50.Semangat!

677 30 2
                                        

Selamat membaca

***

Momen saat bersama keluarga itu sangat bermakna. Tapi menurut rara momen bersama sahabat tidak jauh beda dengan moment keluarga sama-sama bermakna. Ah ralat,memang kapan rara mempunyai momen bersama keluarganya?

Rara dan 3 sekawannya mengadakan pesta piama di rumah santi. Hanya ada gelak tawa yang mengisi ruangan tempat mereka berada

Dimulai dari candaan bahkan hujatan yang saling melempar.. semuanya begitu berwarna..

"Cape anjir ngetawain si putri, masa iya tadi di suru nge cosplay badut sama bu endang bwahaha..

"Masasih tanya rara ko bisa..

"Gini loh ra,tadi kita pas makan di kantin, si putri nyeletuk 'eh menurut gw ya bu endang persis badut di pinggiran jalan yang ngasih selembaran kertas itu loh..perutnya buncit ditambah blush-on nya yg tebel mirip bggt kan' eh tau taunya udah ada bu endang di blakangnya..

"Dan lo tau ngga ra bu endang ngomong gini...' iya putri. Memang benar badut yang kamu bicarakan itu saya' sambil megang garpu..bhahah..kan serem anjir

"Gw pengen sekola lagi. Gpapa deh gw di suru ng cosplay apa aja sama bu endang..ucap rara

"Maaf ya ra, waktu itu kita ga sempet nolongin lo, pas anak-anak ngelemparin lo..

"Gapapa, yang ada kalo kalian datang, kalian nya juga bisa ikut di lempariin

"Iya sih, maka dari itu gw inisiatif bilang sama guru kalo lo lagi di bully sama anak-anak

"Hmm,, iyaa..

"Eh eh..itu film nya mulai tuh ujar santi mengalihkan topik

Saat sedang fokus menonton Mata rara mendadak buram, bahkan kepalanya mendadak pusing, karena tidak ingin merusak suasana akhirnya rara memilih pergi sebentar

Brakk
Rara menubruk lemari piring yang tepat berada di depannya,karena rasa pusingnya rara hampir tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya

"Ra,lo knapa? tanya rae yang kebetulan akan mengambil minum di dapur

"Eh ngga ko. Gw gapapa,tadi kesandung..

"Ouh..

"Eh bntar,i-idung lo ra...lo mimisan lagi

Rara yang mendengar itu langsung menyeka darah yang keluar dari hidungnya

"Gw gpapa ko, lo balik nonton lagi gih titah rara pada rae

"Tapi ra, lo pucet bggt. Lo udah minum obat kan?

"Udah rae..udah gih sono...

"Iya deh iya..

Setelah rae pergi rara bergegas pergi kedalam kamar mandi,ia membiarkan darah di hidungnya mengalir

"Gw masih mau hidup..gumam rara

***

Lagi-lagi rara di hidangkan dengan alat² yang menyebalkan menurutnya. Sekarang rara sedang mengantri untuk melakukan kemo,ini adalah jadwalnya melakukan kemo. Ia sengaja berangkat sendiri tanpa ke 3 sahabatnya. Sudah cukup ia merepotkan mereka,pikir rara.

Drrrrtttt
Handphone rara bergetar menandakan panggilan masuk

/Di telpon/

"Assalamualaikum omah..

"Waalaikumusalam sayang..

"Kenapa omah..ko tiba-tiba telpon?

"Omah kangen kamu ra, omah pengen ketemu

"Maaf ya omah.. ucap rara bergumam

Rasanya tidak mungkin ia menemui omahnya dalam keadaan seperti ini. Apalagi sekarang rara bukan lagi tinggal dengan papah nya..

"Nggapapa ko ra,omah ngerti. O iya,kamu sekarang lagi apa ra?

"E-eum..r-rara..lgi..nyuci omah..iya,rara lagi nyuci..

Rara tidak berbohong bukan? Hanya saja ia lupa tidak menyebutkan kata darah di ujung kalimatnya. Ah tidak,rara tidak lupa hanya saja ia tidak ingin mengatakannya.

"Ko ngga pake mesin cuci sayang..

"Engga omah, biar lebih irit listrik hehe..

Arrasya Dirgantara...panggil perawat saat giliran rara tiba untuk kemoterapi

"Omah, udah dulu ya..

"Tapi ra...

Tuuutt..
Panggilan di putus secara sepihak oleh rara

Padahal omah rara belum berbicara inti mengapa ia menelpon rara..

"Omah kangen kamu ra

Setelah panggilan di putus secara sepihak,omah hanya memandangi ponselnya dengan tatapan pilu. Entah mengapa ia begitu merindukan cucu perempuannya itu

**

Sudah kesekian kalinya rara pulang pergi ke rumah sakit, bukannya tambah bugar yang ada tubuhnya malah melemah, mimisan yang tak berhenti². Bahkan ia sendiri bingung

"San,gw bakalan sembuh ga ya?

"Yaampun ra. Sumah bosen gw tiap denger lo bilang 'gw pengen sembuh,gw masih pengen idup,gw bakalan sembuh ga ya'..bosen bggt sumpah

"Hehe yamangap bruh..

"Denger ya ra. Lo itu pasti sembuh gw yakin itu,lo masih mau liat abang lo nikah kan? Lo masih mau di peluk mama sama papa lo kan? Lo pasti sembuh ra. Lo bakal sembuh. Ucap santi penuh penekanan

Rara hanya mengangguk dengan binaran mata yang seakan penuh dengan harapan.

Mendengar ucapan santi seakan mengisi kembali semangatnya untuk sembuh. Ia seakan yakin bahwa penyakit yang ia alami itu bisa ia lawan,dan ia yakin bahwa ia pasti sembuh

"Gw mau sembuh san, se enggak nya gw pengen di peluk mama devi sama papa..ucap rara pelan dan mungkin tidak akan terdengar oleh santi





Vote
Vote

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang