25.Beban

492 25 0
                                    

Selamat membaca

**

"Omah...

"Kamu udah bangun ra,,?

"Maaf ya omah, harusnya rara yang ngurus omah,,tapi ini malah sebaliknya..

"Nggapapa ra, darah tinggi omah kambuh kemaren. Tapi sekarang udah mendingan, jadi rara ngga usah khawatir..

"Ra.. omah boleh tanya sesuatu..

"Boleh dong omah,,

"Kamu sering di siksa sama papa kamu ya?

"H-hahh. ng-ngga ko omah, kata siapa, mama sama papa sayang ko sama rara..

"Kamu ngga usah bohong ra sama omah,pas tadi pagi kamu dateng..omah liat muka kamu, kaki kamu, bahkan di bagian perut kamu banyak memar...

Rara hanya menunduk,memang itu perbuatan orang tuanya,tapi selebihnya itu adalah epek dari penyakit leukemia yang rara derita.

"Kamu tinggal sama omah aja ya ra..

Rara mengangkat pandangan nya, ia tidak bisa menolak. Tapi tidak bisa juga meng iyakan,, sedangkan ia masih bersekolah, dan tidak mungkin ia meninggalkan sahabat²nya yang ada di Jakarta.

Tapi rara juga bingung, jika ia kembali ke Jakarta akankah pintu rumah orang tuanya masih terbuka untuk rara, sedangkan waktu malam tadi ia mendengar sendiri bahwasanya erik mengusir nya dari rumah.

"Rara nggapapa ko omah, rara kayanya mau tinggal sama mama papa aja..

"Kamu yakin ra?..

"Iya omah, yakin seratus persen hehe..

Rara mencoba meyakinkan omahnya meski rara sendiri pun tidak yakin jika ia bisa kembali ke dalam rumah orang tuanya itu.

"Omah...abang udah tau semuanya..

"Tau apa ra..?

"Abang udah tau kalo rara bukan anak dari mama devi, melainkan anak dari selingkuhan papa

"Terus apa tanggapan dion?

"Abang bisa nerima rara, sikap abang juga masih seperti biasa omah, ucap rara

"Syukur lah kalo begitu disini juga masih ada omah yang akan selalu ada buat rara omah rara yang langsung merangkul rara kedalam dekapannya

Hangat...itu yang rara rasakan sekarang. Tapi apakah sehangat ini pelukan dari seorang ibu..
Rara juga ingin merasakan nya...
Ahh itu membuat rara ingin bertemu dengan ibu kandungnya..

**

Rara

Ya Allah..kapan ya rara bahagia..
Se ngga pantes itukah rara bahagia..
Bahkan sekarang abang udah beda sama rara...rara udah bener² kehilangan semuanya sekarang...

Mungkin bnr ya kata mama devi. Rara cuman beban yang seharusnya ngga ada.

Diary_Arrasya

"Rara...

"Iya omahh..

"Sini sayang, ada abang mu nih sama temen²nya

Benar bukan. Dion selalu ada saat rara membutuhkan nya,saat rara merasa sedih dan letih..dion datang baik itu sengaja ataupun tidak

**

"Ra. Ko malah kamu yang ngerepotin omah sih. Kan abang nyuru kamu kesini bukan buat ngerepotin omah.

Deg
Ini benar Dion kan. Rara rasa yang ia lihat sekarang bukan dion, ini pertama kalinya dion berbicara sedingin itu. Tapi itu menyakitkan bagi rara. Sedangkan hanya dion yang ia punya,lalu sekarang....

Baru saja tadi bukan rara membahas dion yang masih bersikap hangat pada rara dengan omah-nya..

Dan bukan ini yang rara harapkan, mana dion yang selalu ada untuk rara..

"Ko bengong sih ra. di tanya juga. malah bengong

"Eh.. maaf bang, i-iya,,rara juga ngga enak sama omah..

"Nggapapa dion, omah udah sembuh ko.. sebentar ya omah bikinin kalian minum dulu..

"Ngga usah omah, biar rara aja..

"Ngga ra, kamu masih sakit..

"Yaudah dion bantu omah ya..

"Yaudah ayo..

"Broo gw ke belakang dulu ya..pamit dion pada temannya

"Ok bro

..

"Ra..

"Iya ka..

"Masih inget gw ngga?

"Pacarnya ka livia kan

"Iya,,denis ucap denis mengingatkan

Iya, jadi teman yang di bawa dion itu adalah denis, pacar dari sahabat masa kecilnya di Surabaya yang tak lain adalah livia

"Boleh minta no hp kamu ngga ra?

"Buat apa ka..

"Nggapapa sih nambah kontak doang (alasan buaya ya gitu biasanya)

"Ohh yaudah nih rara menyodorkan handphone nya

"Makasih ra..

"Iya ka..

"Ga usah kaku gitu kali ra,,santai ae..

**

Disisi lain santi sedang mengeluh dengan tugas yang menumpuk yang di berikan oleh ibu Endang

"Si anjir nih. Kalo gw ga sayang orang tua, udah bolos dari jam pertama gw.

Barkk

"San. Santiiiiiiiii

Putri datang bersama raena dengan ter-ngah²

"Apasi anjir. Gw lagi pusing nih

"Piks si rara harus dikasitau.

"Hahh?

"Iya saaan. Gawaat, si rara di panggil ke ruang BK.

"Lah?? Ko bisa

"Si tolol rara malah ngunci'in nenek lampir di gudang. Udah tau si nenek lampir punya orang dalem, dia malah nyari masalah

"Lo tau dari mana put? Tanya santi

"Dari buntutnya nenek lampir

"Siapa?

"Arlen saaan jawab raena













Semoga suka

Vote...

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang