47.Dion

797 31 0
                                    

Selamat membaca

***

Disisi lain dion yang merasa janggal..sudah hampir 2 bulan lebih ia tidak menerima pesan dari adiknya.

"Abang kangen ra..cicit dion

Brakk

"Kaget goblok. Dion tersadar dari lamunannya

"Diem aje lo. Ada masalah apa si berasa berat amat idup lo blakangan ini

"Kepo bggt idup lo

"Inget ya tuan muda dion dirgantara, saya selaku lambe turah kampus kita harus tau apa pun yang nantinya akan trending d kampus. Siapa sangka kan, seorang dion yang setia tiba² selingkuh dan di pergoki oleh jean si lambe turah..

Pletak
Dion memukul kepala jean teman se angkatannya menggunakan sendok yang ia genggam

"Sembarang. Gw lgi mikirin ade gw bego

"Ade gemes kan maksud lo, yang ada di depan² club itu lohh...

"Sekali lagi lo ngomong gw sleding lo ya je..

"Ampun boss ampun hehe..

***

Sekarang dion sudah berada di apartemen nya, sepulang ngampus tadi ia langsung membanting tubuh nya ke kasur empuknya membiarkan mata dan pikirannya beristirahat sebentar.

"Lo kemana sih ra...

Persetan dengan istirahat dion malah uring²an tidak jelas dikarenakan pikirannya yang selalu tertuju pada rara

Hendak menekan tombol hijau di handphone nya untuk menelpon rara, tapi dion urungkan niat itu. Ia masih mementingkan ego nya sendiri, dan pada akhirnya ia hanya bisa menanyakan keadaan adiknya itu lewat erik papanya

/Di telpon/

"Halo pah..rara baik² ajakan

"D-dion knapa tiba² nanyain itu?

"Dion udah jarang kontekan sama rara pah

"O-ouh..iya dion..r-rara baik² aja ko

"Yaudah pah, makasihh dion tutup ya telpon nya

"Iya dion..

Tuut
Sambungan berakhir

Entah kenapa meski sudah bertanya pada erik, dion tetap tidak merasa tenang. Hati dan pikirannya tidak sejalan. Di dalam hatinya ia sangat ingin menemui adiknya itu, tapi pikirannya masih sama, ia masih kecewa pada adiknya itu dan berpikir jika adinya itu lah yang seharusnya menemuinya bukan sebaliknya

"Ah sial..dion pergi dengan perasaan yang campur aduk

Tok tok tok

Kreekk
Pintu terbuka

"Omah.. akhirnya dion memilih untuk menanyakan keadaan rara kepada omahnya

"Mau apa kamu ke sini..

"Ko omah ngomong nya gitu..

"Gmna perasaan kamu pas ada orang yang ngomong gitu sama kamu..ngerasa ngga di hargain kan. Dion coba kamu pikir, gimana perasaan rara pas kamu ngomong gitu. Rara adik kamu dion..

"Iya omah,, Dion minta maaf

"Kenapa minta maaf sama omah.. harusnya sama rara dong..asal kamu tau ya dion,,dua bulan akhir² ini omah sering dapet telpon dari rara, dia selalu nanyain kabar kamu..dia ngga pernah lupa sama kamu...

"Tapi omah, dua bulan terakhir rara ngga pernah ngirim pesan apalagi nelpon ke dion..

"Dia udah terlanjur kecewa dion. Kalo omah jadi rara omah pasti udah nyerah dari minggu² lalu..

"Ko omah ngomong nya gitu sii..

"Dion, bukannya kenapa-kenapa, tapi mana ada sih orang yang mau bolak-balik Jakarta Surabaya setiap minggu, itupun pulang pergi tapi hasilnya ngga ada.. sekalinya ada hasilnya ngga sesuai dengan apa yang kita mau..

Dengan menghela nafasnya. Omah berharap dion faham akan apa yang omah jelaskan pada dion
"dion, rara anak baik, apa mungkin anak seperti rara merebut pacar sahabat kamu. Dion, rara ngga salah..kamu yang terlalu egois..

"Trus Dion harus gimana omah..

"Kamu bicarakan baik-baik sama rara, dan minta maaf. Pasti kamu sudah menyakiti hati rara kan, bahkan waktu terakhir kali rara ke Surabaya pas rara pulang dia ga pamit dulu sama omah. Dan omah yakin pasti kamu alesan di balik itu semua

Dion hanya menunduk, mungkin apa yang di katakan omahnya itu adalah benar. Ia terlalu egois,rara membutuhkan nya sekarang...

"Omah,,dion pamit dion bersalaman pada omahnya kemudian melenggang pergi

"Omah tau Dion. Di lubuk hati kamu,kamu masih sangat sayang pada rara ucap omah yang menatap punggung dion yang kian menghilang termakan oleh jarak













Vote
Vote

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang