Selamat membaca..."Mau makan di sini atau dibungkus?"
Zacky menoleh untuk menatap istrinya, setelah memarkir Land Rover warna hitam kesayangan di pelataran rumah makan padang langganannya.
Selepas meeting di salah satu restoran bintang lima yang letaknya lumayan jauh dari kantor Deza, Zacky mengajak Lala untuk segera berpamitan. Ia beralasan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Ia sudah tak nyaman dan tak tahan lagi berada di sana karena selama meeting berlangsung, beberapa kali client-nya menatapnya dengan tatapan menggoda dan melempar modus rayuan secara terang-terangan. Ingin sekali Zacky pergi dari tempat itu segera, tetapi ia tahan. Orang nomor dua di Deza itu harus bersikap profesional. Untunglah ada Lala yang bisa ia andalkan untuk meminimalisir ia berinteraksi dengan client genitnya itu.
"Kenapa enggak makan sekalian saja tadi di sana?" tanya Lala balik yang langsung mendapat dengusan kesal dari Zacky.
"Takut sama Bu Nova?"
"Memangnya kamu rela, suamimu ini jadi santapan janda genit?"
Sepasang bola mata berwarna abu-abu itu melebar mendengar fakta baru itu. "Bu Nova? Janda? Masak sih? Masih muda gitu."
Zacky menghela napasnya berat. "Cari saja di internet, siapa Nova Ghania Ayu itu. Pemilik dari Ghania Estates."
Zacky melepas seatbelt-nya, lalu keluar dari mobil.
"Dih, ngambek! Sudah tua juga, masih ngambekan. Kayak anak kecil saja," cibir Lala, kemudian melepas seatbelt-nya dan melangkah keluar menyusul Zacky yang berdiri menunggunya di depan mobil.
"Abang sudah sering makan di sini?" tanya Lala ketika keduanya baru memasuki rumah makan tersebut. Sang pemilik rumah makan langsung menyapa Zacky dengan akrab.
"Ini salah satu rumah makan favoritku."
"Mau pesan apa?" lanjut Zacky sembari menatap Lala yang sedari tadi menatap sekitar. Jam sudah memasuki waktu makan siang. Tak heran jika suasana rumah makan Padang tersebut ramai dan dipenuhi banyak orang yang sibuk melahap makanan untuk mengisi kembali energi mereka sampai jam pulang nanti sore.
"Aku mau ayam pop, sambal ijo-nya jangan sampai ketinggalan. Aku juga mau dendeng batokok. Sama satu lagi, daun singkong rebus."
"Cuma itu? Rendang, gulai tunjang? Enggak mau?"
Lala menggeleng. "Kalau aku cukup itu saja."
Zacky mengangguk. "Kamu cari tempat dulu, nanti aku susul."
Sembari menunggu Zacky, Lala membuka ponselnya. Ia masih penasaran siapa sebenarnya pemilik dari Ghania Estates.
"Masa sih, Bu Nova janda?" Lala terus menggulir layar ponsel. Membuka laman pencarian satu per satu untuk mencari tahu siapa client yang baru saja mereka temui itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Auristela
RandomYang dadakan bukan hanya tahu bulat, tapi menikah juga bisa dadakan seperti yang dilakukan oleh Zacky dan Lala. Sahabat dari Dewa itu menikahi sekretarisnya karena suatu kondisi yang memaksanya untuk melakukan pernikahan segera. Penasaran dengan kis...