Selamat membaca
***
"Gw takut put..
"Ga akan terjadi apa² ko sama rara, kita tau kan rara orang nya kuat..
"Ra.. bangun ini udah sore..'ucap santi menepuk-nepuk pelan pipi rara
"San..ko rara ngga bangun²
"Ra. Lo ga lgi becanda kan, gw marah klo lo bcandanya kek gini. Ini ga lucu ra
"Gw takut put..'imbuh raena memeluk putri
"Tenang rae..tenang dulu,gw yakin rara cma tidur
"Ra.. bangun. Lo denger kita kan..ra!
Sejak saat itu sampai saat ini rara enggan membuka matanya. Ia seperti nyaman dengan dunia mimpinya
"Tapi sampai kapan rara mau tidur put. Ini udah mau satu minggu..
"Dokter revan ada di dalem, kita percayakan ini sama dokter revan...
Kreekk
Pintu kamar inap rara terbuka memunculkan sosok dokter revan"Gimana dok..udah ada peningkatan sama kondisi rara?
"Rara udah sadar ko, dia tadi nyari kalian. Klo mau masuk jangan berisik ya ucap dokter revan kemudian melenggang pergi
***
"Ah ga asik lo san. Masa gw kalah mulu
"Itu nasib lo rae..
Layaknya pasar,ruang inap rara kini menjadi tempat bermain ke2 bagi tiga sekawannya, rara hanya memperhatikan dan sesekali ikut tertawa melihat raena yang selalu kalah telak oleh santi dan putri
Drrt drrt
Handphone rara bergetar menandakan ada panggilan masuk/Di telpon/
"Halo omaah..rara kangen
"Halo sayang,omah juga kangen.. kapan bisa kesini lagi? Tanya omah rara di sebrang telpon
"Eum..kapan² ya oma..oh iya, gimna kabar bang dion oma?
"Dia baik² ajh ko ra..
Kamu tiap chat atau telponan sama oma pasti yang kamu tanyain dion. Emg kamu ga pernah kontekan lagi ya sama dion?"Engga omah, rara takut ganggu bang dion..
"Oh iya, gmna kabar kamu.. omah boleh video call?
"Eh..omaa, rara ada tugas nih nanti lagi ya omah..
Tuut
Panggilan di putus secara sepihak oleh raraSangat tidak mungkin jika rara menyetujui keinginan omahnya itu, secara rara sekarang sedang terkapar lemah di ranjang rumah sakit. Ia tidak ingin omahnya mengetahui akan hal itu
"Ko lo ga ngomong aja ra,sama omah klo lo lgi sakit
"Ga usah lah. Omah gw itu punya darah tinggi, gw takut nanti kambuh..ini bukan masalah besar ko..
"Bukan masalah besar pantatmu..
Plakk
Putri menampar pelan mulut raena"Di ajarin siapa kaya gitu hah!
"Santi jawab raena seadanya
Yang di singgung hanya diam sambil menyandarkan kepalanya pada sofa dan memejamkan matanya tidak peduli
***
Akhirnya setelah 2 minggu di rawat rara sudah di perbolehkan pulang. Dan sekarang ia sedang berada di ruang tamu bersama santi. Raena dan putri langsung pamit pulang setelah mengantarkan rara pulang ke rumah santi.
"Ah gw lemah bgt ya.. ucap rara memecah keheningan
"Jan ngomong gitu ra, klo lo lemah mungkin lo udah sama tuhan sejak dulu
"Hehh mulutnya ya..
"Hehe..canda..
"Gw masih mau idup san, gw pengen ngerasain yang namanya kebahagiaan..gw pengen lagi ngerasain di peluk abang, gw pengen di manjain sama papa, di peluk mama devi..gw pengen itu semua..apa terlalu egois ya kalo gw minta itu semua
"Ngga ra,lo ngga egois. Bahkan itu semua hak lo, lo berhak bahagia ra. Santi merangkul pundak rara dan membawanya kedalam dekapannya
Santi sangat mengerti dengan keadaan sahabat nya yang satu ini,ia sangat perihatin dengan keadaan rara. Bahkan jika santi yang berada di posisi rara mungkin sudah jauh² hari ia menyerah.
Bagaimana tidak,dunia begitu tidak menginginkan kehadiran seorang Arrasya Dirgantara. Sudah cukup dengan fakta bahwa dirinya bukan anak kandung mamanya,di tambah dengan siksaan² yang ia alami kemudian ujian penyakit yang ia derita,dan yang paling menyakitkan tidak seorang pun orang yang rara percaya bertahan dengan rara. Bahkan dion saja yang notabenenya di jadikan senjata oleh rara malah berbalik menyerang rara dan akhirnya menoreh luka yang cukup dalam bagi rara.
***
3sekawan sedang berkumpul di kantin. Kenapa 3? Karena rara tidak ikut bersama mereka..
"Gimana nih, kita kasihin ke rara jangan ya surat dari bu Endang
"Kasih lah
"Tapi gw takut puut, gw takut nantinya malah nambahin beban pikiran rara
"Tapi malah akan lebih buruk lagi rae kalo rara ga di kasih tauuu
Vote
Vote

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear ABANG
Teen Fiction"..Tidak semua orang memiliki hidup yang mudah.meski berusaha, adakalanya dunia tidak mengizinkannya bahagia.." Rara ingin menentukan rencana takdir nya sendiri. Di buat se-indah mungkin tapi.. Kadang takdir berjalan tidak sesuai rencana,tapi dari s...