16. Stadium 3

470 62 2
                                    

Hampir pukul 8 Sungchan beranjak pulang. Seperti janjinya tadi, Yohan benar benar mengantarkan Sungchan ke rumahnya. Bahkan sampai di depan pintu

"Chan, baju lo nyengat banget baunya"

Sungchan mengendus bajunya yang terkena tumpahan bir Haechan tadi

"ntar gw cuci"

"kalo tante-"

"nggak. Udah ah"

Keduanya berjalan bersamaan ke arah pintu. Hingga pintu terbuka menampilkan sosok Yoona dari dalam rumah

"Yohan ya? Aduh, masuk sini dulu"

Yoona seratus persen mengabaikan keberadaan Sungchan di sana. Bahkan Yohan pun juga merasakannya

"ga usah, tante. Belum kerjain tugas"

"waahh, rajin banget ya kamu. Kapan kapan main kesini, yah"

"iya, tante. Chan gw duluan ya"

"ga mampir dulu? Malem loh?"

Yohan tersenyum tipis
"ga usah. Mama sendiri di rumah. Tante, Yohan pulang ya"

"oh, ya udah. Hati hati ya di jalan"

"iya, tante. Permisi"

Yohan berjalan ke arah mobil yang terparkir rapi di gerbang rumah Sungchan. Tak lama, mobil itu melesat pergi menjauhi pekarangan

"masuk!"

Sungchan menuruti perintah Yoona. Rumah sepi. Kemungkinan Suho lembur karena garasi yang belum ditutup, dan Jisung yang sudah terlelap dikamarnya

Plak

Satu tamparan keras Sungchan dapati di pipi kanannya. Bahkan kini tubuhnya sedikit limbung akibat kerasnya tamparan Yoona

"abis dari mana kamu?!"

Nada bicaranya lirih, tapi cukup membuat Sungchan bergidik takut

"d-dari kerja kelompok, bund"

"saya tanya, KEMANA KAMU PERGI TADI, HAH?!"

Sungchan memejamkan matanha erat erat
"aku kerja kelompok, bunda. Ke rumah temen. Sama Yohan juga kok"

Yoona maju beberapa langkah
"baju kamu, kenapa bau bir?"

Sungchan tergagap. Sedikit rasa sakit di perutnya mulai ia rasakan
"kumohon jangan sekarang"

"JAWAB PERTANYAAN SAYA, BODOH!" lontaran keras itu disertai dorongan di kening Sungchan

"m-maaf, bunda. Tapi tadi beneran. Aku sama Yohan-"

"JANGAN PERNAH SEBUT NAMA YOHAN SAAT KAMU MELAKUKAN HAL KEJI, SIALAN! Negara kita memang memperbolehkan bir untuk di konsumsi. Bukan berarti kamu bisa seenaknya saja meminum air kotor itu! Keluarga kita tidak ada yang melakukan itu, dasar anak biadap!"

Dorongan Yoona membuat tubuh Sungchan limbung dan perutnya membentur sisi meja. Tidak keras. Tapi karena sakitnya menjadi jadi, cukup membuat Sungchan meringis kesakitan

"satu lagi. Karena kamu pulang telat, konsekuensinya kamu tidur di luar. Malam ini"

Dengan sisa sisa tenaganya, Sungchan berjalan tertatih di belakang Yoona sambil terus meremat kemeja yang ia pakai

"sakit..." suara itu hanya mampu ia pendam, sendirian

Brug

"jangan harap ayah kamu datang, dia pergi ke luar kota 3 hari. Nikmati lantai dingin itu sampai besok pagi. Awas kalau bergerak seinchi pun itu!" desis Yoona dan menutup pintu dengan penuh emosi

Indigo BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang