31. Jarak

5K 379 10
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca...

Sepanjang perjalanan pulang menuju apartemen terasa hening. Zacky memilih diam dan fokus mengendarai mobilnya, sementara Lala diam menunduk sembari menatap jalanan dari balik kaca mobil sebelahnya.

Sesampainya di unit apartemen mereka, Zacky tetap bungkam. Ia lebih memilih untuk membersihkan diri dulu sekaligus mendinginkan kepalanya yang sempat tersulut emosi akibat perkataan Agam.

Selepas membersihkan diri, Zacky melangkah menuju ruang kerjanya. Mengabaikan Lala untuk sementara waktu adalah pilihan yang diambilnya agar emosinya stabil terlebih dahulu.

Zacky akui jika dirinya memang cemburu. Ia sempat tak terima dengan apa yang diucapkan Agam tadi. Makna 'bekas' yang disematkan untuk Lala yang notabene statusnya merupakan mantan Agam terasa tak pantas didengar.

Apakah Zacky sudah mulai jatuh cinta dengan istrinya? Jawabannya adalah iya. Namun, laki-laki itu tak tahu kapan perasaan itu mulai singgah di hatinya. Zacky pun tak tahu bagaimana caranya ia mengungkapkan rasa cintanya ke Lala agar istrinya itu tak salah paham dengan dirinya yang memang sikapnya kaku dan dingin ditambah terkadang juga kurang peka.

Pukul delapan malam, Zacky baru keluar dari ruang kerjanya karena rasa lapar yang ia rasakan tak bisa ia tahan lagi.

Zacky berhenti sebentar setelah menutup pintu ruang kerjanya dan menemukan keberadaan Lala di ruang keluarga. Ia kembali melangkah dan hanya melirik sekilas ketika melewati Lala.

"Mau makan, Bang?" tanya Lala setelah menyusul Zacky menuju ke meja makan. Suaranya terdengar serak dan wajahnya terlihat sembab. Terlihat jelas sekali jika perempuan itu habis menangis.

"Aku siapkan makanannya dulu, Bang."

Zacky memilih untuk menarik salah satu kursi makan. Membiarkan Lala menyiapkan makanan untuknya seperti biasa.

"Duduk!" ucap Zacky setelah Lala selesai menyiapkan makanan untuknya dan hendak beranjak dari sana.

Dengan ragu, Lala menarik salah satu kursi dan duduk dengan jarak tak jauh dari Zacky.

"Kamu enggak makan?" Meskipun ia sedang mendiamkan Lala, tetapi laki-laki itu tetap memperhatikan pola makan istrinya. Ia tak mau karena masalah ini sampai membuat Lala jatuh sakit.

"udah tadi."

Zacky mengangguk singkat, kemudian mulai menyantap makanannya setelah membaca doa sebelum makan terlebih dahulu di dalam hati.

Zacky menyimpan sendok dan garpu yang ia gunakan sejajar ke atas piring setelah makanan yang Lala siapkan untuknya tandas. Meraih segelas air putih yang juga sudah disiapkan Lala, lalu meneguknya hingga tersisa setengah gelas.

"Sekarang kamu bisa jelaskan, apa maksud kamu bohong soal tadi pagi?"

Lala menunduk mendengar pertanyaan bernada dingin yang keluar dari mulut suaminya.

AuristelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang