Dear ABANG

35.Bertemu II

Selamat membaca

***
"Karna...

Flashback

"Ya kamu yakin mau lahirin anak ini?

"Iya van. Aku yakin

"Itu bahaya buat keselamatan nyawa kamu ya

"Revan aku mohon. Bantu aku, dukung aku. Aku udah siap nanggung resiko apapun buat anak ini. Setelah anak ini lahir, aku akan kasih dia ke erik papanya.

"Apa kamu yakin kalo erik bakal nerima dia?

"Sebenarnya aku ga yakin,tapi dia juga anaknya erik, dia berhak dapat kasih sayang dari erik. Andai aku bisa hidup lebih lama..aku yang akan urus anak ini..

"Tiara..udah jangan sedih,aku akan selalu jagain kamu dan anak ini..

Plasback off

"Dan sejak saat mama kamu Tiara meninggal, saya berjanji pada diri saya sendiri kalo saya akan nemuin anak dari tiara. Dan tuhan berhasil mempertemukan kita..

Benar. Dunia memang sempit,rara hanya diam,dia tidak tau mau menanggapi ucapan dokter revan bagaimana,..

Beberapa menit berlalu hingga rara memulai obrolan kembali..

"Berarti dokter revan tau mama tiara d mna skarang

"Hm.. dokter revan mengangguk mengiyakan

"Rara pengen kesana dokter..

"Ok saya antar,tapi dengan satu syarat

"Deall

"Saya blum bicara rara

"Apapun syaratnya rara setuju dokter

"Ok. Mulai sekarang jadwal kemoterapi kamu berlanjut

"Si-..rara menggantung kalimatnya mencerna apa yang di ucapkan dokter revan. Lohh ko itu syarat nya....lanjut rara

"Ra, seengganya kamu harus bertahan hidup demi mama kamu tiara. Inget,mama kamu bahkan mengorbankan nyawanya supaya kamu bisa merasakan kehidupan

Benar pikir rara,apa yang di ucapkan dokter revan memang benar. Mama nya menyerahkan hidup nya untuk rara, tidak sopan jika rara menyerah begitu saja. Ia seperti menyepelekan pengorbanan mama nya dulu

"Oke deh,rara mau ucap rara tersenyum ke arah dokter revan

..

Sudah 2 jam rara berada di ruangan ICU bahkan raena putri dan santi masih terduduk du bangku rumah sakit yang telah di sediakan

Ceklek..

"Ko kalian blom pulang

"Aaaa...rara gw khawatir ucap raena memeluk rara

"Gw gpapa dan kabar baik, gw udah ada semangat lagi buat sembuh..

"Wah bagus dong

"Itumah harus dong ra,lo ga sendirian di Dunia ini,masih ada gw,santi raena..dan masih banyak lagi

"Makasih ya udah selalu ada buat gw

Rara beruntung masih mempunyai sahabat seperti mereka, ketika rara benar benar lelah mereka selalu ada untuk rara seperti sosok dion dulu

**

Rara sudah menyiapkan mental nya matang² ia tau hidangan apa yang akan papa nya ataupun mama nya hidangkan nanti..pukulan, tendang atau cambukan?..hfft sudah biasa bagi rara

Memakan waktu 30 menit rara berjalan hingga sekarang ia berada di depan rumahnya

Ceklek

Rara melihat sekeliling,huhh aman pikirnya,erik dan devi tidak muncul samasekali, mungkin masih bekerja atau ada keperluan lain,rara tidak tau dan mungkin tidak ingin tau juga

**

Sunyi,rara sangat menyukai suasana ini,ia dapat mengistirahatkan mental dan fisik nya.

"Kangen abang...gumam nya

Abang

Rara
Bang,apa kabar..rara kangen abang

Rara
Abang masih marah sama rara?
Jangan lama lama marah nya bang,rara kesepian tau

Rara
Sekali ini aja bang bales pesan rara

Abang
Apa?

Rara
Demi apa....

Rara
Aaaa rara seneng bggt,rara kangen abang...kapan abang pulang ke Jakarta

Abang
Sibuk ga bisa pulang sekarang

Abang
Dan jangan hubungin abang lagi.

Rara
Ga bisa bang,,rara ngga bisa janji

Readd

Hanya pesan singkat seperti itu bisa membuat rara tersenyum bahagia. Ia tau,semarah apapun dion padanya,ia tidak akan bisa mengabaikannya lebih lama

Rara

Ma,, tolong sampein pesan rara sama tuhan ya ma,rara tarik lagi kata² rara. Rara ngga mau menyerah sekarang ma,,rara pengen hidup lebih lama. Makasih buat pengorbanan mama dulu, rara sayang mama

Diary_Arrasya

***

"Abang juga kangen kamu ra gumam dion tapi kamu udah kecewain abang

Dion menatap benda pipih yang ia genggam, ia melihat percakapan chat-nya dengan adik semata wayangnya itu

Vote
Vote
Vote

Typo bertebaran mohon di maafkan