Selamat membaca...
Lala menggeliat, lalu mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang.
"Hoaaam...." Lala menguap sembari menjulurkan kedua tangannya ke udara.
"Akhirnya putri tidur bangun juga."
Lala langsung bangun dan mencari sumber suara itu. Di sofa yang tak jauh dari kasur, Zacky sedang duduk sambil menatapnya.
Lala mengambil ponselnya yang ada di atas nakas untuk melihat jam berapa sekarang. Ia cukup terkejut karena sudah tidur terlalu lama dan ia juga tak menyadari kapan suaminya telah kembali ke kamar hotel.
"Cepat cuci muka, terus duduk sini."
Lala tak membantah. Ia menyimpan kembali ponselnya, lalu turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.
Beberapa menit berselang, wajah Lala sudah kembali segar. Ia merapikan kembali ikatan rambutnya sembari melangkah mendekat ke sofa panjang yang di duduki Zacky.
"Duduk sini!" pinta Zacky sambil menepuk sisi kosong yang ada di sebelahnya.
"Saya bawakan kamu makanan dari cafe." Zacky mulai membuka satu per satu bungkusan yang ia bawa tadi.
"Banyak banget?" Lala menatap makanan dan minuman yang dibawa Zacky, lalu beralih untuk menatap laki-laki itu.
"Ini beberapa sampel makanan yang ada di 'Kananta' cafe. Kamu cobain. Mungkin aja ada yang mau ditambahkan," jelas Zacky, lalu memberikan sumpit yang baru saja diambilnya ke Lala.
"Kamu suka sushi?"
Lala kembali menoleh ke Zacky, lalu menggeleng pelan. "Saya enggak suka makan ikan mentah."
Zacky mengangkat box kemasan yang berisi sushi, lalu meletakkannya ke atas meja di hadapan Lala. "Ini sushi goreng. Isinya ayam."
Lala mengambil satu potong, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya. Karena takut makanannya terjatuh, ia meletakkan kembali setengah bagian dari gigitannya ke dalam box tersebut.
"Kamu coba pakai sausnya."
Lala menggeleng. "Saya enggak suka sama sausnya yang itu."
"Boleh enggak kalau diganti pakai saus sambal aja?"
"Kamu coba aja," balas Zacky, lalu ikut memakan shusi goreng itu.
"Kok menunya beda sama yang di Jakarta?" ucap Lala setelah menghabiskan empat potong sushi goreng, sedangkan enam potong lagi dihabiskan oleh Zacky.
"Kalau yang di Jakarta, konsepnya lebih ke resto. Yang di Malang ini sengaja milih konsepnya lebih ke cafe yang bisa dijadikan tempat nongkrong sekaligus tempat makan karena lokasinya enggak jauh dari sekolah dan kampus."
Lala mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu kembali menatap meja di depannya yang masih ada beberapa makanan yang belum ia santap.
"Ini dimsum-nya isi apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Auristela
RandomYang dadakan bukan hanya tahu bulat, tapi menikah juga bisa dadakan seperti yang dilakukan oleh Zacky dan Lala. Sahabat dari Dewa itu menikahi sekretarisnya karena suatu kondisi yang memaksanya untuk melakukan pernikahan segera. Penasaran dengan kis...