36.Izin

553 25 0
                                    

Selamat membaca

**

Matahari menerobos celah jendela kamar rara, sehingga sang pemilik kamar ter usik dengan kehadirannya

"Hooaaaammmm... meregangkan tubuh adalah surgawi bagi setiap orang yang berusaja keluar dari dunia mimpi

"Udah jam 06:08...ah baru kali ini gw tidur bener² nyenyak

Rara bangun dengan perasaan bahagia,pasalnya ia mulai merasakan apa yang namanya kehidupan,di tambah pesan dion semalam. Itu membuat semangat di dalam dirinya kembali hidup

Meski hanya pesan singkat dan tanggapannya juga tidak meng-enakkan setidaknya dion membalas pesan chat rara

**

Di ruang makan sudah ada erik dan devi sedang menyantap makanan. Seolah tidak melihat kehadiran rara mereka hanya diam seribu bahasa

"Mah pah, rara berangkat ya. Dan rara mau izin pulang telat

"Terserah ra, saya ga peduli. Tapi pas kamu udah ber badan dua jangan harap kamu bisa manggil saya dengan embel² papah

Apa ini. Apa yang di maksud erik, berbadan 2?
Memang apa yang erik pikiran sampai ia berpikir rara akan ber badan 2

"Pah,rara ngga sebejat itu. Rara juga bisa jaga diri ko, makasih atas perhatiannya

"Cih. So soan, buah jatuh ga bakal jauh dari pohonnya ra

"Iya ma,rara tau. Rara pamit

Sudahlah rara capek. Jika ia terus-menerus menanggapi omongan orang tuanya maka tidak akan ada habisnya

**

Sekolah masih sepi,ntah rara yang terlalu rajin atau teman²nya yang terlalu malas

"Tidur lagi ajalah,,,gumam rara

Selang beberapa menit,ke 3 sahabat rara datang,

"Halooo epriwaaaaan

"So inggris lo rae

"Annyeong raraa.

"Lo juga so korea²an put huuuu

"Ah berisik lo lo pada, diem atou mau gw jait mulut lo lo pada hah

"Santi kalo sekalinya bacot nyeremin ye

"Lagian sih kalian nya pada berisik..ucap rara menengahi

"Eh, pulang sekolah gw mau ketemu mama doong,,

"Lah bukannya tiap hari lo ketemu tante devi ya..

"Mama tiara put..

"Ohh tante tiara..

"Udah izin ortu lo blom ra?

"Udah ko..

"Guru killer woyy guru killer....

Suasana kelas mulai ricuh dikarenakan akan ada kelas dari bu Endang yang terkenal akan ke killerannya..g

"Eh gw sama raena pamit ke kelas ya...baaay

..
Jam pelajaran sudah selesai,murid² berhamburan keluar dari kelas,ada yang langsung pulang,ada yang pergi ke kantin terlebih dahulu , ada juga yang lanjut nongkrong

Rara yang memang sudah ada janji menemui dokter revan ia bergegas untuk segera pulang

"Ra,,tiati ya

"Iya kalian juga..

Setelah berpisah arah dengan 3 kawannya rara melenggang pergi,ia benar² tidak sabar ingin bertemu dengan ibu kandungnya

Bukk
Badan rara sedikit oleng dikarenakan bertubrukan dengan badan seseorang dengan di sengaja

"Hai ra

"Apa? Lo mau nge-bully gw lagi hahh?

"Eum, ga dulu deh,, ga asik kalo pas pulang sekolah. Tunggu besok ya, baayy

Siapa lagi jika bukan luna.

"Cihh dasar bocah prikk ucap rara

Rara bahkan heran, kenapa ia bisa satu sekolah lagi bersama luna. Bukannya dulu dia berniat masuk SMA ya¿. Kenapa jadi pindah haluan ke SMK coba..

"Ah udahla, malah mikirin si nenek lampir kan gw.

**

Rumah sakit.. tempat ini jadi sering rara kunjungi, mungkin akan jadi rumah keduanya nanti..

Tok tok tok

"Masuk..sahut dokter revan dari dalam

"Haloo dokter

"Eh rara,,mau sekarang nih ketemu mama kamu nya?

"Hehe iya doong,rara ngga sabar nih

"Yaudah kamu tunggu di depan, saya mau beresin barang² saya dulu

"Ok..rara tunggu

Selang beberapa menit rara dan dokter revan menuju tempat mereka tuju..

***

Disini rara sekarang.. TPU.. tempat mama nya beristirahat.
Sepi. Itu yang rara rasakan..

"Ayo..ajak dokter revan

Rara hanya mengikuti arahan dokter Revan sampai atensinya yang beralih menatap pada batu nisan yang cukup kumuh seperti sudah lama tertanam..disana terletak ukiran nama orang yang rara cari

Tiara Zahua Binti Ahsan Zahua

Rara menatap nisan itu miris, ia tak menyangka ia akan benar² bertemu dengan ibu kandungnya walau terhalang oleh gundukan tanah

"Ma..rara dateng,,rara pengen ketemu mama. Kata mama devi rara mirip banget sama mama sampai² mama devi selalu kesal klo liat rara ma.. ucapnya mengadu layaknya anak kecil yang mengadu pada orang tuanya

"Ra,saya ajak kamu kesini bukan bertujuan agar kamu bersedih

"Iya dokter..maaf ucap rara sambil mengusap air matanya

"Mah, kapan² rara kesini lagi ya. Sekarang rara udah tau rumah mama

"Kamu udah tau kan sekarang mama kamu dimana, jadi jangan sedih² lagi. Kalo kamu sedih mama kamu juga pasti sedih ra..

"Makasih dokter udah mau anterin rara kesini

"Iya sama-sama














Vote nya doong

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang