39.Bertahan

633 29 0
                                        

Selamat membaca

***
Sekecang mungkin rara berlari agar dapat segera sampai di rumahnya. Sekarang pukul 3 lewat 20 menit, kemungkinan ia telat..

Brakk

Suara pintu terbuka saat rara mendorong nya, sungguh itu ketidak sengajaan. Rara hanya takut papa nya akan marah jika ia telat dan memang nyatanya rara telat.

"Eh..siapa ini erik? Tanya laki² paruh baya yang berada di samping erik. Ya mungkin umurnya tidak jauh berbeda dengan erik

"Oh. Kenalin itu pembantu saya..

Lidah rara mendadak kelu mendengar pernyataan yang di berikan erik pada laki-laki paruh baya itu. Tega sekali erik mengenalkan rara yang notabenenya anaknya sendiri sebagai pembantu

"Wah, kamu pintar sekali memilih pembantu. Bahkan dia masih sangat muda..

Ingin rasanya rara mencolok mata laki² itu. Tatapan yang di berikan laki² itu pada rara sangat tidak wajar. Sama seperti om om pedo yang suka mengganggu wanita yang lewat di pinggir jalanan

"Biasalah, masalah ekonomi..sahut erik

Sebegitu malunya papa nya itu memiliki anak seperti rara.
Sedih? Itu sudah pasti. Tapi air mata rara enggan keluar,hanya rasa sesak di dadanya yang mewakili bahwa perkataan papanya itu sangat menusuk bagi rara

"Saya permisi ucap rara

Rara melenggang pergi meninggalkan dua orang itu di ruang tamu.
Setelah ini pasti rara akan di marahi lagi oleh erik, rara sudah hafal dengan sikap erik. Ia tidak akan pernah main main dengan ucapannya

**

Untuk apa menangis. Rara sudah benar² lelah untuk menangis, bahkan dulu rara sangat benci dengan air mata. Tapi belakangan ini ia sangat sering mengeluarkan air mata..

"Tidur ra,siap² kena omelan papa.. seengganya lo udah ada tenaga nanti gumam rara

Waktu berjalan sampai pada pukul 15:20 rara tertidur cukup pulas,tapi setelah mendengar teriakkan papanya tidur rara memdadak terganggu..

"Raraa!

Tok! Tok! Tok!
Pintu kamar rara di ketok oleh erik. Ralat hampir menggedor-gedor lebih tepatnya

"Rara bangun kamu anak sialan! Teriak erik di luar kamar

"Sebentar pa..

Rara hendak membukakan pintu kamarnya,tapi mendadak ia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh nya, alhasil dia sedikit terhuyung ke depan dan terjatuh

Brukk

"Sial.. kepala gw sakit banget..

Tess
Darah keluar dari lubang hidung rara. Ini salah satunya yang rara benci, penyakit sialan itu selalu merepotkan dirinya

"Raraa! Buka pintunya atau saya dobrak!!

"I-iya pa sebentar

Ceklek
Pintu kamar rara terbuka

"Sini kamu..erik menjambak rambut rara dan menyeratnya keluar dari kamar

"Lepasin pa..sakit.

Brukk
Erik mendorong rara kelantai hingga kepala nya terbentur dan menyebabkan memar

"Pa... sekali ini aja biarin rara istirahat. Rara cape

"Emang dasar anak ga tau diri kamu. Saya sudah bilang kamu harus pulang cepet. Di rumah ada tamu rara. Dia orang penting

"Rara udah usahain pa, sekolah rara kan jauh, secara rara kesini pake kendaraan umum bukan pribadi ra-

"Ah sudahlah. Saya tidak terima alasan kamu. Hidup kamu terlalu banyak alasan.

Belum rara menyelesaikan kalimatnya erik memotong nya terlebih dahulu seolah ia benar² muak dengan alasan-alasan yang di berikan oleh rara

Brugg..
Pintu gudang di tutup dan di kunci dari luar oleh erik, menyisakan rara yang berada dilam gudang itu

"Seenggaknya papa ngga mukulin gw,,, gumam rara

Tes
Tes
Tes

Rara membiarkan darah itu terus keluar dari hidungnya. Rara memejamkan matanya,sungguh ia benar-benar lelah sekarang.

***
Keesokan harinya rara pergi bersekolah seperti biasanya,,

"Ra..lo pucet banget. Pasti ngga sarapan lagi ya tebak santi

"Ga sempet san..

Bagaimana mau sarapan,rara saja sudah cukup bersyukur ia dapat datang ke sekolah tepat waktu. Pasalnya ia semalaman di kunci di dalam gudang,dan baru di bukakan saat pagi tadi oleh Devi.

"Yaampun ra, lo harus sadar sama kondisi lo yang sekarang. Lo ga kasian sama tubuh lo, katanya mau berjuang,, katanya mau sembuh. Gmna mau sembuh klo gitu caranya

"Hehe..iya iya mamah santii

"Gw ga becanda ya ra..

Tidak teman-teman,, santi tidak seperti yang kalian pikirkan. Ia hanya sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu, penyakit sahabatnya itu bukan penyakit yang bisa di sepelekan. Makadari itu santi sangat menjaga rara,ia tidak ingin sahabatnya itu kenapa-kenapa

"KALO JALAN PAKE MATA DONG!!
BASAH NIH BAJU GW

"Ya maaf. Lo sendiri ga hati-hati sih

"Yeuuu si nenek lampir. Malah nyalahin gw

Suara kericuhan terdengar di warung kantin, yang di sebabkan oleh luna dan putri

"Itu kayaknya suara si putri deh, coba lo liat ra, dia knapa. Gw nunggu di sini takutnya si raena nyari'in

"Oke, gw kesono dulu ya

"Hmm

***

"Humm satu jam pelajaran lagi nih,bolos yuk kali-kali lah..

"Yaampun putri ayolah,otak kita ini di bawah rata² nanti klo semisal kita bolos nih ya,trus ketinggalan pelajaran pas nanti ulangan lo cengo. Mau hahh..

"Wah.. baru kali ini gw denger kata² yang bermutu keluar dari mulut raena

"Heh..jangan salah, gini-gini isi beranda YouTube gw tentang motivator semua ucap raena merasa bangga pada dirinya sendiri
"

Emang elooo, kerjaannya ribuut mulu, apalagi tadi pas ngantin. Heboooh se isi sekolah cuma karna lo sama si nenek lampir lanjutnya

"Biarin. Seru tau jawab putri

Ngiiiiiiing..
Kepala rara mendadak pusing,di telinganya seolah ada bunyi yang begitu nyaring. Ia tidak bisa merasakan apa-apa lagi di tubuhnya, setelah itu pandangan nya gelap








Vote ya

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang