Selamat membaca**
Kini rara sudah berada di tempat yang aman. Kamar rara maksudnya...tidak² ini juga bagian dari rumah erik,yang termasuk zona berbahaya bagi raraRara
Boleh ga sih ngeluh lagi...
Keknya Allah aja bosen denger keluhan gw..haha
Sakiit ya Allah..
Mama bahkan ga peduli.
Apalagi papa..
Kata² yang mereka ucapin aja seakan gw ini bukan anakny
"Anak saya"...kata itu hanya berlaku untuk bang dion..Diyary_Arrasya
Hanya berbaring saja tubuh rara masih terasa sakit. Banyak sekali pertanyaan di pikiran rara. Akankah ini terus berlanjut, tapi sampai kapan,secara sekarang harapan satu²nya yang rara punya pun pergi..dion.
Dion lebih memilih melanjutkan kuliahnya di luar kota... akankah rara bertahan jika terus²an tersiksa seperti ini?
Drrrtttt
DrrrttttBunyi handphone rara membuyarkan pikiran nya
"Raaa..kenapa ga angkat telpon abang?!...abang khawatir loh ra..
"Maaf bang..
"Kata mama kamu pulang jam 11 malam,kamu gapapakan?
"Gapapa bang,,selo hehee
"Dasar kamu... nanti kalo kamu butuh apa² bilang abang ya, dan..kalo mama papa jahatin kamu, bilang sama abang..
Iya bang mreka jahat. Rara di pukulin papa bang. Sakiit banget'batin rara
"Iya abang nya raraaaaaa hahaha...
Bohong jika dion tidak mengetahui kalau rara sedang berbohong..dion kenal betul adik nya itu..
"Ra,,mau cerita ngga sama abang? Tanya dion lembut
"Rara nggapapa bang,,
"Ra, sekarang abang jauh dari kamu, kalo ada sesuatu langsung bilang abang, kalo ngga telpon, chat aja..
"Iya siyap komandan
"O iya... Kamu lulus kan ra?
"Iya dong baang,,rara dapet nilai tertinggi loh di kelas..
"Wihh hebat kamu ra
"Iya dong hehee..
"Adiknya siapa dulu...
"Dion Dirgantara ucap mereka berbarengan dan di iringi gelak tawa..
"Ra,,udah dulu ya
"Ah ko sebentar doang siii
"Ntar di lanjut lagi ya cantiik, abang sibuk hehe
"Yaudah iya deh yang sibuuk
"Haha bisa aja kamu ra. Yaudah abang tutup ya telpon nya
"Iya bang..
"Assalamualaikum
"Waalaikumusalam..
Tuutt...
Panggilan berakhir...
Rara hanya terdiam. Memikirkan nasib selanjutnya. Jangan nyerah..dan jangan nyerah..itu yang selalu rara tanamkan di pikiran nya**
Waktunya masuk sekolah baru..
Rara tidak ingin momen ini di iringi dengan kesedihan..."Rara.. angkat kedua ujung bibirmuu sampai membentuk lengkungan indah.. cukup mudah bukan 'ucapnya pada pantulan dirinya di cermin
..
Dentingan suara sendok yang beradu dengan piring mengisi kesunyian ruang makan karena hanya ada devi dalam ruangan itu
"Oh masih idup kamu..ucap devi pada rara yang menuruni tangga rumahnya tanpa melihat ke arah lawan bicaranya
"Ko mama ngomongnya gitu..
"Ya saya kira kamu mati. Toh udah di pukulin,di tendang,di cambuk..
"Se benci itu ya mama sama rara? Rara ada salah apa sih sama kalian? Rara ngga pernah kan nuntut apa² dari kalian..rara cuma pengen rara di perlakuin layaknya anak kalian. Itu ajaaah
Plakk
Erik yang tiba² datang langsung menampar pipi kanan rara hingga membentuk ke merahan di pipi mulusnya itu.
"Lancang ya kamu!! Beraninya ngomong gitu.
"Tapikan pa... rara ngomong apa adanya.. iya kan?
Ahh siaaall rara kenapa menjawab seperti itu...ucap rara dalam hatinya yang sekarang sudah siap jika akan menerima ocehan erik kmbali..
"Hehh anak sialan menjambak rambut rara
"Sakit paa...sela rara sambil memegangi rambutnya
"Ga tau di untung ya kamu!!. Saya sudah berbaik hati masih mau nampung kamu di rumah ini. Kalau bukan karena dion yang meminta adik, saya ga akan pungut anak jalanan seperti kamu!!!
Brukk
Deg
Apa yang erik katakan tadi. Anak jalanan?
Apa saking bencinya dia pada rara, sampai menyebut anak sendiri sebagai anak jalanan..Rara hanya diam terduduk sambil menatap teras rumahnya,ia masih mencerna perkataan erik tadi
Akankah itu kenyataan. Bahwasanya rara benar² bukan anak erik dan devi...jika benar,, bagaimana dengan mimpinya yang sangat ingin di sayang oleh mama dan papanya.
Kalau rara anak kandungnya saja sudah mustahil bagi rara mendapatkan itu,, apalagi jika rara bukan anak kandungnya..itu semuan Hanya angan saja mungkin.
Ah sial. Perkataan itu benar benar menusuk bagi rara, harapan nya pudar. Mana ada anak yang tidak sakit hati jika orang tuanya menyebutnya sebagai anak jalanan..hancur sudah keinginan rara mengawali hari dengan senyuman
Semoga suka...
Vote
Komen

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear ABANG
Teen Fiction"..Tidak semua orang memiliki hidup yang mudah.meski berusaha, adakalanya dunia tidak mengizinkannya bahagia.." Rara ingin menentukan rencana takdir nya sendiri. Di buat se-indah mungkin tapi.. Kadang takdir berjalan tidak sesuai rencana,tapi dari s...