40.Terulang lagi

613 29 0
                                        

Selamat membaca

***

"Gw takut rara kenapa-kenapa put..

"Bukan cuma lo yang takut rae,gw sama santi juga ngerasain hal yang sama

"Gw bener² kasian sama rara. Kenapa hidupnya bener bener kacau,udah cukup dia yang terus terusan di siksa sama mama papanya, di tambah masalah sekolah dan sekarang ditambah penyakit itu...

Raena dan putri hanya diam setelah mendengar penuturan kata dari santi,memang benar adanya yang santi ucapkan tadi. Seolah dunia tak mengizinkan rara untuk bahagia barang sekali pun

Sudah 1 jam lebih rara di ruang ICU,santi, raena dan putri setia menunggu temannya itu. Mereka bahkan rela tidak pulang hanya untuk menjaga rara

***
/Didalam ruangan/

Rara mengerjapkan matanya,ia sudah sangat hapal dengan bau yang menyeruak masuk ke dalam hidungnya itu,dan untuk ke sekian kalinya ia bangun dan langsung berada di ruangan ini.

"Ra.. udah bangun

"Eh dokter revan..

"Ra ko kemaren ga datang tanya dokter revan

"Maaf dokter,rara lupa

Itu hanya alasan rara untuk mengelak, sebenarnya ia sangat ingat dengan jadwal kemoterapi nya yang sudah di tentukan

"Ra, penyakit kamu udah bertambah parah, ini udah masuk ke stadium akhir ra.. leukemia akut lebih tepatnya. Kamu seharusnya jangan terlalu cape, tenangkan pikiran kamu dan jangan sampai telat makan..ini juga, kenapa badan kamu banyak memar gini seperti habis di pukulin

"Dokter, makasih udah perhatian sama rara. Rara jadi ngerasain sosok ayah dari dokter revan. Soal penyakit rara tolong di rahasiain ya,jangan ada yang tau selain rara sama dokter. Rara janji rara akan lebih hati-hati

Dokter revan keluar dari ruangan ICU dan di sambut oleh banyak pertanyaan yang di lemparkan padanya, siapa lagi pelakunya jika buka ke3 sahabat rara

"Dokter gimana keadaan rara tanya santi

"Rara masih bisa sembuh kan dok sekarang putri yang bertanya

"Rara ngga bakalan nyusul mamanya sekarang kan dook..dan ini raena

Dokter revan hanya bisa menghela nafas"kalian tenang dulu, sekarang rara udah sadar, kemungkinan kecil rara bisa sembuh..dan..rara tidak akan menyusul mama kandungnya sekarang. Rara gadis yang kuat

Putri, raena dan santi mengangguk setuju dengan ucapan dokter revan. Rara memang gadis yang kuat

***

"Ra yakin ngga mau gw anter..

"Ngga santi, rumah gw deket ko..lebay amat..haha

"Bukannya lebay ege. Gw kawatir ini...gmna klo om erik ngeapa-apain lo sekarang juga udah malem..

"Gapapa santi..itu lo sendiri tau ini udah malem, pasti mama papa gw dah tidur

"Yaudah lo balik, terus langsung istirahat ya

"Iya santi,, makasih ya

"Makasih buat apa?

"Buat semuanya,,kalian sahabat gw yang terdebes pokonya

"Yaelah ra, gitu doang mah kaga ngapa² kali..udah sono balik..

"Ok..bayy

**
Rara sekarang sudah berada tepat di depan rumahnya. Ia hanya berdoa semoga memang benar mama dan papanya itu sudah tidur,jadi rara bisa langsung tidur dan beristirahat tanpa harus berhadapan dengan papanya terlebih dahulu.

Ceklek
Pintu utama terbuka, dengan sangat pelan rara mengendap-endap masuk ke dalam rumah nya. Ah sudah seperti maling saja..
Hanya tinggal dua langkah menuju tangga rara di kejutkan oleh keberadaan erik yang mungkin sedari tadi sudah melihat rara masuk ke dalam rumah dengan mengendap-endap.

"Habis darimana kamu!
Bagus ya. Kemarin sudah saya kasih hati malah minta jantung. Udah untung saya ngga mukulin kamu kemarin. Tapi sekarang kamu ngga akan saya kasih ampun

"Jangan pah,rara cape. Jangan terus-terusan mukulin rara..

"Saya mukulin kamu supaya kamu jera. Memang pada dasarnya jalang ya tetap jalang

Rara diam mendengarkan penuturan kata erik. Ia mengingat kata itu pernah di ucapkan oleh dion. Sedih rasanya jika mengingat masa-masa saat itu

Brukk
Seperti biasa,erik membawa rara ke gudang belakang.

Bahkan sekarang ia tidak membiarkan rara bergerak leluasa, setelah mendorong rara ke kursi. Ia mengikat kencang tubuh rara disana. Setelah itu erik mengambil balok kayu yang cukup besar untuk memukuli rara

Bukk
"Saya sudah cape sama kelakuan kamu rara!

Bukk
"Dasar anak ga tau di untung. Sudah saya sekolahkan,saya kasih tempat berteduh. Tapi kamu ga tau terimakasih!

Bukk
"Saya benci kamu rara!! Sana susul mama kamu. Saya muak liat muka kamu!

Rara menerima hukuman itu dengan ikhlas. Yah apa lagi yang harus rara perbuat.. memberontak? Sudah pasti rara kalah tenaga dengan erik. Melawan? Ah itu sudah jelas rara akan sangat kewalahan jika melawan erik

Rara hanya diam menahan rasa sakit dalam dirinya.

Brukk
Sebelum pergi erik menendang kursi yang di duduki rara,sehingga kursi itu terguling bersama tubuh rara yang lemah.

"Saya harap kamu tidak membuka mata kamu besok pagi

Erik pergi meninggalkan rara yang hanya menatapnya sendu. Hanya satu harapan rara sekarang, yaitu semoga ucapan papa nya itu tidak terkabulkan. Ia masih ingin melihat dunia besok, ia masih harus minta maaf pada abang nya..













Vote
Vote
Vote

Dear ABANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang