Setelah bernegosiasi hampir semalaman, Sungchan berhasil membujuk Yoona dan Suho agar mengizinkannya sekolah. Dengan satu syarat jika ia terluka sedikit saja maka namanya hilang dari daftar keluarga Jung
Sangat kejam, tapi ampuh
Bel istirahat berbunyi. Sungchan segera beranjak dari tempat duduknya. Ia harus ke suatu tempat
"Mau kemana?" Sela Jisung tak membiarkan kakaknya pergi
"Sebentar aja. Mau ke ruang olahraga, bang Jeno udah ngumpulin anak anak disana"
"Sama siapa Lo?" Tanya Nara yang juga ikut posesif pada Sungchan
"Sama kakak Lo juga, Ra. Udah ya, gw duluan"
Sungchan pergi. Nara mencembik kesal dan meniup poni panjang yang menutup matanya kecilnya
"Ga usah jealous Lo. Sungchan ga mau ngedate sama cewe lain kok" dengan kurang ajarnya Yohan mengacak rambut Nara sampai berantakan. Membuat sang empu murka seketika
Keduanya dekat. Seperti kekasih, tapi tanpa ikatan. Miris banget emang
"Tapi beneran deh, gw aja ngerasa ga enak sama Sungchan yang mau ke ruang olahraga" gumam Chenle
"Dimana Sungchan?"
"Kak Renjun?"
.
Mungkin ada 10 anggota futsal yang berkumpul di dalam ruang olahraga itu. Sungchan datang sebagai yang terakhir
Baru ia merapatkan pintu, pelukan Lucas disusul Hendery membuatnya sedikit kesulitan bernafas
"Kapten, Lo sehat?"-Lucas
"Bos, Lo anemia ya?"-Hendery
Pertanyaan unfaedah keduanya membuat kedua sudut bibir Sungchan tertarik
"Gw ga papa. Kalian lama, ya?"
"Baru aja kok. Ngapain Lo mau ngumpulin kita disini?" Tanya Jeno mewakili
Diam
Hening
Semuanya seperti mematung di tempat. Hingga suara helaan nafas Sungchan terdengar berat di telinga anggotanya
Ia menarik satu pin dari saku celananya. Menarik telapak tangan Jeno, dan menggengankan pin itu di tangannya
"Sorry"
Jeno mengernyit
"Maksud Lo apa apaan kaya gini? Ambil ini!"Sungchan menggeleng
"Seorang kapten harusnya bisa bimbing anggotanya ke satu tujuan bersama. Dan itu cuma Lo yang bisa, bang. Simpen itu. Gw resmi serahin jabatan gw ke Lo. Mulai detik ini"Tangg
Pin dari seng itu terlempar begitu saja sesaat setelah Sungchan menyelesaikan ucapannya
"Lo kira Lo pantes ngomong kaya gitu?! Nggak, Chan! Nggak sama sekali!" Pekik Jeno
"Gw udah bilang pak Dio. Beliau setuju sama keputusan gw. Dan gw udah lakuin yang terbaik buat anggota"
"Lo bilang ini baik. Tapi nggak buat kita, Chan. Lo harusnya ga berpikiran segini pendeknya" ucap Mark
"Lo inget baik baik apa yang udah Lo perbuat buat kita. Futsal ini baru ada 3 tahun lalu. Dan baru sekarang sekolah kita lanjut di tingkat daerah. Semua berkat Lo, Chan. Lo ajarin kita mati matian seminggu kemarin" ucap Eric, siswa kelas 11 yang kemarin menjadi kiper
"Nggak. Kalian berhasil karena kalian bisa. Bukan karena gw" elak Sungchan
"Yang ajarin Eric sampe bisa jadi kiper siapa? Yang ajarin Dery sampe bisa nge gol in bola sambil merem siapa? Yang punya janji sama kak Jungwoo buat menangin lomba siapa? Lo" tukas Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Boy
Fanfiction"b-bunda, Sungchan takut..." "kak, Jisung temenin yah. Tapi jangan kasih tahu Jisung gimana bentuknya. Jisung juga takut" Si lelaki dengan tinggi semampai yang takut melihat hal dari dunia lain karena mendiang kakaknya sendiri. Hanya berbekal cicita...