Autopsi

225 22 1
                                    

I news- seorang gadis berinisial ZN di duga telah melakukan bunuh diri, dengan alasan yang masih belum diketahui. ZN nekat lompat dari gedung mall Magelang, Jawa tengah. Kabarnya sang gadis diketahui meninggal di tempat.

"Saya, melihat korban berjalan sambil menangis. Dengan banyak luka di tubuhnya," ujar Lila, salah seorang ibu-ibu yang sedang berbelanja.

Hal itu tentunya, membuat banyak pihak bertanya-tanya. Hingga hari ini korban berinisial ZN kabarnya sedang menjalani autopsi.

"Dia berdiri di tepi atap mall, lantai dua. Sebelumnya saya juga tak sengaja mendengar percakapan korban. Yang membicarakan universitas," sambung Nina, warga setempat yang turut menyaksikan kejadian tersebut.

🥀🥀🥀🥀

Di sebuah rumah sakit umum daerah Yogyakarta. hanya terdapat dua dokter autopsi, satu dokter ahli patologi yaitu dokter Egi dan satu dokter ahli forensik yaitu dokter Agam. Terlihat jelas alat bedah sudah berjejer rapi, dari mulai pisau bedah, pinset sirurgis, klem arteri, gunting jaringan, nalpuder, serta jarum jahit luka.

Jenazah korban terlihat terbaring di atas brankar, kaku dan tak berdaya. Ahli patologi, dan pengacara sedang menunggu kedatangan dokter Agam ahli forensik.

"Kalian semua sudah siap?" tanya dokter Agam yang baru saja sampai di ruang bedah.

Mereka berdua terlihat mengangguk, siap. Kemudian para dokter segera memeriksa bagian luar tubuh jenazah. Terlihat beberapa luka, sedikit lebam, serta kepala yang retak.

Luka sayatan akibat pisau sangat terlihat jelas. Akan tetapi dokter Agam masih belum bisa mendiagnosis sang jenazah, itu semua diakibatkan oleh banyaknya luka baru yang ditimbulkan akibat benturan keras. Akhirnya tanpa perlu menunggu lama dokter Agam langsung mengambil kesimpulan bahwa sang gadis mengalami penculikan sebelum akhirnya ia mengakhiri hidupnya.

"Sepertinya korban, mengalami penculikan dok," ucap Egi.

"Bener. Banyak luka sayatan akibat pisau di bagian tubuhnya," kata Agam.

Sang pengacara kemudian segera mencatat apa yang perlu ia catat. Tak lupa, ia memotret beberapa bagian tubuh jenazah.
Tinggi badan : 150
Berat badan  : 42
Bentuk gigi    : rata, dan normal
Warna mata  : hitam
Dan juga berapa banyak goresan luka, sayatan dan tanda lahir yang bisa dijadikan barang bukti.

Dokter Agam mengernyit, heran.

"Kita lanjutkan pemeriksaan dalam."

"Tunggu sebentar, dok," sela Agam.

Saat itu semua orang bertanya-tanya. Kenapa? Ada apa?

"Ada apa dok?" tanya Egi.

"Ada yang aneh di area vulva nya."

"Anda yakini, dokter?"

Agam mengangguk. Sebagai ahli forensik, Agam tau betul semua luka. Sebelum jenazah benar-benar dibedah. Agam lebih dulu melihat vulva jenazah.

Kini terlihat jelas akibat kematian kliennya. Selain terdapat luka sayatan, dan luka bunuh diri, terlihat juga robekan selaput dara di area vulva nya.

Kening Agam mulai berkerut. Heran, selaput dara robek tak tentu arah. Kebingungan Agam terpecah. Mata dokter itu langsung terbelalak saat melihat rekannya yang mulai membedah mayat tersebut. Mau tidak mau, ia harus ikut andil dalam pembedahan tersebut.

Mulailah memberi desinfektan pada bagian tubuh yang akan disayat, perut dan bagian dada. Egi menatap lekat tubuh kaku yang tergeletak di atas brankar. Lalu Agam memakaikan duk pada jenazah.

Dengan scalpel, dr. Agam membedah dada dan perut jenazah dengan membentuk huruf "u," seperti ratusan kali yang pernah ia lakukan sebelumnya. Di ambilah beberapa organ dalam, seperti ginjal, paru dan empedu untuk diobservasi lebih lanjut oleh Agam.

Bagiamana bisa, tidak ada tanda-tanda lebam dari organ dalam tubuh. Lalu mengapa selaput dara sang gadis robek. Bisa disimpulkan bahwa sang gadis bunuh diri setelah kasus seks itu dilakukan atau bisa juga gadis itu tertekan akibat janin yang akan timbul. Namun, sampai detik ini para dokter forensik tidak menemukan adanya janin dalam rahim si gadis.

"Ginjalnya masih terlihat bagus dok. Tidak ada racun dalam tubuhnya," jelas Egi.

"Ada zat kimia yang gadis ini minum," ucap Agam.

"Dokter yakin, tidak ada racun dalam tubuh mayat?" lanjut Agam.

Egi mengangguk yakin. "Saya yakin Gadis ini mengalami penculikan dan pelecehan dalam waktu yang bersamaan. Pelaku tidak meracuni makanan dan minuman sang korban. Itu yang dapat saya simpulkan dok."

"Baik, kita cukupkah tindakan autopsi sampai disini. Jika ada kejanggalan dari keluarga gadis atau bukti baru. Anda bisa langsung menghubungi rumah sakit dan keluarga. Kami akan siap melaksanakan autopsi kedua jika surat autopsi kembali dikeluarkan," jelas dokter Agam.

Sang pengacara kemudian mengangguk. "Baik, terimakasih dokter Agam. Terimakasih dokter Egi," ucap pria itu yang kemudian keluar dari ruangan.

Keluarnya pengacara dan Agam. Sekaligus menutup autopsi dan bedah mayat pada hari ini.

Yap, tindakan akhir diberikan sepenuhnya kepada Egi dan dua orang perawat. Agam yakin rekannya bisa melakukan tugas tanpa harus mengambil organ dalam sang mayat.

🥀🥀🥀🥀

Autopsi forensik, KUHP Pasal 222 dan KUHAP Pasal 133 dan 134, telah mengatur mengenai autopsi forensik. Adanya ketentuan mengenai pemberitahuan kepada keluarga korban untuk dilakukannya autopsi forensik, merupakan kendala tersendiri di dalam implementasinya, yang justru menghambat penegakan hukum dalam kasus-kasus kematian yang tidak wajar.

Sumber: https://ejournal.uksw.edu


🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Berdasarkan hasil otopsi, sebab mati Niren ini akibat luka tusuk pada tangan kanan  dan kaki yang menusuk terlalu dalam. Bahwa dengan demikian adalah tidak adil dan tidak beralasan kalau dalam perkara lain ditentukan sebab matinya korban berdasarkan otopsi.

Sang pengacara menetapkan barang bukti berupa : 5 (Lima) luka sayatan pisau. 64% zat kimia. sidik jari mayat. 2 (Dua) lembar photo otopsi mayat. 4 (Empat) lembar photo TKP. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 14 (Empat belas)
Surat-surat. 4 (Empat) lembar hasil otopsi mayat. Yang ditandatangani oleh dokter Agam. Namun, hingga detik ini pengacara masih belum menemukan pelaku.

Dr. Gina Safitri, selaku dokter pada RS Umum Medika Yogyakarta telah melakukan pemeriksaan terhadap Jenazah Niren dengan Kesimpulan pada pemeriksaan ditemukan : keluar darah dari kepala, hidung dan telinga, serta retaknya bagian kepala dan keluarnya otak. Luka robek pada kepala. Patah tulang terbuka pada betis kiri. Semua keadaan tersebut di atas akibat kekerasa.

Hingga hasil akhir menunjukkan bahwa kematian Niren disebabkan oleh pelecehan, kekerasan dan bunuh diri.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Terimakasih banyak kepada kalian yang sudah menyempatkan membaca cerita ini. Tanpa kalian aku bukan apa-apa dan cerita ini mungkin tidak akan ada.

ANYELIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang