10. Ujian Pertama

7.1K 512 28
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca...

Lala memilih untuk menonton televisi di ruang keluarga sembari menikmati kue yang ia beli bersama Zacky tadi.

Bu Laila yang baru memasuki rumah, segera melangkah menuju ke ruang keluarga ketika indra pendengarannya mendengar suara pembawa acara gosip dari televisi yang sedang Lala tonton.

Bu Laila yang berdiri di belakang sofa panjang yang diduduki Lala menatap putri sulungnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya dramatis.

"Bukannya masak, ini malah nonton acara gosip," cibir Bu Laila yang membuat Lala menoleh dan nyengir sambil menatap ibunya.

"Lebih baik kamu ikut Ibu ke dapur. Bantuin Ibu masak sekalian kamu belajar masak daripada di sini, nanti lama-lama kamu bisa jadi biang gosip."

"Yang biasa ngegosip di tukang sayur 'kan Ibu," ucap Lala.

"Hust! Enggak usah ngebantah. Cepat sini bantuin Ibu masak."

Tak mau mendapat omelan dari Bu Laila, Lala segera mematikan televisinya. Ia meraih piring lepek tempat kuenya yang sudah kosong serta gelas yang tadi ia isi dengan air putih dan sekarang juga sudah tandas.

Lala segera menyusul Bu Laila ke dapur.

"Di dalam kulkas ada ikan mujair yang udah Ibu bumbui. Tolong kamu ambil, terus goreng."

"Ibu mau masak sayur bayam, ikan goreng, sama sambal."

"Nanti sambalnya yang pedes biar mantep," cerocos Bu Laila.

"Eh ... Nak Zacky suka makanan pedes atau enggak, Mbak?" Bu Laila yang sedari tadi sibuk menyiapkan bahan untuk sayur bayam, kini menghentikan kegiatannya dan menoleh untuk menatap Lala yang sedari tadi masih diam di dekat kulkas.

"Pak Zacky suka cabai kok, Bu ... makanya omongannya juga kadang ikut pedes karena mulutnya kebanyakan makan cabai."

"Hust! Enggak boleh ngatain suami." Bu Laila kembali berbalik memunggungi Lala dan melanjutkan kegiatannya untuk mencuci sayuran yang sudah disiapkan.

"Enggak ngatain, Bu. Emang kenyataannya begitu."

"Pak Zacky itu emang pendiam orangnya, tapi sekali ngomong ... Beh! pedesnya enggak ketulungan. Cuma Pak Dewa aja tuh yang bisa bikin Pak Zacky kicep. Apalagi kalau sama anak lakinya Pak Dewa, langsung tuh lumer es baloknya."

"Ibu itu suruh kamu bantuin sekaligus belajar masak, bukan malah ngajak gosip tentang suamimu," ucap Bu Laila yang kini kembali menatap putri sulungnya.

"Mau gimana pun perangai Nak Zacky, sekarang dia adalah suamimu. Orang yang wajib kamu hormati."

"Sekarang cepat ambil ikannya, terus goreng!"

Lala mencebikkan bibirnya. "Aku enggak berani goreng ikan, Bu. Nanti kalau ikannya lompat gimana?"

"Ikannya udah mati, Mbak. Enggak mungkin ikannya lompat dari wajan. Enggak usah mikir yang aneh-aneh deh," kesal Bu Laila dengan sikap anak sulungnya yang sering kali mendebatnya jika ia minta untuk membantunya memasak.

AuristelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang