Antara Pantai dan Hotel

160 38 3
                                    

Saehee mengeluarkan satu-persatu pakaiannya dari lemari dan menjejerkan pakaian berbagai warna itu diatas kasur. Ia kembali menggeleng. Untuk kesekian kalinya, ia kembali mengeluarkan beberapa pasang pakaian dari lemari dan mulai memasangkannya ke tubuhnya seraya menatap cermin. Wajahnya terlihat frustasi. Tak ada pakaian yang cocok untuknya saat ini. Dimatanya, semua pakaiannya sangat tidak modis dan tidak bagus di pandang mata. Sayang sekali, ia hanya membawa beberapa pasang pakaian dari Seoul. Pakaian terbaiknya semua tertinggal di apartemen Jimin. Bodohnya ia. Kenapa ia harus membawa pakaian alakadarnya seperti ini?

Saehee kembali memungut satu persatu pakaian dan memasukkannya kembali dengan asal kedalam lemari. Ia mulai mencari koleksi pakaian lamanya yang ia tinggal disana, berharap ada pakaian yang bisa menarik perhatiannya dan menarik hatinya juga tentunya. Saehee mengobrak-abrik isi lemarinya, mengeluarkan satu persatu pakaian yang segera ia pasangkan ke tubuhnya yang terbalut handuk dan kembali mencampakkannya ke lantai.

“Aish, kenapa tidak ada yang bagus sih!” gerutu Saehee kesal.

Saehee beranjak menuju kopernya yang berada di sudut ruangan. Ia bahkan tanpa sadar sudah menginjak-injak pakaian yang berserakan di lantai. Dengan segera ia membuka koper itu, mengeluarkan isinya dan memilihnya dengan seksama dan teliti.

Tangan Saehee tiba-tiba berhenti mengacak-acak kopernya, lalu dengan segera menampar pipinya pelan.

“Apa-apaan ini?! Kenapa aku harus sesenang ini? Aish! Kau benar-benar sudah kehilangan akalmu, Saehee,”ucap Saehee. Ia mengambil sepasang pakaian yang ia temukan di koper dan segera memakainya. Tak lupa, setelahnya ia langsung memoleskan make-up natural ke wajahnya. Gadis itu bahkan tak memperdulikan keadaan kamarnya yang seperti baru saja terkena hantaman badai. Saehee tak membereskan pakaian yang sudah berserakan di lantai dan hanya melangkahinya dengan hati-hati, tak ingin menginjak pakaian yang terlihat pasrah tergeletak di lantai. Saehee kembali mematut bayangannya di cermin lalu mengulas sebuah senyum tipis. Ia mengumbar beberapa pose bak model papan atas sambil memainkan mimik wajahnya.

“Cantiknya,” puji Saehee kepada bayangannya di cermin seraya mengelus pelan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cantiknya,” puji Saehee kepada bayangannya di cermin seraya mengelus pelan kepalanya. Saehee mengambil parfum di meja yang ada di samping cermin dan segera menyemprotkan parfum itu ke tubuhnya. Seulas senyum puas terpajang di wajahnya. Entah kenapa ia sangat bersemangat walaupun ia masih berusaha keras untuk menutupi raut itu di wajahnya. Saehee memakai ankle boots berwarna hitam yang sudah ia sediakan sejak awal di samping kasur. Tak lupa ia menyambar tas selempang diatas kasur yang sudah tertutup beberapa potong pakaian. Ia berdehem pelan lalu kembali menuju cermin, menatap dirinya yang terlihat sangat cantik hari ini.

Saehee menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

“Jangan terlalu semangat. Bersikaplah seperti biasa.”

Saehee berjalan menuju pintu. Tak lupa ia kembali menarik nafas panjang, mencoba menetralkan kegugupan dan antusias yang sejak tadi bergejolak. Ia merapikan pakaiannya yang sudah rapi, lalu berdehem sejenak.

Jangan Baper! Kita Cuma MANTAN |Jeon Jungkook| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang