnya ia perlihatkan pada Yoona. Sungchan sudah mati kutu di tempat. Ada apa dengan adiknya itu?
"apa?"
Slide 1
"piagam penghargaan juara 1 lomba lari jarak jauh 2 km sewilayah kota"
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Boy
Fanfiction"b-bunda, Sungchan takut..." "kak, Jisung temenin yah. Tapi jangan kasih tahu Jisung gimana bentuknya. Jisung juga takut" Si lelaki dengan tinggi semampai yang takut melihat hal dari dunia lain karena mendiang kakaknya sendiri. Hanya berbekal cicita...