16.Tiara

572 31 1
                                    

Selamat membaca

**

Saat² penyiksaan rara akan kembali. Bahkan omahnya yang ia jadikan sebagai tameng berlindung kini sudah pulang.

Tepatnya pada pukul 10 pagi tadi..omahnya pamit, bahkan sempat menawarkan rara untuk ikut dengan omahnya, dikarenakan liburan akhir tahun. Tapi rara menolak

"Ah iya.. ko gw bisa lupa si. Omah kan blom ngasih tau siapa tiara² itu.. apa gw tanya papa ya..

Rara hendak menemui papanya di ruang kerjanya, tapi ia urungkan niat tersebut. Karena rara tau seperti apa jika erik diganggu saat bekerja,terlebih ini yang menganggu adalah rara. ah seperti menyerahkan diri pada harimau kelaparan pikir rara...

"Pas makan malem aja deh..

**

Selang beberapa jam, waktunya makan malam tiba. Ini saatnya rara menyiapkan mental untuk menanyai erik, yang pasti ia sudah tau apa resikonya

/Saat di meja makan/

Hanya dentingan sendok yang rara dengar,beda halnya jika ada dion di sebelahnya. Suasana rumah ini jadi begitu ramai..

Untuk memecahkan keheningan,rara memberanikan untuk berbicara

"Pah,,

"Hmm

"Rara mau tanya..boleh

"Tanya apa.jawab erik ketus seperti biasanya

"Tapi rara mohon. Papa jangan marah..

/Hening/..

"Tiara siapa pah?

Brakk!
Prang...

Piring yang ada di depan erik jatuh hingga pecah, akibat kerasnya gebrakan yang erik lakukan ke meja makannya

"Kenapa kamu tanya itu!

"Rara cuma pengen tau pah..

"Sini kamu..menyeret rara

Brukk

"Mungkin ini saatnya kamu tau.
Rara. Kamu bukan anak kandung devi. Dan nama yang kamu sebut tadi itu adalah nama ibu kandung kamu.

"Papa bohong kan.

"Untuk apa saya bohong.

"Teruss sekarang dimana mama tiara pa...

"Dia udah mati.

Degg

Mungkin jika rara mempunyai penyakit jantung, Ia sudah terkapar tidak berdaya.

Jadi apa yang ia sangka² selama ini benar. Ia bukanlah anak kandung devi...

"Jadi ini alesan mama sama papa benci sama rara?

"Iya.

"Tapikan rara masih anak papa.. kenapa papa ngga sayang sama rara kaya papa sayang sama abang..kenapa pa!?

"Berani kamu bentak saya hahh!! Mau tau alasan saya benci kamu. Karena kamu penyesalan terbesar saya rara. Andai kamu ga ada, keluarga saya pasti sangat damai saat ini.

Dug
Dug

Erik memukuli rara menggunakan balok kayu yang cukup besar.

"Tapi rara ngga tau apa². Kalian yang sudah berbuat tapi rara yang nanggung akibatnya. Itu ga adil paah!

"Sudah benar-benar berani ya kamu sekarang.

Bukk bukk
Rasa sakit itu hanya bisa rara tahan.
Melawan? Tentu rara ingin. Tapi tenaganya terkuras habis

Rara Hanya bisa pasrah rara membiarkan erik memukuli nya..ia sudah cukup mengeluarkan unek²nya yang ia pendam selama ini..rara bahkan tidak kuat lagi mendengar perkataan² erik yang menyakitkan bagi rara

"Saya bahkan ga mengharapkan kamu hidup rara!

Dug
"Dan satu lagi,Kamu anak haram. Makadari itu saya benci, bahkan jijik liat muka kamu. Ucap erik menekan kata 'jijik'

Dug..
Brukk

Lagi² rara terkapar tak berdaya di dalam gudang itu.. bahkan bukan lagi bau prabotan usang yang tercium di dalam gudang itu. Melainkan bau anyir,dari darah yang keluar dari mulut,lutut,pelipis, bahkan dari hidung rara.

Setelah puas memukuli rara, Erik pergi begitu saja meninggalkan anak itu.

"Mama Tiara..rintih rara

"Maaf rara telat. Rara baru tau sekarang kalo orang yang ngelahirin rara udah ngga ada...

"Rara pengen ketemu mama tiara..
Mungkin kalo mama tiara masih ada,nasib rara ngga se buruk ini...tangisan rara pecah saat itu juga..

"Aa..ngga ra. Lo harus kuat. Lo bukan anak yang lemah, mungkin tuhan udah ngerencanain sesuatu yang indah buat lo.. lo harus bersyukur, berkat kejadian ini, lo bisa punya abang kaya bang dion yang selalu ada buat lo. Masa gini doang nangis. 'ucap rara menyemangati dirinya sendiri dan mengusap air matanya..

Tess

Bukan air mata yang jatuh..

"Darah lagi..rintih rara sebelum pandangannya kabur kemudian menutup matanya..

Rara sangat benci dirinya yang sekarang. Ia begitu lemah.





















Semoga suka

Vote
Komen

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang