Selamat membaca
**
Dengan kopi dan makanan ringan,erik bersantai menonton siaran tv bersama devi"Dimana rara?
"Ga tau lah. Ko tanya saya
"Kamu kan ibunya.
"Dia bukan anak saya.
"Devi!
"Apa?! Bahkan kamu sendiri ga mengakui dia anak kan?!
**
Di lain tempat..
"Neng kayanya mogok,gapapa nyampe sini neng?
"Yahh masih jauh dong...
"Ya gmna neng,mobil nya mogok ini...
"Yaudah gapapa bang,,ucap rara kemudian turun dari taxi tersebut
Rumah rara cukup jauh dari lokasi rara sekarang,membutuhkan waktu 1 jam lebih mungkin..
Kreeekkk (pintu terbuka)
"Huhh akhirnya nyampe..
Trekk(lampu menyala)
"Bagus ya anak perempuan baru pulang jam segini..
"Papa..m-maaf pa, tadi rara udah izin s-sama abang ko..
"Cihh. Sgala bawa² anak saya
"MAU JADI APA KAMU HAHH!!
"JALANG?!
Pyar..mungkin jika hati rara dapat di lihat,ia mungkin sudah melebur. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itu lah rara. Ia cukup lelah dengan berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh, dan sekarang malah seperti ini..
"Bukan gitu pa, rara bener² udah izin sama abang, mungkin abang lupa mau bilang sama papa.
"Udah salah. sekarang mau bawa² nama abang mu hah!! Sini kamu menjambak keras rambut rara
Brukk
Byurr..."Dingin paaaa...rintih rara
Erik yang membabi buta seakan tidak memandang rara sebagai manusia
Ia memasukan kepala rara kedalam bak yang berisi air,menyambuk tubuh rara menggunakan sabuknya. Itulah perlakuan erik pada anak bungsunya itu"Sakit paa.. ampuun
"Ga baguss kamu kalo di kasih ampun..jalang!!
"TERSERAH. TERSERAH PAPA MAU PANGGIL RARA APA. Tapi jangan pukulin rara paa...
"Oh. Udah berani menaikan tone suara kamu ya pada saya. Anak ga tau aturan
Ctarr!
"Sudah saya kasih makan malah ngelunjak!
Ctarr!
"Anak ga tau diri!
Ctarr!
Suara cambuk yang mengenai tubuh rara menggema di kamar mandi.
Rara mendorong tubuh erik agar ia bisa menghindari cambukan erik
Brukk
"Anak kurangajar kamu ya.
Brakk
Erik yang sudah terhuyung segera menarik kaki rara hingga terjatuh
"Ga akan bisa lari kamu sekarang rara.
Percuma melawan. Tenaga erik jauh lebih besar ketimbang tenaga rara
"Baaang tolongin rara..rintih rara yang sudah tergeletak di teras kamar mandi..
Seakan tak memandang rara sebagai manusia erik menendang perut rara hingga mulut anak itu mengeluarkan sedikit darah
"Kenapa?! Mau minta tolong sama dion. Panggil.. panggil dia. Lagi pula dion ga akan tinggal disini lagi. Jadi kami akan puas untuk menyiksa anak sialan seperti mu.
"Kenapa papa benci sama rara?
"Karna kamu anak pembawa sial.
Itu kata terakhir yang erik ucapkan, setelah nya ia meninggalkan rara yang masih tergeletak di kamar mandi
Mana ada seorang ayah yang tega memperlakukan anaknya seperti itu..
Mana ada ibu yang akan membiarkan anaknya di siksa seperti itu..
Terkadang rara berfikir, benar kah ia anak dari erik dan devi?.."Rara lo kuat. Masa gini aja lo nangis sakit ini blom seberapa raa..rintih rara sebelum menutup matanya... untuk selamanya..(kagaaa...canda)
**
//Di telpon//
"Halo ma..
"Iya sayang....udah nyampe?
"Udah ma..o iya,udah bilang sama papa kan kalo rara pergi buat acara kelulusan nya?
"Udah dong sayang..
Bohong. Itulah kata yang tepat untuk ucapan devi,, sebenarnya dion sudah mengatakan jikalau rara akan mengadakan acara untuk kelulusannya.
Tapi hanya pada devi, yang dion kira akan tersampaikan pada erik.
"Emm rara pulang jam brapa ma?
"Baru aja pulang dia,..
"Loh..jam segini?
"Iya,,,
"Ini udah jam 11 loh ma...Tapi rara ga knapa²kan ma?
"Ngga lah sayang...
Ctarr!
Ctarr!
Ctarr!"Itu suara apa ma?
"Eu...itu lohh tetangga,emg brisik.. kayanya ada tikus dirumahnya,,makanya brisik² gitu
"Ohh gitu,,aku pengen ngobrol sama rara dong ma.. soalnya aku telpon ga di angkat² sama dianya..
"Rara nya udah tidur Dion,,kasian dia, pasti kecapean
Persetan dengan kasihan. Bahkan devi hanya diam saja ketika melihat rara yang di cambuki oleh erik,lebih tepatnya tidak peduli.
"Ouhh yaudah ya ma..dion tutup.. assalamualaikum
"Iya sayang.. waalaikumusalam
Tega sekali bukan devi pada rara. Mana ada seorang ibu yang memperlakukan anaknya seperti itu, kecuali jika bukan anak kandung.g
**
Sudah 2 hari rara berada di dalam kamar mandi. Tapi lihatlah adakah yang peduli. Tentu tidak,,rara bersusah payah untuk bangun. sekedar mengambil roti berisi selai strawberry kesukaannya hanya untuk mengganjal perutnya yang lapar..
Bayangkan, 2 hari ia berada di kamar mandi, tanpa makanan. Itupun sehabis di pukuli habis²an oleh papanya.
"Miris banget ya jadi gw,,mau makan di rumah sendiri aja harus nyolong² supaya ga ketauan tuan rumah(mama dan papa nya)..
Dapet ga sih feel nya..hhhh
Vote
Komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear ABANG
Teen Fiction"..Tidak semua orang memiliki hidup yang mudah.meski berusaha, adakalanya dunia tidak mengizinkannya bahagia.." Rara ingin menentukan rencana takdir nya sendiri. Di buat se-indah mungkin tapi.. Kadang takdir berjalan tidak sesuai rencana,tapi dari s...