8. Diktator

7.4K 551 18
                                    

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca...

Semangkuk bubur, segelas air putih, dan secangkir jahe hangat sudah tersaji di atas nakas. Setelah menunggu sekitar tiga puluh menit, akhirnya Lala sadar dari pingsannya. Kondisinya masih lemah karena sedari pagi perutnya belum terisi makanan.

Zacky membantu Lala untuk duduk bersandar. Ia kembali duduk di tepi kasur, lalu mengambil mangkuk yang berisi bubur nasi yang sudah dibuatkan oleh Mama Indah tadi. Ia mengambil sendoknya dan bersiap untuk menyuapi Lala.

"Buka mulutmu!"

Lala sedikit terkejut ketika mendengar ucapan bernada perintah dari Zacky tadi.

"Buka mulutmu, La!"

Bukannya menuruti perintah Zacky untuk membuka mulut, Lala malah menutup mulutnya dengan tangan kanannya seraya menggeleng menatap Zacky.

"Kamu harus makan. Kamu butuh asupan makanan agar cepat pulih."

Lala masih kekeh dengan aksinya menutup mulut. Ia menggeleng kuat ketika Zacky menyodorkan sendok berisi bubur ke depan mulutnya yang tertutup telapak tangannya.

"Saya enggak suka bubur, Pak," ucap Lala dengan suaranya yang teredam oleh telapak tangannya.

"Kenapa?"

"Rasanya hambar," jawab Lala dengan mulutnya yang masih tertutup telapak tangannya.

"Coba dulu!" Zacky kembali menyodorkan sesendok bubur ke depan mulut Lala yang tertutup telapak tangan.

Lala tetap teguh dengan pendiriannya. Ia menggeleng kuat dengan tangannya yang masih setia menutup mulutnya.

Zacky menurunkan sendoknya, lalu menghela napasnya pelan. Ia baru mengetahui kalau Lala adalah seorang gadis yang mempunyai sifat keras kepala juga, tak kalah jauh dengan sifat yang dimilikinya.

Selama mengenal Lala sebagai sekretarisnya, Zacky hanya tahu kalau gadis yang sudah ia peristri itu adalah gadis yang penurut karena Lala selalu mematuhi segala perintah dan ucapan Zacky tanpa adanya bantahan. Namun, kali ini berbeda. Lala terlihat menolak segala ucapan dan perintah Zacky hanya karena bubur.

"Saya mau minum aja, Pak."

Zacky mengambil cangkir yang berisi jahe hangat, lalu memberikannya ke Lala.

Dengan ragu Lala mengambil cangkir tersebut, lalu menyesapnya sedikit.

"Minum lagi!" ucap Zacky ketika Lala hendak meletakkan cangkir yang berisi jahe hangat itu ke atas nakas.

Mendengar nada tegas dari Zacky, mau tak mau Lala kembali meminum jahe hangat itu hingga tersisa setengah cangkir. Ia kembali menyimpan cangkir tersebut ke atas nakas, lalu menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang.

"Buka mulutmu, La! Kamu harus makan."

"La," panggil Zacky ketika Lala hanya diam tak merespon ucapannya.

AuristelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang