41.Berjuang untuk hidup

726 33 0
                                    

Selamat membaca

***
Sudah hampir 3 hari rara berada di dalam gudang itu, bahkan ikatan itu masih melekat pada tubuh mungilnya. Tapi rara bersyukur,ia masih bisa melihat dunia sekarang

"Laper..lirih rara

Rara melihat ujung kayu yang papanya patahkan saat akan memukulinya, dan itu sangat tajam,ada kemungkinan itu bisa memotong tali yang mengikat tubuh rara

Rara menggunakan kakinya yang kebetulan tidak terikat,ia menjangkau kayu itu,,

"Dapat..ucap rara senang

Rara dengan sekuat tenaga memotong tali yang mengikat tubuhnya itu,dan berhasil. Matirasa  rasanya tubuh rara,selama 3 hari itu ia tergeletak menempel dengan kursi usang itu.

Setelah dirasa tenaga nya yang sudah mulai kembali,rara beranjak keluar dari gudang itu, ia pergi ke dapur untuk mencari makanan. Kebetulan papa dan mama nya tidak ada di rumah jadi ia cukup leluasa sekarang

"Roti ajalah..kalo masak kelamaan keburu mama papa pulang

Rara memutuskan memakan beberapa helai roti yang di baluti selai strawberry kesukaannya. Setelah dirasa kenyang,rara pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya

***
Rara

Mah,, ngga salahkan rara nyoba lagi buat bertahan. Rara tau mamah kangen banget sama rara,tapi rara masih harus ngelanjutin hidup mah,,
Rara masih mau hidup..
Bantu rara ya mah,kalo suatu saat rara bener² cape baru rara nyerah

Diary_arrasya

..

Matahari pagi menyambut rara. Sudah cukup rara beristirahat,saat nya kembali menghadapi dunia yang kejam ini

Sudah siap dengan seragamnya rara pergi menemui papa dan mamanya di ruang tamu. Sebenarnya ada sedikit rasa takut ketika melihat papanya. Jangan sampai rara memiliki phobia pada papanya.g

"Pah..mah..rara berangkat sekolah dulu ya

"Masih hidup kamu? Saya kira udah mati. Berarti hukuman nya kurang ya

"Rara sehat² aja ko pa ucap rara tersenyum

"Sana pergi jangan kamu kira dengan kamu senyum saya ikut merasa senang begitu. Jangan harap

"Yaudah rara berangkat assalamualaikum

***

Rindu rasanya rara berada di sekolah, ia sekarang harus siap dengan serangan-serangan pertanyaan yang akan dilontarkan padanya

"Astaganaga...ra,,lo kemana ajaah,gw kawatir ra

"Em... kemaren g-gue,,oh iya ke Surabaya..iya gw ke Surabaya,ada urusan mendadak hehe

"Ooh..ke Surabaya, gw kira kmana,,dari kemaren bu Endang nanyain lo terus ra

"Ah massasih,,

"Iya anjir..

"Kangen kali bu Endang sama gw..

"Kangen palalu bengkok. Dia cape tiap ngabsen lo kaga ada terus, kalo di kira² belakangan ini lo sering bolos tau ra..

"Hehe,,ya maap

**
Mata pelajaran sudah selesai. Kini kantin menjadi tujuan para siswa.

"Yaampun ra.. seengganya lo izin ke

"Gw lupa put,kan ini mendadak..

"Emang lo sono ngga megang hp gitu?

Sekarang rara mematung. Pertanyaan raena itu sukses membuat lidah rara mendadak kelu saking buntu nya dia tidak tau harus mencari alasan apa lagi

"Eu...ituloh..nenek gw ga ngijinin....iyaa,,beneran. Serius

"Yaudah kali ra, iya kita percaya. Gugup amat kaya yang lagi ujian aja

"Hehe..rara hanya tertawa garing sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ra, lo di panggil ke ruang BK ucap salahsatu siswi

"Oh oke,,

"Gw ke ruang BK dulu ya pamit rara

"Iya ra,, tiati ya raaaa SEMANGAAAAAAAAT Ucap putri setengah teriak

Hanya memakan waktu kurang lebih 3 menit rara sampai di ruang BK

"Rara. Akhir-akhir ini saya lihat kamu jarang masuk sekolah, kenapa ra?

"Eum,, rara ada urusan mendadak kemarin bu, maaf

"Lagi-lagi itu alasan kamu, ra. Kalau bukan karena kepintaran kamu, kamu sudah saya pastikan akan di keluarkan dari sekolah ini

"Loh, ko gitu bu...

"Rara, apa kamu ga sadar, kamu sudah sering bolos sekolah. Di tambah kasus-kasus kenakalan kamu akhir-akhir ini.. sudah untung kamu masih di izinkan untuk masih sekolah di sini.

Rara hanya menunduk pasrah mendengar pernyataan dari Bu Endang

"Dan satu lagi rara, kalau saya dengar kamu tidak masuk sekolah lagi, atau kamu bikin ulah lagi, kamu akan di keluarkan dari sekolah ini

"Yahh, jangan dong buuuu. Nanti papa rara pasti bakal marah sama rara..

"Itu bukan urusan saya, itu sudah menjadi konsekuensi kamu rara.

***

Sesampainya rara di rumah,rara langsung melangkahkan kaki nya menuju kamarnya,ia memikirkan apa yang Bu Endang katakan pada nya tadi..

"Udah raaa, jangan di pikirin dulu,, ucap rara sambil memijat² kepalanya yang sedikit pusing

"Eh Besok libur,ke Surabaya lagi ah.. gw kangen abang sumpah. Ga perlu izin papa kali ya hehee..

Abang

Rara
Abaaang...
Besok rara ke Surabaya lagi,rara harap abang ada waktu buat rara besok

Rara
Tapi ngga usah di paksain ko bang,hehee

Readd

Tidak heran jika pesan dari rara hanya di baca oleh dion. Rara juga sudah terbiasa dengan itu,ia tidak keberatan samasekali

***

"Menurut kamu,, mendingan mana, coklat atau strawberry?

"Dion??

"DIOON IH

"Eh iya kenapa hmm? Tanya dion pada viona

"Kamu lagi liat apa sih. Sampe aku-nya di kacangin

"Maaf, ini tadi rara chat aku, katanya dia mau ke Surabaya

"Lohh, masasiih,, kapan?

"Besok

"Yaudah besok kita ajak rara jalan aja, gimana?

"Ngga deh

"Loh, kenapa?
















Vote
Vote

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang